09 || Berjalannya rencana Helena

11.3K 680 32
                                    

Welcome back, all

Sorry ya, baru up setelah ± dua Minggu.

Di rl lagi sibuk kelulusan terus lanjut soal PTN dan kemarin baru aja selesai utbk.

Nah, sekarang udah bisa balik.

Sekian curhatnya,

Happy reading..



Kanaya duduk dengan kaki kanan di silangkan ke atas kaki kiri. Memandang ke arah pintu kantin. Tangannya mencomot camilan yang tadi ia beli.

"Ay, lo gak makan apa?" Tanya Maudy disela kunyahannya.

"Enggak ah." Pandangannya masih fokus ke arah pintu.

"Lo liatin apa sih?" Chika dan Maudy berbalik mengikuti arah pandang Kanaya, namun tidak ada apa-apa disana.

"Gue lagi nunggu orang main drama."

"Siapa?"

"Ada, nanti juga lo berdua tau." Mereka saling pandang, kemudian mengedikkan bahu acuh, kembali memakan makanannya.

Kanaya menunggu cukup lama, ia tidak melepaskan pandangannya dari arah pintu masuk kantin.

Bibirnya membentuk sebuah senyuman, saat apa yang ia tunggu telah datang.

Lihat itu sang pahlawan kesiangan tengah berjalan dengan amarahnya ke arah Kanaya. Gadis itu semakin mengembangkan senyumnya.

"MAU LO APA SIH, ANJING?" Bentak Arsenio.

Ukhuk

Ukhuk

Maudy dan Chika tersedak makanannya karena kaget mendengar bentakan Arsenio secara tiba-tiba.

Kanaya memperhatikan sekitar, siswi lain sudah mulai berbisik, melontarkan asumsinya masing-masing.

"Apa?" Dengan santainya Kanaya berucap yang justru membuat Arsenio semakin naik pitam.

"GAK USAH PURA-PURA GAK TAU, SIALAN. LO APAIN HELENA?"

"Gak gue apa-apain." Kanaya masih duduk di tempatnya.

"KALO GAK LO APA-APAIN, GAK MUNGKIN DIA BERANTAKAN KEK GITU."  Kanaya mengikuti arah jari telunjuk Arsenio, mengarah langsung pada Helena yang tengah duduk dengan di balut jaket milik Arsenio.

Kanaya kembali mengarah pada pemuda yang berdiri tepat dihadapannya, bukannya menjawab pertanyaan yang ia lontarkan, Kanaya justru kembali bertanya padanya namun di luar topik yang Arsenio bawa.

"Bisa gak, gak usah teriak-teriak ngomongnya? Sakit kuping gue denger suara jelek lo."

Arsenio tidak bisa tidak marah melihat tingkah Kanaya yang menurutnya sangat menyebalkan.

"Gak usah ngalihin topik! Jawab pertanyaan gue."  Mau tak mau akhirnya Arsenio menarik Kanaya untuk berdiri di hadapannya.

"Aku gak ngapa-ngapain, Arsen. Aku gak tau." Arsenio terdiam mendengar ucapan Kanaya, begitupun dengan yang lainnya. Ini Kanaya yang dulu.

Namun, pikiran itu lenyap begitu saja saat mendengar suara Kanaya yang tertawa terbahak-bahak.

"Lo berharap gue ngomong gitu?" Tanya Kanaya di sela tawanya.

"Lo berharap gue ngaku? Lo berharap gue nangis? Mohon-mohon sama lo? Melakukan hal bodoh seperti sebelum-sebelumnya?" Kanaya terus tertawa membuat semua orang terdiam mendengar ucapannya. Gadis itu merasa lucu, sampai mengusap ujung matanya yang mengeluarkan air karena tertawa.

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang