"Inget kalo beli makanan diliat dulu expired date nya." Ucap Venya sambil mengelus rambut Jordan, ini sudah 1 bulan setelah Jordan jatuh sakit tetapi Venya tetap mengungkit hal tersebut.
"Iya iyaa" balas Jordan sambil memeluk tubuh Venya, semenjak sakit dirinya menjadi lebih dekat oleh Venya. Sejujurnya Jordan tidak tau kenapa, entahlah mungkin hanya Ingin.
"Tau ngga sih tiba-tiba gw pengen punya anak" Kata Venya, mendengar perkataan Venya suaminya tersebut hanya tersenyum kecil.
"Bikin yuk?" Sambung wanita itu yang di balas gelengan oleh Jordan.
"Kan kemarin udahh" ucap pria itu sambil memajukan bibirnya.
"Pengen lagi"
"Ngga mood" jawab Jordan yang membuat Venya mendengus sebelum akhirnya mengajak Jordan kekamar untuk tidur bersamanya.
"Jo, kalo misal punya anak lo pengen cewe apa cowo?" Tanya Venya saat sudah sampai di kamar dan bersiap merebahkan diri.
"Aku sih dua-duanya gapapa" jawab Jordan yang membuat Venya menganggukkan kepalanya.
"Pengen punya anak kembar"
"Orang hamil anak kembar perutnya gede banget" celetuk Jordan, tangannya tiba-tiba mengelus perutnya sendiri saat membayangkan perut orang yang hamil anak kembar.
"Lo takut?" Tanya Venya yang dibalas anggukan oleh Jordan, dirinya takut bayinya tertekan saat ia tertidur.
"Ngga usah takut, santai aja" ucap Venya berusaha menenangkan Jordan.
"Mana bisa santai?"
Jordan menatap bingung kearah Venya, mana bisa dirinya santai saat sadar jika ia membawa nyawa lain didalam dirinya.
"Yakan lama-lama nanti juga kebiasaan, anyway ngomongin anak seru ya?" Kata Venya yang di balas anggukan oleh Jordan, walaupun dirinya belum hamil tapi rasanya seru ketika membicarakan tentang kehamilan.
'jordan & venya'
"Halo dik? Kenapa?" Tanya Venya saat melihat nama Andhika tertera di ponselnya.
'bukain pintunya, gw di depan' jawab Andhika yang dibalas dengusan oleh Venya sebelum akhirnya benar-benar membukakan pintu untuk temannya tersebut.
"Jordan mana ve?" Tanya Andhika sambil menyodorkan sekotak martabak kearah Venya yang tentunya langsung diterima dengan senang hati oleh wanita itu.
"Kenapa dik? Tumben kesini." Jawab Jordan yang sedang menuruni tangga, pria itu sedikit terkejut saat melihat Andhika berada dirumahnya.
"Gapapa, gw dirumah bosen" ucap Andhika yang hanya dibalas anggukan oleh Jordan.
"Gw ga disuruh duduk?" Sambung Andhika yang membuat Jordan gelagapan mendengar nya.
"Ah iya, duduk dik" jawab Jordan dengan senyum manis terpatri di bibirnya dan jangan lupakan tangannya yang terus menggaruk tengkuknya karna malu.
"Tumben lo punya adab? Biasanya juga langsung duduk" ucap Venya sambil menaruh piring yang berisi martabak.
"Nih! cobain"
Venya menyodorkan sepotong martabak kearah Jordan yang langsung diterima oleh sang suami.
"Gimana rasanya? Ga enak?" Tanya Venya yang membuat Andhika mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
make a baby || a femdom story [✓]
Short Story[ a femdom story with sex, 17+, mpreg, interseks] sebuah kontrak pernikahan akhirnya mengikat Jordan kepada Venya, menjadi seorang interseks dengan Vagina dam rahim membuat Jordan harus mengandung anak dari Venya. Intersex atau interseks adalah isti...