9. Confess?

3.4K 333 37
                                    

Chenle menatap sinis pada Donghyuck yang tengah memeluk lengan Renjun. Merasa aneh. "Lo kok nempelin kak renjun mulu sih bang? " Tanya Chenle dengan kesal.

"Dih, emang kenapa?" Balas Donghyuck balik bertanya.

"Ya lo kan biasanya nempel ke bang mark, bang Jeno, bang jaemin? "

"Sekarang lagi gilirannya injun le, besok giliran lo" Balas Donghyuck asal.

"Idih najis" Sahut Jisung di ujung sana yang mendengar ucapan Donghyuck, langsung datang dan memeluk Chenle dengan posesif. "Cowo gue anjir bang, jangan deket-deket lo! "

Renjun memutar bola mata malas saat mendengar Donghyuck mulai berdebat dengan Jisung.

"Udah ah, gak usah berantem. Brisik" Ujar Renjun berusaha memisahkan keduanya yang kini mulai saling ejek.

"Minggir jun, ini anak doyoung emang perlu gue kepret. Seenaknya ngatain gue jelek padahal ganteng begini." Ujar Donghyuck dengan kesal.

"Halah, gak takut gue ama lo baekhyun! " Balas Jisung sambil menjulurkan lidah.

"Wah, beneran nantangin nih tiang"

Renjun dan Chenle jadi menghela napas, sama-sama menyingkir tak mau ikut campur.

Keduanya kini sudah saling pukul kecil sambil mengejek satu sama lain.

"Apa? Apa? Gue mah mirip ama papah, lah elu beda tuh ama emak bapak lu, anak pungut kali lu bang" Ejek Jisung.

"Brengsek, gua robek juga nih tuh congor lo ya tikus"

Donghyuck berniat untuk membekap mulut Jisung, namun anak itu cepat tanggap. Ia membuka mulutnya, menggigit tangan Donghyuck yang sudah ada di depan mata.

"Aaaaa,, sakit sakitt. Lepas bangsaat, sakiiiiit" Seru Donghyuck.

Renjun dan Chenle yang awalnya tidak begitu peduli jadi mendelik mendengar teriakan Donghyuck.

Jisung melepas gigitannya dengan panik, menatap tangan Donghyuck dengan perasaan bersalah.

"Bang, maaf baang" Ujar Jisung menyesal.

Donghyuck tak peduli, ia merengek ke Renjun yang tengah mendekat ke arahnya. "Injuun sakit huhu"

Donghyuck menunjukkan bekas gigitan Jisung yang ternyata cukup dalam walaupun tidak sampai berdarah.

Renjun memelototi Jisung yang kini bersembunyi di belakang Chenle dengan takut.

"Sakiit" Rengek Donghyuck lagi. Renjun menarik Donghyuck pergi, menuju pojokan tersembunyi di area belakang warung Babeh Tirta. Tempat ia biasa merokok.

"Mana yang sakit? Sakit banget? " Tanya Renjun lembut.

Donghyuck mengangguk, ia merengut memasang wajah murung. "Sakit, tapi kalo dicium sembuh"

Renjun menoyor kepala Donghyuck dengan gemas. "Ck, boongan ya lo?! "

"Hehe, tapi seriusan sakit tau injun. Ini keliatan kan bekasnya? Sakit" Balas Donghyuck sambil mengadu.

Renjun menarik tangan itu, bibinya mencium bekas gigitan itu secepat kilat. "Dah, sembuh"

"Masih sakit"

"Hm? " Renjun memandang bingung, lalu melotot saat Donghyuck berhasil mencuri sebuah kecupan di bibirnya.

"Hehehe, sekarang udah sembuh"

Renjun menutup wajahnya dengan malu. Donghyuck tertawa keras melihat itu. "Mukanya mana? Gue mau lihat, pasti merah banget" Ucapnya menggoda Renjun yang jadi mengeluarkan suara tak jelas, tengah merengek.

WHAT IF I SAY? || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang