01 || Pertukaran

17.3K 811 11
                                    

WELCOME TO MY STORY

Sorry for typo and enjoy for reading



Seorang gadis terbangun dari tidur panjangnya. Ia di penuhi alat-alat medis diseluruh tubuhnya. Matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Pandangannya masih buram, kepalanya masih berdenyut nyeri.

Ia mengamati seisi ruangan yang bernuansa putih itu. Namun tak lama kemudian matanya membulat sempurna.

"Anjir gue masih idup?!!" Gadis itu tiba-tiba bangun dan duduk tegak diatas brankar rumah sakit.

Kepalanya menoleh kanan kiri dengan cepat. "Kok bisa gue masih idup?! Perasaan tu kecelakaan tragis banget dah." Gadis itu masih belum mengerti, keajaiban apa yang Tuhan kasih padanya sampai ia masih bisa hidup dengan kondisi tubuh yang lengkap setelah mengalami kecelakaan maut.

"Bentar-bentar." Gadis itu mengamati tubuhnya yang terlihat sedikit mengecil. "Kok badan gue kek kecil banget? Berapa lama gue di sini sampe kecil kek gini."

Gadis itu menyibak selimut yang ia kenakan. "Kok badan gue lebih bersih ya? Perasaan gue buluk deh. Wah piks gue udah lama di ni rumah sakit. Tapi perasaan baru semalem gue kecelakaan."

"Ini juga. Ape lagi nih di idung gue." Gadis itu melepas selang oksigen yang menyambung langsung ke hidungnya. Ia melepaskan beberapa alat medis yang menempel di tubuh kecilnya hingga menyisakan infus.

Ia mencari cermin untuk melihat kondisi wajahnya, seingatnya kalo tidak salah wajahnya penuh dengan luka akibat kaca helm yang ia gunakan pecah saat kecelakaan. Gadis itu menemukan cermin di laci nakas, lalu bercermin.

Betapa terkejutnya dia saat melihat pantulan wajahnya di cermin.

"ANJIR INI MUKA SIAPE??!!" Terkejut gadis itu. Pasalnya itu bukan wajahnya. "WEH NGAPA MUKA GUE BERUBAH?!! Kok cantik?" Gadis itu meraba seluruh wajahnya. Kulit putih bersih, pipi yang sedikit tembam, kulit yang terasa kencang, bulu mata lentik, alis yang tebal dan hampir menyambung, bibir tipis, dan gingsul di sebelah kanan.

"Cok, ini bukan muka gue." Gadis itu menoleh kanan kiri, melihat setiap sudut yang ada di wajah barunya. "Apa iya gue operasi pelastik gegara muka gue rusak karena kecelakaan ya?"

"Tapi, masa iya operasi pelastik sampe ke gigi-gigi juga. 'Kan gue gak punya gingsul, kok ini ada?" Gadis itu masih bingung, kenapa bisa seperti ini.

Tiba-tiba seorang perempuan masuk begitu saja ke dalam ruangan membuat gadis itu terkejut. Namun, perempuan itu jauh lebih terkejut melihat gadis yang baru saja terbangun dari koma sudah duduk dengan tegak di atas brankar dengan alat medis yang sudah di lepas.

"ASTAGA, NONA AYA APA YANG ANDA LAKUKAN?" ucap perempuan itu dengan nada tinggi. Namun bukan nadanya yang membuat gadis di atas brankar itu mengerutkan keningnya melainkan nama yang orang itu sebut.

"Dih anjir, Aya siape? Nama gue bukan Aya!" Protes gadis itu. Kali ini perempuan itu yang di buat bingung oleh gadis tersebut.

"Nona Kanaya? Nama anda 'kan Kanaya?" Perempuan itu berjalan mendekati gadis yang ia panggil Aya itu.

Gadis itu juga bingung, seingatnya namanya itu bukan Aya. Tak berapa lama gadis yang di panggil Aya itu merasakan sakit yang teramat sakit di kepalanya. Yang ia rasakan kepala itu terasa ingin pecah.

Karena erangan yang terus di lontarkan gadis bernama Aya itu, membuat perempuan itu juga panik dan segera pergi mencari dokter saat setelah ia membaringkan Aya.

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang