Spesial S04

1.1K 66 7
                                    

Setelah pesta pernikahan itu Lian dan Kuea bersiap pergi berbulan madu di tempat impian Kuea.
Maldive.

Mereka pun segera berangkat malam itu juga dengan penebangan pribadi milik ibu Lian.
Lian dan Kuea memeluk Mae dan berpamitan.
Mereka akan berada disana selama 1 Minggu penuh.

Sesampainya disana mereka segera cek in ke sebuah hotel mewah.
Mereka segera beristirahat dan tertidur.

Keesokkan paginya Kuea terbangun lebih dulu, Kuea lalu segera mandi dan memakai bathrobenya.

Kuea keluar dan berdiri di balkon hotel itu dengan memegang pagar balkon.
Karena kamar mereka ada di lantai 25, Kuea dapat dengan bebas melihat pemandangan dan pantai dengan jelas.

Kuea menghirup udara yang sudah lama dia impikan.
Kuea tersenyum bahagia.

Tak lama kemudian Kuea terkejut dengan dua tangan yang tiba2 melingkar di pinggangnya.
Lian mencium harum rambut Kuea dan mencium leher belakang Kuea.

"Tumben kau terbangun lebih dulu dari Hia." ujar Lian.

Mereka berdua sama2 melihat kearah laut yang terbentang luas di depan mereka dengan tangan Lian yang betah berada di pinggang Kuea.

"Humm. Nhu ingin menikmati suasana ini selama mungkin." ujar Kuea.

Wajah Lian tiba2 berubah.

"Maksudmu kau lebih menikmati pemandangan ini daripada aku?" ujar Lian merajuk.

Kuea tertawa dan membalikkan badannya menghadap Lian dan mengalungkan tangannya dileher Lian.
Kuea sedikit memiringkan kepalanya.
Lalu mencium pelan Lian.

Kuea membuka bagian atas bathrobe yang dipakai Lian dan mencium dada bidang Lian.
Kuea kembali menatap mata Lian dan tersenyum.

Tangan Kuea beralih ke belakang leher Lian dan menariknya lalu mencium bibir Lian.
Lian pun membalas ciuman Kuea.

Kuea melepaskan ciuman di bibir Lian dan berpindah ke leher jenjang Lian.
Lian menikmati ciuman Kuea.

Setelah puas dengan leher Lian, Kuea turun kedada Lian.
Kuea menciumi dada dan perut Lian dengan penuh nafsu.

Lian mengangkat wajah Kuea dan mencium bibir Kuea.
Lian berpindah keleher Kuea dan bahunya.

"Kau mau mencobanya disini?" ujar Lian menggoda.
Namun jawaban Kuea sungguh mengagetkan Lian.

"Kenapa tidak." ujar Kuea dan kembali mencium bibir Lian.
Namun Lian menghentikan Kuea.

"Tidak. Hia tidak rela ada yang melihat tubuh sexymu." ujar Lian dan mengendong Kuea masuk kedalam kamar.

Lian menjatuhkan Kuea diatas tempat tidur namun ketika Lian akan merangkak naik keatas Kuea, ponsel Kuea berbunyi.

Kuea tertawa kecil lalu membalikkan badannya hendak mengambil ponsel di atas dia, dan melihat siapa yang menelepon.
Mae, yang menelepon adalah Mae.

Kuea memberikan ponsel itu pada Lian namun Lian menolaknya dan menyuruh Kuea yang mengangkatnya.

"Halo Mae."

"Halo. Ini Kuea yah? Dimana Lian?"

Lian memberi kode pada Kuea kalau dia masih tidur.

"Hia masih tidur Mae." ujar Kuea.

Lian melihat tubuh Kuea yang tengkurap di atas tempat tidur dan libidonya pun naik ketika melihat bagian belakang Kuea yang menonjol.

Lian merangkak naik keatas tempat tidur dan meremas bokong Kuea.
Kuea yang sedang berbicara dengan Mae gelagapan dan melotot pada Lian.

Namun Lian hanya tersenyum dan membuka bathrobe Kuea sehingga terlihatlah bagian belakang Kuea.
Lian menurunkan wajahnya dan mencium bokong Kuea yang membuat Kuea berusaha menahan suaranya terdengar normal.

"Mae. Kuea mau mandi dulu sebelum Hia bangun. Nanti kita bicara lagi setelah Kuea beres mandi ya Mae?" ujar Kuea.

Untungnya Mae menyetujui Kuea dan membiarkan Kuea mematikan ponselnya.

"Hia." teriak Kuea.

"Apa salahku?" tanya Lian.

Dan sebelum Kuea menjawab Lian melompat dan menindih Kuea dibawahnya.

Lian tersenyum dan mencium bibir Kuea.
Kuea membalas ciuman Lian.
Lian membuka bathrobe Kuea yang menjadi penghalang dia dan tubuh Kuea.

"Kau tidak akan selamat satu minggu ini Nhu." ujar Lian dan Kuea pun tertawa.

.
.
.
END
.
.
Sampai jumpa dicerita selanjutnya.
.
.

568

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang