S17

1.1K 66 0
                                    

Setibanya di rumah, Lian segera membuka pintu dan masuk, namun dia tidak menemukan Kuea. Lian pun mencari ke kamar Kuea.
Dan ketika Lian buka dengan cepat pintu kamar Kuea, dia melihat disana ada pria yang selama ini dia rindukan.

Lian tersenyum lega dan langsung berjalan cepat dan memeluk Kuea dengan erat.

Kuea masih terpaku dengan pelukan Lian.

"Kemana saja kau? Aku merindukanmu." ujar Lian.

Namun bayangan Lian yang menyakiti hatinya kembali teebayang.
Kuea pun mendorong tubuh Lian menjauh.
Lian menatap Kuea dengan sedih.

"Apa yang Phi lakukan? Bukankah Phi yang menyuruhku menghilang dari hadapan Phi selamanya?" ujar Kuea.

"Maafkan kata2 Phi. Phi salah paham padamu dan tidak mau mendengarkan perkataan Kuea. Bisakah Kuea maafkan Phi?" ujar Lian.

Lian menghampiri Kuea namun Kuea menjauh dari Lian.

"Phi tidak salah, semuanya salah Kuea. Apapun yang terjadi diantara kita semuanya salah Kuea. Phi tidak usah minta maaf, Kuea sadar kalau semua salah Kuea."

Lian menggelengkan kepalanya.
Dan kembali memajukan badannya namun lagi2 juga Kuea menjauh.

"Kuea, Phi mohon jangan berpikir seperti itu."

Kuea tersenyum dan duduk di atas ranjang.

"Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu, Phi. Setiap kata2 yang Phi katakan ketika aku salah adalah kalau aku bodoh dan selalu membuat masalah dan menjadi beban buat semuanya."

"Kuea." Lian kembali berjalan menghampiri Kuea.

Kuea menundukkan kepalanya dan menangis tersedu2.

"Kuea mohon Phi. Jangan dekati Kuea lagi. Kuea ingin bebas, Kuea ingin bahagia, Kuea ingin sendiri.
Kuea tahu kalau Kuea bodoh dan hanya menjadi beban. Jadi tolong Phi jauhi Kuea agar Kuea bisa merasa senang dengan tidak menjadi beban siapapun karena kebodohan Kuea."
Lian begitu kaget mendengar pengakuan Kuea.

Lian tidak pernah menyangka kalau kata2nya bisa membuat Kuea menjadi hilang kepercayaan dirinya seperti ini.

Lian terus berjalan selangkah demi selangkah menghampiri Kuea.
Kuea menatap Lian.

"Hentikan Phi. Kuea mohon."

Tiba2 Lian bersujud didepan Kuea, airmata sudah mengalir dimata Lian.

"Phi minta maaf, Kuea. Kuea tidak bodoh tapi Phi yang bodoh yang mengatakan hal itu pada Kuea."

Kuea menatap mata Lian.

"Kuea tidak mau merasa kecewa dan sedih lagi, Kuea tidak mau, Phi. Jadi Kuea mohon lepaskan Kuea. Dan biarkan Kuea sendiri."

"Kuea tidak akan kecewa lagi, Kuea tidak akan sedih lagi dan Kuea tidak akan sendiri lagi. Phi akan menjaga Kuea, Phi akan menghargai kata2 Kuea dan Phi akan membuat Kuea bahagia. Jangan pergi lagi dari Phi, na!!"

Lian menundukkan kepalanya di pangkuan Kuea dan memeluk pinggang Kuea.
Kuea hanya bisa menangis terharu dengan perkataan Lian.

Lalu Lian mengangkat kepalanya dari pangkuan Kuea dan mengambil kedua tangan Kuea lalu menciumnya.

"Phi cinta Kuea."
Lian mencium tangan Kuea.

"Phi sayang Kuea."
Lian mencium tangan Kuea lagi.

Lian menatap mata Kuea dan mengelus pipinya.
Kuea menutup matanya merasakan sentuhan tangan Lian.

Lian lalu berdiri dan memegang kedua pipi Kuea dan mendekatkan wajahnya pada wajah Kuea dan perlahan mencium bibir Kuea.
Kuea terdiam dan kembali menutup matanya.

Lian menarik perlahan leher Kuea hingga Kuea berdiri.
Lian tidak melepaskan ciumannya dan akhirnya Kuea pun membalas ciuman Lian.

Tangan Kuea memegang pinggang Lian.
Hingga akhirnya Lian melepaskan ciuman mereka.
Lian melihat mata Kuea yang masih menutup dan menempelkan dahinya didagu Lian.

Lian memeluk Kuea dengan erat.

"Jangan pergi lagi, na." ujar Lian dan akhirnya Kuea pun tersenyum.

Perasaan Lian begitu lega.
Pentagon sudah kembali bersih dan kekasihnya sudah kembali dipelukannya.
Dan Lian berjanji tidak akan dengan bodoh dan ceroboh merusak kembali apa yang sudah dia dapatkan.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

558

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang