"Le, gue harus gimana dong" Rengek Renjun pada Chenle sambil mengais mangga yang di jatuhkan Chenle."Ya apanya yang gimana sih tolol. Lu dateng-dateng ngerengek gak jelas begitu" Protes Chenle pada Renjun tangannya mencoba meraih mangga-mangga di atasnya.
Mereka sedang berada di pekarangan samping rumah Chenle yang besarnya hampir seperti lapangan di sekolahnya. Pekarangan Chenle memang sengaja di tanami berbagai macam buah-buahan karena Mommy Irene suka membuat salad ataupun jus.
Renjun menghela napasnya, ia mulai memanjat pohon mangga yang di naiki Chenle. Renjun duduk di dahan pohon itu sambil berusaha meraih beberapa mangga tanpa harus berdiri seperti sepupunya itu.
"Gue kayaknya suka sama Donghyuck"
Gedebug
"Goblok. Lo ngapain salto dari atas pohon le?!. Atraksi lo?!" Teriak Renjun dengan kaget.
"Gue jatoh tolol, tolongin dong anjir. Sakit ini kak! " Balas Chenle dengan emosi.
Renjun melompat dari dahan itu yang memang tak terlalu tinggi, ia berteriak dengan keras memanggil Irene atau siapapun yang ada di rumah.
"Ya tuhan, dedek. Kamu kenapa?! " Irene dengan panik berlari menuju anaknya diikuti beberapa ART di belakangnya.
"Mommy sakiit" Rengek Chenle dengan mata yang sudah memerah.
"Bi tolong suruh mang acan siapin mobil terus pak dadang suruh kesini bantu angkatin dedek" Kata Irene pada mbok minah. Si mbok mengangguk, lalu bergegas melaksanakan perintah Irene.
"Kamu ada ada aja sih dek"
"Huhuhu sakit mommy"
...
"Ini beneran gak apa kalau mommy tinggal? " Tanya Irene tak yakin.
"Iya mommy, toh ada kak renjun juga yang janji jagain dedek" Balas Chenle berusaha meyakinkan Irene.
"Oke deh. Renjun, mommy titip dedek ya"
"Siap mommy, tolong nanti mintain izin sama bunda ya?. Hp renjun ketinggalan"
"Oke sayang" Jawab Irene. Ia lalu pamit setelah menyempatkan diri mencium kening anaknya dan mengusap rambut Renjun.
Sebenarnya kaki Chenle hanya terkilir dan bisa langsung pulang setelah diobati. Namun Irene terlalu khawatir, jadi ia meminta untuk rawat inap anaknya selama dua hari.
"Coba cerita dari awal kak. Kok bisa lo suka sama Donghyuck anjir?. Modelan ningning aja lo lepeh? " Tanya Chenle dengan penasaran.
"Ck kagak gue lepeh juga kali le"
"Ya pokoknya itu lah. Cepet cerita"
"Gak tau juga. Gue udah mikirin ini berhari-hari. Akhir-akhir ini gue tuh aneh kalau sama Donghyuck. Lo ngerti ga si, yang awalnya kita kemana-mana bareng terus berantem gak kenal waktu tapi tiba-tiba lo jadi deg-degan kalo sama dia? Gue kepikiran dia mulu le."
Chenle mengangguk-angguk.
"Gue seneng le tiap bareng dia. Tapi gua gak suka anjing kalo liat dia lagi nempel-nempel sama siapa aja. Lenjeh banget anjir, kan bisa gitu nempel ke gue aja" Sungut Renjun.
Chenle menoyor kakak sepupunya itu dengan kesal. "Itu sih mau nya elo! "
"Ih, ini gue harus gimana le? "
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF I SAY? || HYUCKREN
FanfictionDonghyuck si manusia clingy, hobinya nempel kemana-mana. Si social butterfly yang tidak bisa membedakan perlakuan macam apa yang harus ia beri ke orang lain. Si paling peka dengan suasana sekitar tapi tidak paham sama diri sendiri. Bagaimana jadiny...