04 || Kantin

12.7K 852 39
                                    

Evening all..

Up malam ini sebagai perayaan karena selesai ujian hohoho..

Happy reading guys



Setelah bel jam istirahat terdengar Kanaya dan Maudy juga Chika pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang terus berbunyi karena kelaparan. 

Maudy dan Chika pun sudah mengetahui alasan mengapa Kanaya melupakan mereka. Sebenarnya dari awal Maudy sudah di beri tahu oleh Marina jika Kanaya mengalami amnesia, namun anak itu lupa.

Saat ini mereka tengah asik makan di kantin di temani oleh obrolan-obrolan yang membuat suasana lebih menyenangkan.

"Jadi Ay, kapan lo bangun dari koma?" tanya Maudy di sela makannya.

"Sekitar seminggu yang lalu. Tapi kok lo berdua bisa gak tau sih kalo gue udah bangun dari koma? katanya lo berdua sahabat gue? lo berdua gak pernah jengukin gue  ya?"

"We nyet! pas awal-awal lo masuk rs, gue sama si Chika yang nemenin lo tujuh hari tujuh malem! iya gak Chik?"

"Iya, bener tuh. Jadi gak usah seudzon."

"Terus waktu gue bangun lo kemana."

Maudy dan Chika saling melempar tatapan. Dari yang Kanaya tangkap itu seperti tatapan ragu.

"Kemana?"

Maudy kembali menoleh kearah Chika, dan anak itu mengangguk.

"Jadi gini, sorry kalo misal lo mikir kita gak setia kawan." Kanaya mengangguk atas pernyataan Maudy. "Gue sama Chika selalu ngunjungin lo selama lo koma."

"Emang  gue koma berapa lama?"

"Hampir tiga bulan."

Mendengar itu Kanaya cukup tercengang, ternyata selama itu.

"Tapi waktu itu nyokap lo datang dan ngancam kita. Kalo misal kita ngejenguk dan jagain lo, dia bakal laporin lo atas kasus pembullyan yang lo lakuin ke Helena." 

Entah kenapa, Kanaya sakit mendengar itu. Rasanya seperti ada batu besar yang menindih dadanya, tenggorokannya tercekat.

Kanaya mengalihkan pandangannya, ia menyeruput es jeruknya hanya sebagai pengalihan dari rasa sakit mendengar fakta itu.

"Ibu macam apa lo, Clarissa?"

"Sebenernya, disini siapa yang anak kandung dan siapa yang orang asing?"

"Terpaksa gue sama Chika gak nemenin lo lagi setelahnya. Kita gak mau lo kenapa-kenapa. Terserah lo mau percaya atau enggak, intinya ya itu." jelas Maudy.

Kanara mencerna semua penjelasan Maudy. Ternyata apa yang Kanaya jelaskan padannya, semua itu benar.

"Tapi gue yakin sih ini bukan sekedar pikiran tante Clarissa tapi ada hasutan dari Helena." setelah cukup lama diam akhirnya Chika menyuarakan asumsinya yang selama ini ia simpan. "Lo tau 'kan seberapa liciknya Helena?"

Kanaya menaikan pandanganya, memusatkan perhatian pada keduanya.

"Bener, gue yakin juga gitu."

"Helena siapa sih?"

"Oh, lo gak inget ya?" Kanaya mengangguk. "Helena tuh.." belum sempat Maudy menceritakan ulang padanya siapa itu Helena tiba-tiba seorang siswa menarik lengan Kanaya dari arah belakang. Kanaya yang kaget dan tidak memiliki kesiapan, terarik begitu saja.

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang