Air mata terus mengalir dari matanya, rasa sesak di dada terus terusan membuat Ara sudah tak mampu berbuat apapun, diri nya semakin hancur, ntah apa yang di pikirkan gadis itu iya melangkah tanpa arah pada jalanan yang basah karna air ujan, genangan air, wangi tanah khas setelah ujan tercium oleh indra penciuman nya, ia berhenti pada tengah jalan, meringkung, mengeluarkan semua tangisan yang ia paksa berhenti namun sialll, kini tangisan meledak dari gadis itu.
"Apa? Kenapa Ara ga pantes bahagia??"
"Ara udah cape, Ara ga sekuat itu buat hadapi ini semuaa! Kenapa harus ara!" Lanjut gadis itu.
Kini ia mulai berdiri mengusap air matanya, tatapan kosong pun mulai tercipta dari matanya. ya benar , tatapan itu seperti tatapan orang yang sudah tak ada harapan untuk apapun, bahkan ia merasa hidupnyaa sudah tidak berguna.
Selangkah demi selangkah ia berjalan, sampai pada sebuah jembatan, iyaa menatap dalam, jembatan ituu, melangkah menaiki sisi jembatan, menatap sendu bawah sisi jembatan dimna hanya ada air danau yang cukup tenang, berharap setelah jatuh dirinya akan setenang air tersebut.
Ara memejamkan mataa, iya bertekad mengakhirinya disini, semuanya tentang dirinya, semua masalahnya, semuaa yg terjadi pada hidupnyaa akan ikut hanyut bersama air danau itu.
"Maaf, Ara memang pengecut! Ara memang ga mampu buat hadapin ini semua sendiri! Maaf naa Ara ingkarin janji Ara buat tetap selalu hidup tapi kali ini Ara ga mampu naa, bahkan jika Ara hidup pun rasanya akan sia sia karna Ara sebenarnya sudah mati dari lama, hanya raga dan jiwa yng terus bertahan demi nana, maaf naa kali ini ara nyerah, Ara ga mampu"
"Selamat tinggal semuaa" ucap gadis itu.
Kaki kanan ia langkahkan namun...
"Sesil! Lo gila!"
"Vi?" Ucap Ara kaget.
Sang empu menatap panik temannya itu, apa ini? Kenapa hal ini harus terjadi pada sahabatnyaa?
Vivi menarik tangan Ara yang dimna tubuhnya sudah hampir terjatuh dari jembatan, ia menarik sekuat tenaga sahabatnya itu, sampai dimna tubuh Ara berhasil ia bawa.
Plak
Renyah, tamparan mendarat pada pipi Ara "lo gila! Lo ngapain sil?!" Bentak vivi, dirinya benar2 mengkhawatirkan temannya itu bahkan tamparan itu pun tak sebanding dengan rasaa khawatirnya vivi pada Ara.
Ara tak berkutik apapun dirinya hanya menangis, Vivi yg melihat Ara, Langsung membawa ara pada pelukannya.
"Sil?" Ucap Vivi
"Gua cape vi, gua mau selesai ini semua, gua ga sanggup" jawab Ara masih dengan tangisannya.
Vivi mengelus lembut pundak Ara "lo kalo cape istirahat sil, bukan malah akhiri hidup lo dengan cara loncat kaya tadi"
"Lo kalo ada masalah cerita ke gue sil, lo gaa angep gue temen lo hah? Gue ga suka kalo lo kaya tadii" lanjut Vivi.
"Maaf vi" ucap Ara.
"Ga perlu minta maaf, gue juga salah karna gue ga peka sama masalah lo sil, sekarang kalo ada apa apa cerita ke gue yaa, kita selesain bareng bareng, gue ga mau kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinyaa"ucap Vivi
-oOo-
Se gelas minuman keras di tangan laki laki itu, dengan sambil duduk bersilang kaki ia menatap beberapa suruhannya, melempar beberapa foto ke hadapan suruhannya itu.
"Cari gadis ini" ucapnya
Satu kalimat yang tertuju pada gadis di foto itu, yah itu Sesillia arachel anak dari Isabella. Laki laki itu taklain adalah Vincent orang yang memiliki kekuasaan yg cukup besar dan juga memiliki perjanjian dengan ibu Ara.
"Siap" jawab serentak para suruhannya
"Bawa dia dalam keadaan hidup, jangan sakiti dia atau sampai ada luka sedikitpun pada gadis ini, dan satu lagii, jangan sampai pihak mana pun tau soal ini" ucap Vincent
"Baik! Kami akan laksanakan semaksimal mungkin" jawab suruhannya itu.
Setelah berfikir panjang akhir Vincent memutuskan untuk mengambil tindakan ini, dikarenakan Isabella sang ibunda Ara sudah mengizinkan nya mengambil paksa Ara, sehingga tak segan segan ia melakukan rencana ini untuk mendapatkan Ara.
Baginya memang ara bukan apa apa untuk Vincent dan bahkan tidak ada artinyaa, namun hutang Isabella cukup besar mau tak mau ia harus melakukan ini semua, lagi pulaa gadis itu cukup cantik dan dapat di pekerjakan sebagai pelacur di tempatnya dan itu dapat menghasilkan uang untuk vincent
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]
Teen Fiction"Sesilia Arachel" seorang gadis biasa, yang setiap hari menunggu teman kecilnya kembali ke panti, Nathan nama laki laki itu, ntah mengapa setelah Nathan diadopsi Ara tidak tau menau tentang keberadaan nathan. Selain itu ibunya yang sudah lama pergi...