Bab V Gua di Tengah Lorong

45 2 0
                                    

Aku  sedang berada dalam sebuah bangunan yang belum lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sedang berada dalam sebuah bangunan yang belum lengkap. Belum lengkap karena ini masih dalam proses pengerjaan. Aku sekarang sedang mengambil pekerjaan sebagai pekerja bangunan di proyek milik Moona senpai. Namun sepertinya aku datang terlalu pagi, di sini masih belum ada satu batang hidung pun yang terlihat.

Aku bisa mendengar gesekan daun di sekitar. proyek ini berlokasi pada tengah hutan yang lebat, itu yang aku kerjakan. Sebenarnya proyek ini dimulai dari dekat kota dan memanjang lurus menuju pantai. Kami sedang mengerjakan jalan untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain. aku baru ikut serta membangun setelah sudah sampai di hutan ini. Namun katanya jalan ini tidak berhenti di pantai, melainkan menembus laut dan menghubungkan pulau yang berada di seberang pantai. Katanya di sana ada pemukiman baru yang terbentuk.

Tidak hanya jalan, proyek ini juga sekaligus membangun terowongan bawah tanah yang persis berada di bawah jalan yang sedang kami buat. Aku penasaran bagaimana mereka membangun terowongan tersebut di dalam air. Apakah mereka menguras air di sekitarnya terlebih dahulu lalu membangun terowongannya. Aku tidak bisa membayangkannya seberapa besar usaha yang harus dikerahkan.

Sejauh yang aku tahu, dari sinilah uang Moona senpai berasal. Ia membuat proyek ini tidak secara percuma. Untuk orang bisa menggunakan terowongan, seseorang harus membayar beberapa koin agar bisa menikmati layanan tersebut. Meskipun jalan yang dibuat di atasnya dibuka secara gratis, banyak orang yang memilih menggunakan terowongan karena di sana ada sebuah kereta sehingga seseorang tidak perlu melakukan apa pun lagi untuk mencapai tujuan. Tinggal naik lalu sampai.

Aku juga menemukan hal seperti ini di dalam kota. Seperti untuk memasuki gedung hiburan atau membeli barang, kita memerlukan koin agar bisa mendapatkannya. Seperti itulah perputaran uang di game ini. Dengan uang yang didapat Moona senpai, ia juga membayar bawahannya dengan koin. Sehingga mereka bisa membeli berbagai barang yang mereka suka di kota. Termasuk salah satunya aku.

Setelah menyelesaikan bangunan rumahku, aku sadar bagaimana susahnya mengumpulkan bahan lalu membangun sendiri rumahku. Oleh karena itu aku mengambil jalur yang lebih mudah yaitu bekerja kepada orang lain, mendapatkan uang, membeli bahan dan menggunakannya. Dengan begitu aku tidak perlu capek-capek menebang pohon di hutan. Lagian, axeku juga sudah hancur karena terlalu sering aku gunakan.

"Pagi Zeta. Kau datang sangat pagi seperti biasanya."

Seseorang datang menyapaku. Dia adalah bos dari pekerjaan ini, Moona senpai.

"Pagi. Seperti biasanya, aku ingin mengambil pekerjaan hari ini."

"Ok. Kali ini pekerjaannya mulai dari titik ini hingga ke ujung sana. Nanti ada sebuah percabangan jalan di titik tiang itu."

Moona senpai mengarahkan telunjuknya ke arah lurus dan berhenti ke sebuah tiang kayu penanda yang sudah dibuat sebelumnya. Aku tidak tahu bagaimana rincian jaraknya, tapi jika sudah waktunya mereka akan memberi tahuku jika sudah selesai. Teman-temanku di sini juga baik hati, mereka selalu mengoreksi apa pun kesalahanku.

Minecraft Virtual World (Hololive id Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang