Bab X Bedah Rumah

31 3 0
                                    

"Pagi Zeta. Lagi apa nih," sapa Kaela.

"Kerja," jawabnya singkat.

Saat ini mereka sedang berada di lokasi proyeknya Moona. Zeta sudah lama mengambil pekerjaan di tempat Moona. kadang dia di minta untuk menjadi kuli bangunan atau juga mengantar barang. Saat ini dia sedang menjadi kuli bangunan dari sebuah proyek terowongan bawah tanah yang hingga kini belum selesai. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya karena selain jalan yang ditempuh cukup panjang, terowongannya juga dibuat dengan interior yang seindah mungkin. Jadi memakan waktu yang lama.

Kaela sering datang ke tempat Moona untuk memberikan material yang dipesan olehnya. Kaela sering melakukan penambangan jadi dia memiliki banyak material yang tidak digunakannya. Dia memberikan material kepada Moona dan dia mendapatkan koin sebagai balasannya. Kali ini Moona memesan banyak blok quartz untuk material bangunannya.

"Semangat kerja terus ya."

"Ya, tentu saja. Aku ingin menghiasi rumahku. Saat ini rumahku masih kosongan."

Setelah beberapa minggu Zeta bermain Minecraft, dia akhirnya menyelesaikan bangunan rumahnya. Namun dia tidak ingin lagi mencari sendiri bahan yang dibutuhkannya. Sejak ia mengenal mata uang game dan penghasilan yang diberikan dari pekerjaan kontruksi Moona, dia lebih memilih membeli kebutuhannya dari pada mencari sendiri.

"Halo Kaela," sapa Moona mendekat.

"Halo juga. Ini barang yang kamu minta,"

Kaela mengeluarkan sebuah peti yang di dalamnya terdapat banyak quartz.

"Ya, seperti biasa, aku akan kirim bayarannya."

"Hey Moona. mana makananku," suara Kobo terdengar dari belakang Moona. ternyata Moona datang bersama Kobo kesini.

"Oh ya Kaela. kamu punya gun powder. Aku butuh segera nih buat bikin TNT."

"Hey Moona.."

Moona mengabaikan keberadaan Kobo dan terus ngobrol dengan Kaela. seperti mengikuti permainan, Kaela juga mengabaikan Kobo yang terus merengek di belakang Moona.

"Sepertinya ada beberapa di penyimpanan rumahku. Aku bisa mengambilnya sekarang."

"Wah, bagaimana bentuk rumahmu sekarang. Aku penasaran," Sahut Zeta.

Ingat akan sesuatu Zeta langsung membalas dengan cepat. "Benar juga, kenapa kamu tidak ikut sekalian. Aku ada barang yang ingin aku berikan kepadamu."

"Benarkah. Terima kasih," Zeta membungkukkan badan memberi hormat. Dia sudah melakukannya bahkan sebelum barang itu diberikan. "Kalau begitu, Moona senpai, boleh aku ke rumah Kaela."

"Aku juga mau," seling Kobo

"Boleh," Moona diam sesaat berpikir. "Bo, kenapa kamu tidak ikut juga. Kamu penasaran juga kan dengan bagaimana rumah Kaela sekarang."

"Aku gak tertarik dengan rumah. Tapi jika Kaela memberikanku hadiah, aku ikut."

"Tapi," Kaela ingin menolak tapi setelah melihat Moona yang meminta pertolongan, dia tidak bisa menolak permintaannya.

Mereka bertiga akhirnya pergi menuju rumah Kaela. Kaela dan Zeta menggunakan kereta bawah tanah untuk menuju ke sana sedangkan Kobo mengendarai kudanya Tadase. Kobo datang lebih awal karena jika menggunakan kereta bawah tanah, mereka harus sedikit berjalan untuk bisa mencapai haltenya. Sedangkan Kobo tinggal berjalan lurus menuju rumah Kaela dengan kudanya.

"Yo, aku sudah sampai duluan," kata Kobo yang sedang duduk di depan rumah.

"Sepertinya kamu tidak terkejut atau memiliki komentar apa pun," duga Kaela melihat Kobo yang hanya duduk santai seperti berada di rumah sendiri.

Minecraft Virtual World (Hololive id Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang