15 || Gadis yang dicari

10.5K 628 16
                                    

Sesuai janji, malam ini kita double up

Enjoy for reading~



Arsenio menuruni anak tangga, ia sudah rapi dengan stelan casualnya. Jaket dan celana jeans di padukan dengan kaos dan sneaker putih menambah kesan tampan untuknya.

Ini hari Minggu dan ia memiliki janji date bersama pacarnya. Helena.

Jam menunjukkan pukul delapan pagi. Mereka akan quality time hari ini.

"Morning, Ma." Arsenio mengecup kening ibunya sebagai sapaan. Terbiasa seperti itu. "Papa mana?"

"Morning, sayang. Tumben pagi-pagi udah rapi? Papa jogging." Tanya Linda ibu Arsenio.

"Mau jalan-jalan dong, quality time." Jawab pemuda itu sumringah seraya memakan sarapannya yang sudah di ambilkan Linda. "Gak Mama temenin? Nanti kalo Papa di culik janda gimana? Papa masih ganteng lho."

"Hush, sembarangan kamu!" Pemuda itu tertawa membuat Linda menggelengkan kepala. "Kamu mau quality time sama siapa, Kak? Emang kakak punya pacar?"

"Ma, asal Mama tau ya, kakak tuh bulol banget sama pacarnya." Jawab seorang gadis remaja yang baru saja mendudukkan dirinya di meja makan. Vellycia Edgar atau yang akrab dipanggil Cia, adik satu-satunya Arsenio.

"Ye.. sirik lo jomblo." Cia merotasikan bola matanya malas saat mendengar jawaban sang kakak.

"Pacar kamu siapa, Kak? Anaknya baik?"

"Beuh! Jangan di tanya, Ma. Mana cantik banget lagi."

"Buat apa cantik kalo gak baik, gak punya atittude. Cantik mah gak abadi Kak, kapan aja bisa berubah." Kata Cia acuh berfokus pada handphonenya.

"Betul. Mama setuju sama Adek. Cari pacar tuh yang baik kak, jangan cuma liat fisiknya tapi hatinya. Soal cantik, cantik itu gak selamanya. "

"Tapi Helena baik kok, Ma."

"Kalo baik, bagus dong."

Arsenio terdiam. Ia meresapi ucapan kedua perempuan yang begitu ia sayangi. Tapi dari ucapan keduanya kenapa terasa berbeda, seperti ada sesuatu. Padahal ia sama sekali belum memperkenalkan Helena pada keluarganya.

"Selama ini Helena baik kok."

"Kak, kamu punya temen cewek yang bisa naik motor sport gak?" Arsenio menyuapkan sesendok nasi goreng terakhir yang berada di piringnya.

"Cewek yang bisa naik motor sport?" Yang ada di pikiran Arsenio hanya ada satu nama tapi ia malah menggelengkan kepalanya. "Arsen lupa, Ma. Emang kenapa?"

"Ingat gak waktu Mama cerita kalo beberapa hari lalu Mama kejambretan terus di tolongin cewek yang naik motor sport."

"Njay, Mama udah ketemu sama kakak kece itu lagi?" Cia bersemangat saat mendengar ucapan Linda. Dimatanya cewek itu begitu keren.

"Dek, bahasanya."

"Iya nih! Kasar banget."

"Nyenyenye.. sorry, Ma."

"Iya, sayang." Ucapnya lembut.

"Iya, Ma. Arsen inget kok."

"Nah, dia itu dari sekolah kamu, soalnya seragam kalian sama ada logo sekolahnya."

"Duh, di sekolah Arsen tuh lumayan banyak cewek yang pake motor sport." Cia menyimak dengan seksama obrolan mereka.

Tring

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang