S20 🔞💖🔞💖

1.4K 71 0
                                    

Kuea menatap wajah Lian dan tersenyum.
Lian merasa sangat lega melihat senyum Kuea.

"Siapa yang mengatakan itu semua padamu, Kuea? Katakan pada Phi, Phi akan membuat perhitungan dengannya." ujar Lian.

Kata2 Lian benar2 membuat perasaan Kuea sungguh sangat membaik. Hanya itu yang dia butuhkan dari Lian, bukan uang atau harta tapi sedikit rasa sayang dan juga kata2 penyemangat.

"Benarkah?" ujar Kuea.

"Hum. Katakan siapa dia?" tanya Lian.

Tiba2 Kuea berdiri dan duduk berhadapan dipangkuan Lian dan mengalungkan tangannya di leher Lian.
Lian sungguh terkejut dengan aksi Kuea.

Kuea mencium bibir Lian dengan semangat.
Dan kembali menatap Lian dengan menggoda.

"Penting mana, nama orang itu atauu...." Kuea kembali mencium bibir Lian.

Lian mendorong sedikit tubuh Kuea. Dan menatap mata Kuea dalam2.
Lian menelan ludahnya.

Sebenarnya rasa nafsu Lian sudah meningkat namun Lian masih bisa menahan diri.

"Ada apa dengan kau, Kuea? Phi tidak mau ini jika keadaan kau kacau seperti ini." ujar Lian.

Lalu Lian memeluk pinggang Kuea yang masih duduk dipangkuannya dan menarik nafas panjang berusaha menurunkan libidonya.

"Kuea, bukan Phi tidak mau melakukan ini dengan Kuea. Percayalah Phi menginginkan ini semenjak kau pulang, tapi... Phi ingin melakukan ini dengan kesadaran penuh dari diri kita dan tidak seperti ini." ujar Lian dan mencium bibir Kuea.

Kuea kembali tersenyum.

"Tapi Kuea ingin melakukannya sekarang. Kuea ingin buktikan pada Phi dan juga orang itu kalau Kuea benar2 rela dan ingin melakukan ini dengan Phi."
Ujar Kuea menganggukkan kepalanya.

Lian tersenyum dan tidak lagi bisa menahan diri.

"Jangan salahkan Phi kalau terjadi sesuatu padamu. Kau yang memulai." ujar Lian dan dengan nafsu mencium bibir Kuea.
Kuea membalasnya dengan sama bernafsunya.

Lian mengangkat tubuh Kuea dengan posisi yang sama dan tidak melepaskan ciumannya.

Lian membawa Kuea ke kamarnya dan meletakkan Kuea di atas tempat tidur.

Kuea memundurkan badannya dan dengan setengah terlentang Kuea membuat pose yang menantang, Lian tersenyum lalu Lian membuka jas yang dipakainya dan melemparnya kesembarang tempat.

Lian juga membuka kemeja dan sepatunya.
Kuea tersenyum menatap wajah Lian.
Lian merangkak naik keatas tubuh Kuea dan mencium bibirnya kembali.

Lian memasukkan tangannya kedalam kaos Kuea dan menyentuh seluruh badan Kuea.
Setelah tangan Lian sampai di dadanya, Lian terduduk dan membuka kaos Kuea yang sudah setengah terbuka.

Lian memandang badan Kuea dan menurunkan kepalanya dan menciumi dada Kuea.
Kuea memejamkan matanya dan mendengakkan kepalanya menikmati ciuman Lian didadanya.

Perlahan Lian membuka kancing resleting celana Kuea dan membukanya.
Lalu Lian kembali berdiri dan memandang Kuea yang telah polos dihadapannya.

Kuea menatap mata Lian yang menelusuri seluruh tubuhnya yang polos.
Lian kembali menatap mata Kuea dan membuka celananya sendiri.

Kuea membelalakkan matanya melihat junior Lian yang besar berdiri menantang.

Lian merangkak kembali naik keatas tubuh Kuea sambil menciumi seluruh tubuh Kuea dari perut, naik hingga ke leher Kuea.

Lian memegang sebelah paha Kuea dan mengangkatnya.
Lian menempatkan juniornya tepat di lubang Kuea.
Perlahan Lian memasukkannya sedikit demi sedikit.

Kuea mendesah hebat merasakan seakan2 tubuhnya terbelah dua namun kenikmatannya mengalahkan segala rasa sakit yang Kuea rasakan.

Kuea menaikkan dadanya keatas dan tangannya meremas seprei disampingnya.

Airmata mengalir diujung mata Kuea.
Keringat keluar bersamaan dari sekujur tubuh Kuea.

Tangan Lian semakin tinggi mengangkat sebelah kaki Kuea, membuat ruang yang lebih luas untuknya mengeluar masukkan juniornya didalam tubuh Kuea.

Perut Lian yang menempel pada junior Kuea, menggesek2 junior Kuea yang membuat Kuea merasa terbang.

Setelah beberapa saat Lian dan Kuea merasakan sesuatu mendesak keluar dari tubuh mereka.

Lian semakin gencar menggerakkan juniornya dan Kuea yang semakin tinggi menaikkan dadanya dan semakin erat remasan tangannya pada sprei dan akhirnya, keduanya melemas setelah junior mereka mengeluarkan cairan kepuasan mereka.

Lian menjatuhkan dirinya terlentang di sebelah tubuh Kuea dan merasakan kepuasan yang luar biasa.
Sementara Kuea yang masih bernafas dengan tersenggal2, tersenyum bahagia.

Lian membalikkan tubuhnya menghadap pada Kuea, dan mencium kening dan bibir Kuea.

"Terima kasih, kekasihku."
Ujar Lian dan dibalas senyuman oleh Kuea.
Lian memeluk tubuh Kuea menyelimuti tubuh mereka dan tertidur dengan senyum dibibir mereka.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

648

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang