So, setelah melihat komenan ini, ak jadi berfikir sejenak. Saran yang bagus. Jadi jika kalian punya saran silahkan dm ya.
"Hai Jo." Sapa Venya saat melihat Jordan duduk di sofa. Pria itu berdiri kemudian tersenyum kearah Venya.
"Mau langsung mandi?." Tanya Jordan yang di angguki oleh Venya. Wanita itu berjalan mengekori suaminya yang sedang menyiapkan pakaian untuk dirinya.
"Mandi bareng ya?."
Venya memeluk Jordan dari belakang, sambil sesekali mengelus perut suaminya yang sudah terlihat mengembung.
"Tapi aku sudah mandi." Jawab Jordan sambil menatap bingung kearah Venya.
"Ih! Lucu banget! Kamu umur berapa sih?".
Gemas Venya saat melihat wajah Jordan yang terlihat imut, lucu dan seperti minta di hap.
"18." Jawab Jordan sambil menampilkan senyuman manis miliknya.
(aku lupa umur nya Jordan, kalo salah tolong revisinya).
"Hih! Lucu banget dek suami."
Pipi Jordan beresemu saat mendengar ucapan Venya, akhir-akhir ini Venya dan dirinya menjadi lebih err—dekat? Sebelum nya memang dekat tapi akhir-akhir ini lebih dekat.
"Ya udah, aku mandi dulu ya." Sambung Venya, mengecup bibir Jordan pelan sebelum akhirnya meninggal kan Jordan untuk masuk ke dalam kamar mandi.
Sedangkan Jordan hanya tersenyum kecil dan memilih untuk keluar kamar dan memanaskan makanan yang sudah ia buat tadi siang. Setelah selesai pria itu lebih memilih untuk duduk di depan televisi dan mulai menonton acara yang ditampilkan disana.
Terlalu fokus sampai tidak menyadari bahwa Venya sudah duduk di sebelah nya. Baru saja Venya ingin menyapa tiba-tiba Jordan tersentak membuat dirinya terkejut.
"Kenapa?." Tanya Venya, dari suaranya Jordan bisa tau bahwa ada kekhwatiran yang tersirat disana.
"Dia menendang." Ucap Jordan yang membuat Venya tersenyum kemudian mengelus perut yang lebih muda.
"Apakah sakit?."
"Tidak, hanya sedikit geli." Jawab Jordan sambil tersenyum dan mengelus perut nya.
"Tapi terkadang sakit jika dia terlalu sering menendang." Sambung pria itu. Venya mengangguk, mendekat kan telinga nya ke arah perut Jordan untuk menyapa si kecil.
"Halo-halo!!, Jojo bilang perutnya sakit jika dirimu terlalu sering menendang."
"—kau jangan terlalu sering menendang ya, kasian suami ku." Sambung Venya yang membuat Jordan terkekeh mendengar nya.
"Tapi aku menyukai saat dia menendang." Jelas Jordan, kini giliran tangan nya mengelus rambut Venya.
"Tapi hal itu membuat mu sakit."
Jordan hanya menggelengkan kepalanya, rasanya sangat menyenangkan saat dirinya dan Venya berbicara seperti ini.
'jordan & venya'
"Hngh? Kau kenapa bangun?." Tanya Jordan saat dirinya dibangunkan dengan tidak elit oleh Venya.
"Ini, aku baru saja membeli cat rambut." Balas Venya, sambil menunjukkan sebuah paperbag.
"Lalu?."
"Bantu aku." Ucap Venya.
"Besok saja tidak bisa ya?." Tanya Jordan, tubuhnya masih lelah setelah kegiatan mereka semalam.
"Sebenarnya bisa, tapi aku ingin sekarang." Ucap Venya sambil membantu Jordan agar bisa duduk.
"Emh, tubuh ku terasa seperti akan copot."
Venya terkekeh mendengar ucapan Jordan, wanita itu membantu suaminya berjalan ke kamar mandi, pria itu sudah seperti lansia sekarang.
"Terlihat seperti lansia."
Ucap Venya pada dirinya sendiri.
"Berisik! Cepat duduk dan jelaskan kenapa tiba-tiba ingin mengecat rambut?." Tanya Jordan saat mereka sudah berada di depan wastafel.
"Hanya ingin, aku merasa akan keren jika rambut ku berwarna ungu." Balas Venya.
Baiklah, sekarang Jordan benar-benar ingin melempar Venya ke Palung Mariana.
TBC.
Gaya bahasanya ak ganti, soalnya aku-kamu lebih lucu hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
make a baby || a femdom story [✓]
Короткий рассказ[ a femdom story with sex, 17+, mpreg, interseks] sebuah kontrak pernikahan akhirnya mengikat Jordan kepada Venya, menjadi seorang interseks dengan Vagina dam rahim membuat Jordan harus mengandung anak dari Venya. Intersex atau interseks adalah isti...