"Kenapa pagi-pagi buta kamu sudah ada di sini?" tanya seseorang kepadaku.
Dia adalah perempuan berambut ungu yang kebetulan menyelamatkanku dari kepungan Zombie. Sekarang aku berada di tempat kerjanya atau lebih tepatnya proyek yang sedang dia buat.
Dia adalah Moona Hashinova, seorang pemain veteran yang baik hati yang mau membantu seseorang yang tidak punya rumah sepertiku. Sebenarnya aku memiliki rumah, aku sudah membeli tanah di dekat padang pasir rumah Kaela dan berseberangan dengan laut. Tepatnya rumahku berada di pantai. Rumahku berkonsep alami, berdinding pasir padat dan pintu kayu yang aku buat dari pohon terdekat. Sebuah rumah yang sangat ramah lingkungan. Ya, sebenarnya itu adalah sebuah gundukan pasir padat yang aku gali lalu aku tutup dengan pintu. Itulah rumahku. Yang penting aku bisa berlindung ketika membutuhkan tempat berlindung di sana.
Jika bertanya kenapa aku tidak membuat sebuah rumah yang layak dengan bangunan terbuat dari kayu yang memiliki jendela dan atap, alasannya adalah aku tidak merasa aku membutuhkan hal itu. Aku tidak memiliki barang yang penting untuk disimpan di rumah. Sebagian besar barangku aku bawa bersamaku. Toh inventoriku saat ini masih luas. Jika aku perlu untuk menyimpan sesuatu, aku memiliki peti kosong di rumah.
Jika aku ingin makan, aku bisa berburu di alam atau membeli kebutuhan di kota, atau cara lain adalah menerima kebaikan orang lain. ya, seperti yang sedang aku lakukan sekarang.
"Ya, kau tahu lah. Seperti biasa,."
Aku meminta makanan kepada Moona senpai. Bukan meminta secara Cuma-cuma. Aku melakukan sesuatu untuknya agar bisa ditukarkan dengan makanan. Makanan yang sudah diolah dengan cara yang lebih baik rasanya lebih enak dari pada daging yang dibakar di api unggun. Kadang aku disuruh untuk mengumpulkan bahan seperti kayu atau batuan yang bisa digunakan sebagai material proyeknya, atau ketika dia sedang dalam suasana yang baik, dia akan memberikannya secara percuma.
"Kobo, dengar yang aku katakan. Kamu tidak bisa melakukan ini selamanya. Jika kamu mau, kamu bisa menjadi pekerjaku dan mendapatkan penghasilan yang teratur, sehingga kamu bisa membeli sendiri makanan di kota."
"Tidak mau, aku tidak ingin terikat dengan apa pun. Aku hanya ingin bermain secara bebas."
Sudah beberapa hari ini dia bilang seperti itu. aku bermain game hanya ingin bersenang-senang. Kenapa aku harus bekerja lagi di dalam game. Aku tidak peduli jika uang yang aku hasilkan bisa membeli bahan yang mewah atau armor yang kuat, aku bisa mencarinya sendiri jika ingin.
Aku akan pergi berpetualang setelah mendapatkan makanan dari Moona. Kadang aku menemukan bahan yang langka yang bisa dijual atau tempat tersembunyi yang hanya bisa ditemukan ketika dicari.
"Ya, itu memang tidak salah. Tapi kamu mulai merepotkanku jika setiap hari seperti ini."
"Santai saja. Aku tidak akan setiap hari ke tempatmu. Kadang aku juga ke rumah Kaela."
"Kau ini sungguh. Oke. Kalau begitu, jika hari ini kamu tidak bisa menemukan sesuatu yang lain selain mbolang, aku tidak akan memberikan makanan kepadamu bahkan jika kamu memelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft Virtual World (Hololive id Fanfiction)
Fanfic[ STORY COMPLETED ] English version: s.id/MVW-EN Sebuah cerita slice of life tentang petualangan Kaela, Kobo, dan Zeta (Holoh3ro) di dunia Minecraft Virtual World. Sebuah dunia yang terwujud berkat teknologi fulldrive. Tapi itu tidak penting, yang t...