koma [chapter 8]

59 24 104
                                    

Laki laki itu terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang rumah sakit, seluruh tubuhnya terlihat dipenuhi selang rumah sakit, dari bagian hidung, mulut, tangan dan lain nya, penyakitnya sangat parah, bahkan kesadaran nya pun belum pulih sejah hari pertama ia di larikan ke rumah sakit.

Arkan yang mendengar kabar bahwa laki laki itu mulai menggerakkan jari jarinyaa, langsung pergi menuju rumah sakit untuk mengetahui bagaimana keadaannya, sejak awal kedatangan arkan, niat sebenernya untuk merawat laki laki itu, laki laki itu memiliki jasa di hidup arkan yang membuatnya ingin membalaskan budi kepadanya

"Bagaimana dok? Gimana keadaan nya?" Tanya arkan, wajahnya terlihat sangat khawatir, bahkan tangannya pun sampai bergetar.

"Tenang pak arkan, ia hanya menggerakan jari jarinya sepertinya sudah ada sensor untuk ia pulih, namun sampai sekarang keadaan nya masih sama dan belum ada pergerakan baru" jawab dokter tersebut.

Arkan menghela nafas berat, rasanya benar benar mengecewakan, bahkan detik ini pun seperti air mata ingin keluar.

"Kalau begitu saya tinggal dulu pak arkan, jika ada apa apa, bisa panggil saya" pamit dokter itu.

Arkan berjalan menghampiri laki laki yang sejak 2 bulan kesadaran nya belum pulih, menatap laki laki itu rasanya tak percayaa melihatnya terbujur lemas di hadapannya.

"Na gua udah ketemu sama ara" ucapnya.

Iya laki laki itu nathan teman kecil ara selama di panti, ntah kebetulan atau apaa tapi takdir menemukan mereka berdua saat usia arkan 14 tahun dan nathan 10 tahun.

Awalnya tak sengaja mengapa bisa nathan yang saat itu berumur 10 tahun memiliki keberanian menolong arkan di tengah tengah siswa SMK yang mencoba memalaknya. Walau tubuh nathan lebih kecil dari arkan namun keberanian nya jauh di atas arkan.

Nostalgia

"Kayanya anak orang kaya nih, bagi duit dong?" Ucap segerombolan anak SMK yang sedang menongkrong di gang sempit.

Saat itu arkan sengaja melewati gang tersebut karna jalan gang itu kerumahnya cukup dekat sehingga untuk meminimalisir waktu ia memutuskan lewat jalan tersebut.

Arkan tak menggubris ucapan  anak SMK itu yang membuat anak SMK itu merasa jengkel dengan sikap arkan.

"WOI LU TULI?!" Teriak salah satu anak SMK, lalu dengan paksa ia menarik pundak arkan yang membuatnya tersungkur kebawah

"MANA DUIT LU? SINI!"

Arkan yang saat itu tak bisa melakukan apa apa, dan rasanya benar benar takut tanpa berucap apapun ia merogoh saku seragam nya dan memberikan uang sisanya, Namun tiba tiba sebuah tangan menarik kembali uang tersebut yang membuat anak SMK itu mulai kehabisan kesabarannya

"ANJING! MAU APA LU?" keselnya

Anak itu nathan di usiannya yang ke 10 tahun, nathan tak menggubris ucapan anak SMK  tersebut ia malah menolong arkan untuk berdiri.

"Gapapa?" Tanya nathan.

Ya saat itu arkan hanya diam menatap nathan di hadapannya, yang membuat ia bertanya tanya, siapa anak ini?

"BOCIL SIALAN! Mau apa lo? Mau nyari mati sama kita?" Ucap anak SMK tersebut.

Salah satu dari anak SMK itu tiba tiba memukul nathan di bagian wajahnya yang membuat ia meringis kesakitan, namun seperti dugaan arkan anak ini benar benar memiliki jiwa yang tangguh, berapa kali pun ia dipukul ia akan tetap bangkit dan mencoba memberi perlawanan walau rasanya itu hal yang sia sia.

Untung saja karna suara cukup gaduh membuat beberapa orang dewasa di sana melihatnya dan mengusir anak SMK tersebut.

"HEH! GUA BILANGIN EMAK LU PADA YA NGEGEBUGIN ANAK ORANG, PERGI GA LU! MASIH SEKOLAH UDAH SOK JAGOAN!" ucap ibu ibu yang rumahnya tak jauh dari gang sempit tersebut

Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang