26 || Alasan jatuh terlalu dalam

8.9K 466 8
                                    

Good evening guys

Udah lama sejak terakhir kali up ya?

Anyway, foto yang di multimedia itu visualisasi style Kanaya ya.

Oke lah, enjoy for reading all..




Kanaya sudah siap dengan style-nya. Celana kain berwarna putih, kaos hitam dan jaket sebagai outher dengan warna senada, sneakers putih. Ia juga mengenakan beberapa aksesoris berupa jam, gelang dan cincin. Juga tas kecil. Rambut gadis itu dibiarkan tergerai.

Ini adalah hari keempat ia di skors, karena merasa bosan Kanaya memilih untuk berjalan-jalan keluar.

Kanaya yang akan mengeluarkan motornya malah di buat salah fokus melihat mobil Elbara yang terparkir di garasi.

"Elbara udah pulang?" Kanaya melihat plat mobil itu sebelum ia menerbitkan senyum miringnya.

Gadis itu melihat kanan kiri, mengecek situasi sebelum mencoba untuk membuka pintu mobil hitam itu. Merasa aman Kanaya membukanya secara perlahan. Bersyukur mobil itu tidak di kunci membuatnya bisa bernafas lega.

Kanaya mulai mencari-cari apapun yang mungkin dapat memperkuat statementnya. Sampai ia mengingat sesuatu.

Ia beralih mengoprek rekaman video dashboard mobil. Menyalin beberapa video yang menurutnya cukup di perlukan. Baru saja setengah jalan menyalin Kanaya dibuat keringat dingin saat samar-samar mendengar suara Elbara.

"Tunggu saya sekitar 15 menit." Kanaya melihat Elbara yang sepertinya tengah berbicara ditelpon.

"Sial, gue gak boleh sampe ketahuan." Kanaya mulai gelisah karena persentase dari salinan itu baru mencapai 85%. "Ayo cepet."

Elbara mulai berjalan mendekat ke mobilnya, ia masih fokus pada handphone digenggamnya.

Ia memang pulang sebentar untuk mencari berkas penting yang tidak ada di ruangan kantornya. Ternyata berkas itu terbawa oleh asistennya.

Tinggal beberapa langkah sampai pada mobilnya, Elbara melihat adanya sebuah siluet seseorang dari dalam mobilnya.

"Mati gue kalo sampe ketahuan."

Elbara berjalan cepat mendekati mobilnya hingga- kosong? Tidak ada siapa-siapa didalam mobilnya. Bahkan semua nampak rapi. Dia kemudian melihat keluar mobil, mencari ke sekelilingnya, namun tidak ada siapa pun.

Mata Elbara meliar, sedikit merasa gelisah dan takut. "Gue mohon, jangan ganggu gue." Hingga ia dikagetkan dengan adanya telpon masuk.

"Saya lagi di jalan." Tidak mau berpikir macam-macam, Elbara memilih menjalankan mobilnya keluar dari garasi yang memang sudah terbuka.

Meninggalkan Kanaya yang akhirnya dapat bernafas lega yang tengah bersembunyi dibalik tembok di luar garasi.

"Tipis. Untung gue sempat kabur kalo enggak, gue gak tau bakalan gimana nasib gue." Kanaya kembali masuk kedalam garasi untuk mengambil motornya.

Di saat salinan itu selesai Kanaya buru-buru keluar dari dalam mobil dan menutup pintunya sepelan mungkin. Saat Elbara mendekat ia sudah keluar dan berjalan jongkok untuk keluar dari garasi.

***

"Gimana, suka sama bonekanya?" Arsenio mengajak adiknya untuk istirahat setelah tadi mengajaknya bermain di timezone.

"Suka. Ini lucu banget, Cia belum punya yang kayak gini." Vellycia memeluk boneka hiu berukuran sedang yang Arsenio belikan. Arsenio tersenyum tipis.

"Cia mau apalagi?"

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang