Cuaca pagi ini sangat mendung. Gerimis yang turun sejak terbit fajar membuat udara sangat dingin. Ara yang sudah rapih dengan seragam serta sweater merah yang ia kenakan bergegas pergi untuk berangkat ke sekolah
"Ara pergi" pamit ara dari luar bangunan tempat ia tinggalnya.
Sang ibu isabella yang mendengar pamit ara dari luar langsung bergegas menghampiri ara. Isabella berlari kecil sambil membawa sebuah payung, lalu memberikannya kepada ara, sang ibu bilang hujan deras mungkin akan turun sebentar lagi sehingga untuk berjaga jaga ia memberikan payung tersebut kepada ara agar tidak kehujanan di jalan.
"Hati hati di jalan" —ucap sang ibu sebelum ara melangkah menjauh meninggalkan bangunan tempat ia tinggalnya.
Ara menuju sekolah nya dengan berjalan kaki karna jarak panti dengan sekolahnya tersebut tidak terlalu jauh sehingga ia dapat menghemat biaya transportasi. Hanya butuh 30 menit untuk sampai ke sekolah namun di tengah perjalanan hujan mulai turun dengan deras seperti yang di perkirakan ibunya tadi, untung saja ara membawa payung. Dengan sergap ia membuka payung tersebut dan melanjutkan perjalanannya.
Genangan air mulai tercipta dari lubang lubang yang berada di jalanan. Satu per satu genangan tersebut ia hindari agar tidak terkena rok yang ia kenakan namun nihil ada beberapa pengendara motor yang tidak perduli dan terus menghajar genangan tersebut. Sehingga rok ara kotor terkena cipratan air.
Sepertinya hari ini cukup sial untuknya Payung yang ia gunakan terhempas terbang karena angin yang sangat kencang menerjangnya. Payung tersebut terbang melayang di udara dan mendarat di sebuah motor yang sedang melaju.
Bruk
Motor tersebut tidak terkendali dan terjatuh begitu pun si pengendara.
Ara yang melihat insiden itu langsung bergegas menghampiri pengendara tersebut lalu menolongnya."Maaf pa saya ga sengaja"—ucap gadis tersebut yang sudah basah kuyup karna air ujan.
Ara yang saat itu sudah pasrah dah bodo amat dengan seragamnya teringat hal yang begitu penting
"buku gue" ucap ara tersadar bahwa bukunya sudah basah terkena air ujan.
"Woi!! Tolongin gue dulu kek, berat nih" — ucap pengendara motor tersebut. Sebelah kaki pengendara tersebut tertimpah oleh motornya yang cukup besar. Ara tersadar dan mulai menolong pengendara tersebut.
" Maaf, maaf" —ucap ara berkali kali
"apa ada yang luka parah? Kalo ga ada saya pamit, soalnya saya buru buru" ucap ara lagi lalu meraih payungnya dan bergegas pergi meninggalkan si pengendara.
Belum selangkah pergi si pengendara menahan tangan ara membuat ara terheran heran
"Ada apa? Apa ada yang terluka parah?"— tanya ara.Bukanya menjawab si pengendara tersebut malah membuka helm yang ia kenakan dan terlihat lah wajah si pengendara tersebut.
Mata ara membulat sempurna setelah melihat wajah di balik helm tersebut ia tercengang bukan maen melihat arkan orang yang menolongnya kemarin adalah orang yang ia buat jatuh hari ini.
"Pasti kamu kagum ya dengan ketampanan saya makanya sampe kaget gtu liat saya" —ucap arkan yang melihat ara melongo di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]
Teen Fiction"Sesilia Arachel" seorang gadis biasa, yang setiap hari menunggu teman kecilnya kembali ke panti, Nathan nama laki laki itu, ntah mengapa setelah Nathan diadopsi Ara tidak tau menau tentang keberadaan nathan. Selain itu ibunya yang sudah lama pergi...