27. Well...

2.6K 280 71
                                    

Renjun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia menatap gamang pada pintu besar di depannya. Dirinya agak terlonjak saat pintu rumah Donghyuck itu dibuka tiba-tiba dari dalam.

"Loh? Siapa? " Tanya Doyoung begitu membuka pintu, menemukan sesosok pemuda manis terdiam disana.

"Eumm, pacar Donghyuck kak. Donghyucknya ada? " Tanya Renjun dengan malu-malu.

Doyoung tertawa kecil melihat bagaimana tingkah malu-malu pemuda yang katanya pacar adiknya itu.

"Hahaha, lucu banget sih? " Kata Doyoung dengan gemas membuat Renjun agak salah tingkah.

Namun tiba-tiba saja Doyoung yang sedang tertawa jadi terhuyung. Terjerembab jatuh.

"Gak usah godain pacar adek! " Sentak Donghyuck setelah menendang pantat kakaknya itu.

"Heh!. Gak sopan. " Omel Doyoung dengan wajah kesal.

Donghyuck hanya menjulurkan lidahnya, mengejek.

"Sana, tadi katanya mau main? " Usir Donghyuck pada kakaknya.

"Ck. Lo awas ya macem-macem. Rumah lagi kosong, jangan aneh-aneh! "

"Iya-iya. Sana ah"

Donghyuck beralih menatap pada Renjun yang berdiri dengan canggung tak berani menatapnya.

"Masuk" Ucapnya dengan santai.

Renjun mengangguk, jalannya menunduk mengikuti langkah kekasihnya itu sampai masuk ke kamar Donghyuck.

Donghyuck duduk di tepi ranjangnya. Menatap tanpa ekspresi ke arah Renjun yang masih berdiri di depan pintu kamar dengan canggung.

"Masuk, kunci pintunya"

"K-kunci? " Tanya Renjun dengan tak yakin.

Donghyuck mengangkat sebelah alisnya. "Kurang jelas?"

"Oke oke... Maaf" Renjun masuk kedalam kamar 'selingkuhannya' itu lalu menurut untuk menguncinya.

Donghyuck menepuk pahanya, meminta Renjun untuk disana. Lalu dengan patuh Renjun mendudukkan diri di pangkuan 'selingkuhannya' itu.

"Jadi? "

Renjun meneguk ludahnya dengan gugup. Renjun akhirnya  menjelaskan semuanya pada Donghyuck, tanpa ditutup-tutupi sama sekali. Termasuk bahwa dirinya lah yang awalnya menawarkan hubungan pada Ayana.

Donghyuck menghela napas dalam, ia menggigit pipi dalamnya menahan kesal.

"Maaf kakak ya adek? "

Donghyuck menatap mata Renjun dengan dalam, tatapan matanya terlihat dalam menusuk mampu membuat Renjun merinding seketika.

"Lo tau ga gue marah banget ini? " Tanya Donghyuck dengan suara bergetar menahan amarah.

Renjun menunduk.

"Lo jadiin gue selingkuhan? Gila ya? "

Tangan Renjun mulai gemetar, ia berusaha menggenggam tangannya sendiri. Mencoba menenangkan diri.

Donghyuck melirik ke bawah. Melihat bagaimana tangan itu bergetar kecil. Membuatnya memutar bola matanya dengan malas.

Tangannya teralih menarik pinggang Renjun mendekat. Menempel pada tubuhnya.

"Putusin Ayana" Kata Donghyuck dengan tegas.

"Hah? "

Donghyuck menghela napasnya dengan kesal. "Gimanapun keadaannya, gue gak akan ngalah dsn lepasin lo gitu aja. Yang perlu lo lakuin cuma milih gue dan tinggalin Ayana. Se simple itu"

WHAT IF I SAY? || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang