promise [chapter 3]

100 54 114
                                    

"Nana jangan lari lari, nanti jat—"

Brukk

"Aduh" rintih Nathan.

Dengkulnya terluka akibat terjatuh barusan, Nathan kecil kini menangis dengan luka yang tercipta karena ulahnya sendiri.

"Sudah Ara bilang jangan lari lari sekarang jatuh kan" marah Ara.

Walau  seperti itu ia tidak bisa menutupi ekspresi khawatirnya terhadap Nathan.
Ara membantu nathan berdiri dengan tangannya lalu menuntun ia ke sebuah bangku. Bangku itu terbuat dari kayu bambu yang dirakit menjadi satu, cukup tua namun masih kokoh dengan sedikit lumut di bagian kakinya.

Nathan memang anak laki laki, namun sikap dan prilakunya sangat lemah lembut, sedangkan Ara sikap dan perilakunya berbalik dengan Nathan.
sejak dulu ketika mereka berdua masih bersama di panti, Ara selalu berada di samping Nathan untuk membantunya bahkan Ara bilang akan selalu melindunginya. Aneh bukan? Seharusnya seorang laki laki yang melindungi wanita, namun itu tidak berlaku untuk Ara dan Nathan. Menurut Ara Nathan lah yang paling harus ia lindungi.

"Nana tunggu sini dulu ya, Ara mau ambil p3k di panti" ucap Ara, lalu pergi mengambil p3k.

Tak lama Ara pergi kini wujudnya sudah terlihat kembali, ia berlari menuju Nathan yang sedang termenung melihat lukanya tersebut, dengan sergap Ara membuka kotak p3k tersebut dan mulai mengobati luka Nathan.

"Aw" rinti kesakitan Nathan.

"Maaf! Maaf!"ucap Ara spontan

Nathan menatap Ara yang sedang mengobati lukanya itu

"nanti kalo Nana udah besar Nana yang bakal melindungi Ara, nana bakal selalu di samping Ara, Nana janji"ucapnya dengan penuh keyakinan

Ara menatap Nathan lalu tersenyum,
ia menunjukan jari kelingkingnya kepada Nathan

"janji?" Ucap Ara

Nathan mengkaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Ara

"janji!"ucapnya pula.

"Janji  ya kalo Nana gak bakal tinggalin Ara?" Lanjut ara

Nathan mengangguk "Janji! Nana ga akan tinggalin Ara, Nana bakal selalu di samping Ara
se la ma nya" Jawab Nathan.

Ara tersenyum mendengar ucapan Nathan, namun, tiba air mata mengalir begitu saja dari mata Ara.

"Kenapa Ara nangis?" Tanya nathan

Ara terbengong bingung dengan ucapan Nathan
"nangis?" Ucapnya lalu mengusap kedua pipinya

"air mata?" Lanjut Ara,

lalu melihat kearah Nathan "nana?" Ucapnya.

Wajah Ara seolah tersadar dari sesuatu "Nana?"  Matanya membulat sempurna kini air matanya mulai mengalir kembali

"Nana bohong sama Ara! Nana bilang ga akan ninggalin Ara! Sekarang Nana dimna? Nana bilang mau selalu ada di samping Ara! Nana bohong! Nana jahat!"

"Nana?"

"Nana?!"

"NANA?!!" Teriakan ara dari bangkunya yang membuat seisi kelas menoleh kearahnya, kini Ara menjadi pusat perhatian seluruh murid di kelasnya.

"Lo gapapa sil?mata lo? Lo nangis?"tanya Vivi teman sebangku Ara

"Nana?" Ucap Ara

"dimna nana?" Lanjutnya, wajah Ara seperti orang yang kebingungan, entah mengigau atau apa  yang membuat ia seperti itu.

Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang