S12

954 72 0
                                    

Lian pov

Setelah Kuea pergi, Lian membeku, hatinya sungguh sakit. Dia tidak peduli dengan hilangnya kekasih palsu yang dapat menjauhkannya dari pernikahan yang ibunya rencanakan, namun entah mengapa Lian seperti kehilangan separuh jiwanya yang terbawa oleh Kuea.

Lian tanpa sadar meneteskan airmatanya.
Lian melihat bayangan dirinya dijendela ruang tamu yang gelap. Lian melihat dirinya yang terlihat hancur.

Perusahaan yang dibanggakannya di ambang krisis dan sekarang orang yang dia cinta, mengkhianatinya.

Lian tiba2 tersenyum masih dengan airmata yang terus mengalir dipipinya.

"Aku mencintai seorang pengkhianat."

Lian merasa kalau akhirnya dia bisa jatuh cinta dan menginginkan seseorang menemani hari2nya.
Dia yang dulu sama sekali tidak suka ada orang lain didekatnya, namun sekarang, dia menginginkan untuk dekat dengan Kuea setiap waktu.

Lian kembali menangis tersedu2 dan...

PRANG...

Lian meninju kaca jendela ruang tamunya hingga pecah berkeping2.
Tangannya pun terluka dan berdarah.
Namun semua tidak dia rasakan.
Rasa sakit ditangannya terkalahkan oleh rasa sakit dihatinya.

Lian pov end
.
.
Kuea pov

Setelah keluar dari rumah Lian, Kuea berlari dan menangis sepanjang jalan.
Kuea berlari tak tentu arah.
Entah mau kemana tujuannya.

Kuea memang selalu merasa sendiri semenjak dia kecil.
Namun disaat dia merasa ada tempat berlindung, dia sendiri yang mengacaukannya.

Kuea terus berlari hingga akhirnya Kuea terjatuh dan berguling di rumput dekat sungai yang mengalir deras.
Kuea terhenti tepat disisi sungai itu.

Kuea bangkit dan terduduk disana.
Kuea memeluk lututnya dan masih terus menangis.

Kata2 Lian sangat mengena dalam hatinya, melebihi kata2 hinaan dari orang lainnya.
Dahulu Kuea mendengar kata2 hinaan itu dari ibu yang melahirkannya, yang diharapkan Kuea sebagai orang yang akan melindunginya.

Dan sekarang.... Lian, orang yang Kuea harap akan melindunginya dan mencintainya juga sama, melihat Kuea dengan begitu rendahnya.

Kuea sadar kalau dia tidak bisa menyalahkan Lian 100% karena kesalahannya juga tidak memberitahu Lian tentang rencananya.

Dan lagi2 semua kesalahannya.
Kuea merasa mungkin semua orang yang menghina dan merendahkannya adalah karena dia memang hina dan rendah.

Setelah beberapa saat Kuea pun menghentikan tangisnya.
Kuea sekarang sudah memutuskan akan membantu Lian sebagai rasa terima kasihnya karena telah menyelamatkan dan memberinya tempat tinggal.
Dan sekarang Kuea sudah tidak lagi peduli apakah dirinya akan selamat atau mati.

Kuea tetap disisi sungai itu, walaupun dingin menusuk tulangnya namun panas dihatinya menghilangkan rasa dingin itu.

Kuea menatap aliran sungai didepan hingga tak terasa gelap berubah terang.
Kuea segera bangkit dan mendatangi rumah Jimmy.
.

Jimmy yang masih setengah tertidur membukakan pintu untuk Kuea dan betapa terkejutnya Jimmy melihat kacaunya wajah Kuea.

"Ada apa denganmu Kuea?"

Jimmy yang masih mengantuk langsung membelalakkan matanya.
Kuea hanya terdiam dan tersenyum.

"Ayo masuk." ujar Jimmy membuka pintu lebih lebar dan memegang tangan Kuea lalu membawanya masuk.

"Apa kau baik2 saja? Ada apa denganmu?" tanya Jimmy sambil membuatkan minuman hangat untuk Kuea.

Jimmy duduk disebelah Kuea dan memberikan minuman hangat itu.

"Jim, kupikir kau harus kabur dari Bangkok. Aku tidak mau terjadi apa2 padamu. Lebih baik aku sendiri yang akan menghadapi Kla." ujar Kuea sambil meminum minuman yang disediakan Jimmy.

"Kau gila? Kau akan sendirian menghadapi sindikat narkoba itu? Tidak mungkin aku meninggalkanmu sendiri."

Kuea menatap mata Jimmy.

"Jim, kau dan teman2 yang lain tidak pantas mendapatkan semua ini. Kalian tidak ada kaitannya dengan masalah yang sedang kualami. Jangan sampai aku merasa bersalah jika sesuatu terjadi pada kalian gara2 aku."

"Tapi Kuea kita juga tidak mau merasa bersalah jika sesuatu terjadi padamu hanya karena meninggalkan kau sendiri."

"Ini masalahku dan aku tidak lagi mau membawa2 kalian dalam bahaya."

"Kuea...."

Kuea tersenyum.

"Aku akan membuat alasan mengapa kau pergi. Lebih baik kau dan teman2 pulang kekota kalian masing2 sampai ini meredam."

Jimmy tidak bisa berkata apa2.
Melihat keadaan Kuea yang putus asa.
Jimmy pun memutuskan untuk menuruti kemauan Kuea.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

606

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang