"Sumpah Jo, lo udah kaya gini ngapain ke kantor?" Tanya Andhika saat melihat wajah pucat milik Jordan yang kini tengah ia suapi bubur cafetaria.
"Gw ga enak kalo cuti terus" Jawab Jordan sambil menggelengkan kepalanya saat Andhika menyodorkan bubur lagi. Rasanya perutnya sudah sangat penuh bahkan saat minum saja ia sudah sangat mual.
"Mending lo balik deh Jo, muka lo udah kaya mayat idup" Jujur Andhika yang membuat Jordan mendengus mendengar nya.
"Banyak omong deh lo, gw pulang nanti aja soalnya habis ini masih ada urusan"
Andhika mendengus saat mendengar jawaban dari mulut Jordan yang tidak sesuai keinginan. Jordan ternyata keras kepala sekali.
"Eh? Dero telfon gw, tumben" ucap Jordan lemas, sebelum akhirnya menggeser ikon hijau di ponselnya kemudian mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.
"Halo?"
'halo kak, anu hehe nanti boleh tolong bantuin gw ngerjain tugas ngga?' tanya Dero dari seberang sana. Sejujurnya perkataan adiknya itu membuat Jordan terkekeh mendengar nya.
"Boleh, nanti dirumah kakak ya?" Ucap Jordan yang hanya di balas kata-kata oke oleh Dero.
"Kenapa? Tumben tu bocah telfon"
"Gapapa, dia cuma mau minta tolong" Jawab Jordan sambil memejamkan matanya berusaha menghalau rasa pusing yang tiba-tiba datang tanpa di undang.
"Jo mending lo pulang deh, sumpah gw takut ngeliat wajah lo" ucap Andhika yang membuat Jordan memincingkan matanya.
"Maksud lo muka gw nyeremin?" Tanya Jordan saat mendengar kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Andhika.
"Engga maksud gw tuh-"
"Bacot lo setan" potong Jordan, pria itu lebih memilih untuk berdiri dan berjalan menuju ruangan pemotretan, sepanjang lorong Jordan terus berdoa agar pemotretan nya berjalan dengan lancar dan cepat selesai.
'cklek'
Jordan tersenyum saat melihat banyak orang yang memandang nya saat membuka pintu ruangan ini. Kaki nya berjalan mendekati kamera yang akan ia gunakan untuk memfoto kemudian mengatur nya sesuai yang ia inginkan. Jordan juga membantu beberapa crew yang sedang mengatur lighting ruangan. Jika boleh jujur Jordan melakukan nya hanya karna ingin mereka cepat memulai pemotretan nya.
'jordan & venya'
Venya menatap prihatin kearah Jordan yang kini sudah berbaring di ranjang rumah mereka, sekarang sudah pukul 11 malam dan Jordan baru tertidur 20 menit yang lalu.
Pria itu pulang kerja pada pukul 5 sore kemudian membantu adiknya hingga pukul 10, baru kemudian berusaha tidur yang ternyata agak susah.
Tangan milik Venya bergerak mengelus rambut milik Jordan berusaha membuat pria itu nyaman dengan perlakuan nya.
"Mual" ucap Jordan lirih sambil membuka matanya, pria itu mendudukkan tubuhnya berusaha untuk berdiri namun di tahan oleh Venya. Wanita itu membuka laci kemudian mengambil kantong muntah yang ia beli saat akan berpergian jauh.
Namun saat hendak di berikan ke Jordan pria itu menggelengkan kepalanya, saat sudah duduk rasa mual yang ada di tubuhnya berangsur-angsur menghilang.
"Gw bikinin teh anget mau?" Tanya Venya yang di jawab gelengan oleh Jordan. Pria itu memilih untuk untuk merentangkan tangannya seolah meminta pelukan dari Venya yang langsung dituruti oleh wanita itu.
"Sakit ve" ucap Jordan yang kini sudah berada di pangkuan vebga dan memeluk istrinya.
"Iya, mana nya yang sakit?" Tanya Venya lembut kearah Jordan.
"Semuanya"
Mendengar hal itu Venya hanya menganggukkan kepalanya, dirinya ingin menawari Jordan untuk makan malam tapi sepertinya pria itu akan menolak tapi jika di pikir-pikir apa salahnya mencoba.
"Jo mau makan?"
"Engga, perut ku nanti mual kalo makan" Jawab Jordan lemas, pria itu berusaha tidur tapi rasa pusing saat dirinya menutup mata membuat nya tidak nyaman saat akan tidur.
"Venya, pusing" ucap Jordan yang di jawab anggukan oleh Venya, wanita itu bergerak mengambil obat yang sudah disiapkannya disamping tadi.
"Minum obat ya? Tadi kan udah makan terus sekarang tinggal minum obat"
Lagi-lagi Jordan menggelengkan kepalanya menolak ucapan Venya, tapi sepertinya istrinya itu punya cara sendiri agar dirinya meminum obat.
"Nanti kalo lo minum obat gw beliin semua yang lo pengen" ucap Venya yang membuat Jordan terkekeh mendengar nya.
"Aku ga pengen apa-apa" jawab Jordan sambil turun dari pangkuan Venya dan merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Ayo tidur, besok aku sembuh kok" sambung Jordan pelan.
Tbc
Wowowowo gwej sudah setahun menjadi penulis ! masih baru sih tapi rasanya kaya ceoet bgt tiba-tiba setaun.
KAMU SEDANG MEMBACA
make a baby || a femdom story [✓]
Short Story[ a femdom story with sex, 17+, mpreg, interseks] sebuah kontrak pernikahan akhirnya mengikat Jordan kepada Venya, menjadi seorang interseks dengan Vagina dam rahim membuat Jordan harus mengandung anak dari Venya. Intersex atau interseks adalah isti...