tugas dari Bagas [ chapter 12]

10 3 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 12 malam, gadis itu masih berkutik di depan laptop milik Arkan, pasalnya setelah selesai melihat langit malam ara langsung bergegas mengerjakan tugas dari bagas, sebelumnya Arkan mengatakan bahwa dirinya tak perlu repot-repot mengerjakan hukumannya itu namun tetap saja walaupun tak di kerjakan sampai kapan pun bagas akan terus menagih tugas itu kepadanya

"Akhirnya selesai" lega gadis itu, kini dirinya mulai bersender pada punggung kursi, rasanyaa tubuhnya bener2 encok bukan main.

"Ra udah selesai?" Tanya Arkan yang matanya sudah bener2 sisa 5 wat

"Kak udah tidur aja, kan tadi ara udah bilang ga usah di temenin ara bisa sendiri" ucap gadis itu.

"Gapp raa, biasanya juga Aka tidur malam" jawab laki laki itu sambil menguap.

"Bohong banget" gumam ara.

Kini Arkan Benar2 tertidur setelah berjaga menemani ara mengerjakan hukumannya dari  bagas. Laki laki itu tertidur dengan posisi duduk, ara yang melihatnya langsung menghampiri Arkan berniat untuk membangunkannya agar pindah tidur ke kamarnya.

"Kak, pindah" berkali2 ara mencoba membangun laki laki itu, namun hasilnyaa sia sia Arkan benar tak berkutik apapun bahkan bisa dikatakan seperti orang mati.

"Percuma ra, kalo belum runtuh ni rumah aka ga akan bangun" ucap violet yang tiba tiba muncul di hadapannya

Ara menghela nafas pasrah sambil memandang Arkan yang tertidur nyenyak.

"Tapi kasian bun, posisi tidur ka Arkan ga nyaman itu" ucap ara

"Biar aja, Arkan kalo tidur susah di bangunin ra, nanti kalo pegel dia bakal pindah sendiri"

Violet memberikan selimut kepada ara "nih kamu pakaikan selimut ajaa kak aka nya raa" lanjut violet, ara mengambil selimut itu lalu memakainya kepada Arkan, namun tiba tiba sesuatu hal terjadi, Arkan yang kala itu sedang lelap lelapnya tertidur tiba tiba menarik tangan ara sehingga membuat dirinya berada di dekapan Arkan.

"Bunda!" Teriak araa

Sang bunda violet menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu.

"Kamu tidur aja nyusahin orang" gumam violet sambil membantu ara agar terlepas dari dekapan Arkan.

Ara menghela nafas lega setelah terbebas dari Arkan, kini pipinya memerah merasa malu dengan kejadian tadi, berniat memberikan selimut malah ditarik ke dalam dekapan Arkan.

"Bunda ara izin ke kamar ya" ucap gadis itu, dengan pipi yang sudah seperti udang panggang.

"Iyaa, selamat istirahat cantik" ucap violet.

★★★

Pagi yang cerah dengan baju seragam yang sudah rapi ara berpamitan dan sekaligus berterima kasih kepada orang tua Arkan atas kebaikannya kepada dirinya

"Bunda, om, ara pamit yaa, assalamualaikum" ucap gadis itu

"Ra bareng sama aka aja" tawar Axelio

Ara buru buru menolak nya, pasalnya tak enak jika terus terusan merepotkan Arkan dan  keluarga nya

"Ga usah om, ara biar sendiri aja, makasih banyakk atas tawarannya" tolak ara.

Kini keberadaan ara sudah jauh dari jangkawan kedua pasutri itu.

"Bun! Yah! Ara mana?" Tanya Arkan tergesa gesa, bahkan diri nya saja masih sibuk memakai sepatu.

"Udah jalan"

"Kenapa ga ditahan? Kan bisa berangkat sama aka" ucap laki laki itu.

"Udah, katanya mau jalan ajaa, ya mau gimna lagi kita ga bisa maksaa, udah sana cepat kejar nanti keburu naik angkot lagi" ucap violet

"Yaudah bunda Aka pamit" pamit arkan pada kedua orangtuanya, lalu mencium punggung tangan keduanya.

Arkan menjalankan motornya cukup cepat agar dirinya dapat menyusul keberadaan ara. Pas sekali ketika matanya mendapati keberadaan ara, ara sudah menaik kendaraan beroda empat itu, dengan sergap dirinya mulai mengikuti angkot tersebut.

Ara yang awalnya tidak menyadari keberadaan arkan namun ketika menoleh kebelakang ara melihat arkan yang sudah melambai lambai memberikan isyarat untuk memberhentikan angkot nya

"Pa kiri" ucap ara

Kini dirinya turun dari angkutan umum  itu untuk menemui Arkan yang pas sekali ketika dirinya turun arkan berada di depannya.

"Kenapa kak?" Tanya ara

"Ayo naik"

"Kamu bareng aka Aja, aka mau ke sekolah juga" lanjut Arkan

"Ga usah deh kak" tolak ara.

"Kenapa? Kamu malu naik motor sama aka?

"Bukan bukan gitu kak, cuma-"

"Cuma apa?" Potong Arkan

"Udah ayo, ga akan aka culik tenang aja" lanjut arkan

Kini ara tak bisa berkutik, menolak laki laki ini rasanya sangat percuma, Arkan akan terus menerus memaksanya untuk naik keatas motornya itu.

Arkan menjalani motornya dengan kecepatan sedang, kini mereka sampai pada gerbang masuk sekolah Nusantara, lagi lagi ara menjadi sorotan siswa siswi di sana begitu pun angel yang sedari tadi sudah memantau ara dari kejauhan.

"Sesil sialan!"

★★★

"Kak makasih banyak yaa, maaf ara jadi ngerepotin kaka terus" ucap ara

"Aka seneng direpotin kamu raa, sering sering repotin aka ya" jawab arkan

"Makasih lagi yaa kak"

"Kalo gitu ara permisi ke kelas yaa ka" pamit ara.

Gadis itu mulai melangkah pergi menuju kelasnya, ia berjalan di sepanjang lorong sekolah menuju ruang OSIS sebelum ke kelas ia berniat memberikan tugasnya kepada bagas, agar dirinya tenang atas semua tanggung jawab yang diberikan bagas kepadanya.

Ruang osis sudah terlihat oleh jangkauan matanya namun tiba tiba seseorang menarik tasnya dari belakang.

"Woi kampung!"

Saat menoleh ternyata itu angel dan teman temannya

"Kenapa ngel?" Tanya ara bingung

"Ada hubungan apa sama cowo itu?" Tanya angel tanpa basa basi

"Cwo mana? Kak arkan?"

"Oh arkan namanya? Iya dia? Lo siapanya dia?" Tanya angel lagi.

"Bukan siapa siapanya" jawab ara tenang

"Kalo bukan siapa siapanya, kenapa lu bisa diboncengin sama dia! Lo pasti gatel ya kedia!"

"Gila lo ya? Dateng2 nanyain ke gua soal ka arkan, terus nuduh gua seenaknya, ga jelas tau ga!" Jawab ara kesel.

"Wah berani lo sama gua, lo ga tau gua siapa? Gua-"

"Apa? Anak donatur sekolah ini? Anak manja yang cuma bisa ngehambur2in dan bergaya pake uang orang tua? Gtu?" Potong ara

"Itu kan yang mau lo bilang?"

"Nama angel tapi kelakuan biadab" lanjut ara lalu meninggal angel dan teman temannya

"KALO LO MAU TAU TENTANG KAK ARKAN TANYA AJA LANGSUNG, JANGAN TANYA GUA, GUA GA TAU!" teriak gadis itu tanpa menoleh sedikit pun kearah angel

Pagi pagi mood ara sudah dibuat kacau oleh angel, dan pasti angel ga akan tinggal diam melihat Sesil seperti itu.

"Kurang ajar! Harus dikasih pelajaran!" Kesal angel, mata elang terus menatap kearah pundak ara yang semakin menjauh dari jangkauan nya.

"Liat aja lo, abis sama gue!" Gumam gadis itu.

Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang