masalah baru lagi [Chapter 15]

13 5 0
                                    

Gadis bermata coklat dengan rambut dikuncir satu itu masih berada di tempat, wajah nya terlihat sangat khawatir terus menerus ia bermondar mandir menunggu keberadaan Arkan yang belum kunjung datang, namun tiba tiba senyum terukir di mulut nya setelah indra penglihatan nya itu menangkap motor laki2 itu yang tidak salah lagi adalah Arkan.

Arkan memasuki halaman sekolah dengan Cia si motor vespa kesayangannya, lalu memarkirkan motornya tepat di depan Ara. Kini langkah nya mulai mendekati gadis bermata coklat itu.

"Ganti baju kamu, baru ikut rapat OSIS" ucap Arkan sambil menyodorkan seragam baru pada Ara.

"Ka Arkan beli lagi? Kemarin kan udah pernah beliin Ara, sayang uangnyaa loh, padahal Ara bisa ganti baju aja di panti" jawab Ara

"Sekolah kepanti kamu cukup jauh, sedangkan sekolah ke toko seragam ga gtu jauh ra, dari pada buang waktu mending beli baru, lagi juga ga seberapa kok ini, udah pake aja" jelas Arkan.

Ara menerima seragam yang di beri Arkan "makasih ya kak, nanti Ara ganti uangnya" lanjut nya

"Beneran mau ganti?" Tanya Arkan, ntah mengapa Arkan tiba tiba tersenyum seperti ada hal yang ia pikirkan.

"Iya kak, tapi nanti ya, sekarang Ara belum ada uang, gapp kan" jawab Ara.

"Ga bisa" jawaban Arkan berhasil membuat Ara kaget, bagaimana tidak gadis itu tidak memegang uang sepeserpun untuk membayar seragamnya saat ini.

"Kalo gitu ga usah deh kak, ini Ara balikin aja, Ara belum ada uang kalo sekarang" jawab Ara murung.

Arkan hanya terkekeh geli melihat respon gadis di hadapannya " Aka bercanda ra, pake ajaa, ga usah ganti gapp, ini kan inisiatif Aka yang mau beliin buat Ara" jawabnya

"Gapp kak ga usah, Ara juga ga enak sama kaka, terus terusan ngerepotin muluu" ucap Ara.

Ara tetep kekeuh menolak pemberian seragam dari Arkan, dikarenakan ini bukan kali pertama Arkan membantu nya bahkan sudah sering sekali Arkan melakukan nya, dan itu membuat Ara tak enak hati pada laki laki di hadapannya.

Arkan yang menerima penolakan terus terusan dari Ara akhirnya membuka suara "terima seragam ini ra, atau terima cinta saya" ucap Arkan membuat mata Ara membulat sempurna.

"Mana bisa gituu" jawab Ara spontan

"Bisa! Kalau kamu ga terima seragam ini, ya jelas berarti kamu terima cinta saya" ucapnya.

Dengan berat hati Ara mengambil seragam itu "iya kak Ara terima seragamnya, tapi tetep nanti Ara ganti" jawabnya

"Gantinya pake cinta kamu aja raa, Aka ikhlas banget" jawab laki laki itu, senyum terpancar jelas dari wajah sang empu.

"Apasi ka Arkan cinta cintaan mulu, Ara masih sekolah tauu, masih kelas sebelas" jawab Ara, padahal dalam hati baper bukan maen dengan ucapan Arkan barusan.

"Cinta kan ga mandang usia, lagi pun usia cuma angka Raa, emng Ara ga mau apa sama Aka?" Ucap laki laki itu

"Ga mau kak, Ara masih sekolah"

"Yaudah hari minggu ajaa, kan kamu ga sekolah" jawab Arkan.

Kini Arkan hanya terkekeh geli melihat Ara, seperti pipinya sudah merah karna ulah nya, namun hal itu bukan candaan, memang benar dirinya menyukai gadis di hadapannya, terlepas dari amanat Nathan dirinya kini sudah benar benar jatuh hati pada gadis bermata coklat di depannya.

"Udah deh Ara pergi dulu, makasih ya ka Arkan" pamit Ara kini dirinya mulai menjauh dari jangkauan Arkan

"Ra nanti pulang jam berapa?" Tanya Arkan

Sang empu yang di sebut namanya menoleh ke sumber suara " jam 3 kak" jawab Ara

Arkan menaikan jari jempol nya "okeyy" ucap nya.

Kini Ara mulai melanjutkan Langkan nya, mengganti seragamnya, dan langsung menuju ruang osis, seperti dugaan nya ruang OSIS sudah di penuhi dengan anggota yang lain, hanya tersisa dirinya yang belum datang.

Kedatangan Ara sontak membuat anggota yang lain menoleh spontan "permisi, maaf telat" ucap Ara, lalu memasuki ruangan tersebut.

Namun langkah terhenti ketika suara Bagas terdengar "siapa yang suruh masuk?" Ucapnya

Ara menghentikan langkah nya lalu berbalik kembali untuk keluar "maaf kak" jawab nya

"Dari mana aja? Perjanjian kumpul jam berapa? Kenapa baru dateng" pertanyaan terus di lontarkan ketua OSIS itu.

"Maaf kak tadi hmm" ucapnya bingung, bagaimana caranya mengatakan kejadian sebenernya? Ia tak mungkin mengatakan bahwa dirinya di guyur air pel oleh angel, itu sama saja mengadu, pikir Ara.

"Kok ga bisa jawab? Saya tanya kamu kemana aja Sesil?" Tanya Bagas lagi dengan penuh penegasan.

"Itu Sesil abis berdua duan sama calon ketua yayasan yang baru alias pak Arkan" suara yang terdengar dari luar ruangan, membuat semua diruangan menoleh begitu pun dengan Ara.

"Angel?" Ucap Ara kaget

Kini apa lagi yang mau di lakukan gadis itu? Apa ia tidak bisa membuat Ara tenang sedikit?

"Apa maksud lo ngel?" Tanya Bagas

"Well, gue liat dia lagi berduaan sama pak Arkan tuh tadi di halaman, gua juga ga tau si tapi yang jelas tadi gue denger dia ngomong gini"

"Ahh males banget kak kumpul osis, mana ka bagas galak bangett lagi, kalo bukan ketua osis udah males kali sok baik sama dia" lanjut angel

Sontak membuat Ara kesal, apa apaan dirinya tak pernah berbicara seperti itu, bahkan ia telat pun karna ulah angel, karna sudah tak tahan lagi Ara akhirnya membuka suara tentang kejadian yang sebenarnya

"Bohong kak! Fitnah! Gue telat karna ulah dia, baju gue basah karna di guy–" bela Ara, baru ingin menjelaskan bagas sudah lebih dulu memotong ucapan nya

"Sudah cukup! Gue ga mau denger alasan lo lagi!" Potong Bagas, kini ia mulai berdiri, berjalan menghampiri gadis itu.

"Lo sil di kasih hati malah minta jantung, lo gue baik baikin tapi lo malah kaya gini? Lo punya masalah apa sama gue hah? Lo males jadi OSIS? Udah keluar aja sekarang, itu kan yang lo mau?"

"Lo selalu ngasih banyak alasan, muka lo yang polos itu berhasil buat gue kasihan sama lo, ternyata lo sama aja ya sil" lanjutnya

"Maksud kaka apa sii?" Tanya Ara

"Ga usah sok polos sil, sekarang gua ga akan kemakan sama keluguan lo lagii" jawab Bagas lalu menyodorkan handphone nya ke hadapan Ara, mata Ara membulat sempurna, sebuah vidio tak senonoh tentang dirinya terputar di layar handphone milik bagas

Plak

Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Bagas, air mata sudah tak dapat ia bendung, apa apaan ini? Mengapa dirinya ada di dalam vidio itu? Ia tak pernah melakukan hal seperti itu dengan siapapun, siapa orang yang tega memfitnah nya seperti ini, mata Ara melirik ke arah Angel, sang pelaku hanya tersenyum puas ke Arah Ara.

"Ini bukan gue! Gue ga serendah itu kak! Ini fitnah!" Belanya, kini dirinya berjalan kearah angel "lo? Lo yang lakuin ini semua kan? Kenapa lo tega sama gue? Gue salah apa ngel?!" Tanya nya.

Si pelaku hanya diam tak berkutik melihat Ara seperti ini rasanya sangat memuaskan baginya, rencananya menjatuhkan harga diri Ara berhasil.

"Gue ga percaya sama lo sil" kalimat yang keluar dari mulut Bagas berhasil membuat lukanya semakin bertambah.

"Masalah apalagi ini? Mengapa terlaku banyak? Aku ga kuat ya tuhan" batin araa

"Sekarang lo pergi sil dari sini? Lo gue keluarin dari OSIS, dan jangan pernah lagi liatin buka sok polos lo di depan gue" lanjut Bagas

Kini dengan keadaan kacau ia meninggal kan ruang OSIS itu, rasanya dirinya benar benar hancur sehancur hancurnya, apa? Seperti hidupnya sudah tidak ada arti? Harga dirinya? Nama baiknya? Benar sudah hilang..

Mengapa ia harus menanggung semua ini? Ia tak pernah melakukan hal itu lalu mengapa nama nya harus jelek karna ini?

Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang