8. Berendam di Jacuzzi

1K 9 0
                                    

Jangan lupa Vote dan beri komentar jika kamu menikmati cerita ini ✨️❤️

Enjoyy 💫

_________________

Setelah beraktivitas di sekolah, pastinya badanku terasa tegang dan telah terkuras tenaganya.

Ku lirik sesekali si Rita dari tempat tidur untuk mengecek apakah dia telah selesai menyiapkan air mandiku atau belum.

Sepuluh menit berlalu, Rita datang menghampiriku. "Air mandinya sudah siap Nyonya," ucapnya dengan lembut. "Mari aku bantu melepas pakaiannya."

Kusudahi game yang kumainkan di ponsel dan perlahan turun dari atas tempat tidur.

Dengan lembut dan telaten, Rita membersihkan tubuhku sebelum aku masuk berendam dalam jacuzzi dengan Bra dan celana dalam yang tidak kutanggalkan.

Ternyata memang benar, solusi berendam di jacuzzi dapat melemaskan otot-otot dan merelaksasi tubuh penatku ini.
Fungsi dari air panasnya dapat menembus jauh ke dalam otot-ototku yang tadinya tegang bahkan lebih ajaibnya perasaan kesalku tadi di sekolah hilang sekejab.

"Izinkan aku memijatmu, Nyonya." Rita berucap.

"Terima kasih untuk tawaranmu, Rita. Tapi aku lagi tidak butuh. Lebih baik kau ke dapur dan siapkan makananku."

"Baiklah Nyonya. Aku permisi dulu."

Ketika Rita sudah pergi, kulanjutkan acara berendamku. Menikmati pijitan air yang membawa ketenangan di tubuhku.

Kurang lebih tiga puluh menit diriku berendam.

Rasa penat sudah kusingkirkan.
Kutuntun langkahku keluar dari Jacuzzi menuju ke walk in closet dan memilih baju yang akan ku pakai.

Satu setel piyama satin jadi pilihanku.
Setelah berpakaian aku lanjutkan memakai skincare rutinku dan lanjut mengeringkan rambut.

Hari semakin sore sampai tiba waktu malam.

Aku hanya berdiam di dalam kamar. Antoni belum kunjung kembali.

Ini waktu yang pas untuk menggali informasi tentang keluarga Maner. Dan seseorang yang dapat di ajak berbincang tentang masalah yang sedang dihadapi adalah Rita. Ya, asisten rumah tangga yang sudah lama hidup dalam keluarga Maner.

Ku tekan interkom yang langsung terhubung dengan dapur Mansion sambari berucap, "Rita bawakan aku sepiring udang saus padang dan sedikit nasi."

Tak lama kemudian, Rita datang. Berjalan membawa hidangan di piring menuju ke sofa tempat di mana aku duduk menunggunya.

"Nyonya hanya mengatakan makanan saja. Apakah tak apa-apa tanpa minuman?" Rita mengingatkan.

"Oh ya, aku lupa. Segelas air dingin tolong ambilkan."

"Baiklah Nyonya."

Sementara menunggu air minumku. Aku mulai menyantap makananku.

Udang merupakan salah satu seafood favoritku. Makanan laut ini bisa membuat diriku makan sangat banyak.
Apalagi jika di tambah dengan saus padang sungguh sepiring penuh ini mampu aku habiskan sendiri.

Di sela menikmati makananku. Rita kembali dengan gelas dan ketel kaca yang penuh air.

Aku langsung menoleh. "Kau mau mencicipinya?" kataku sambil menyodorkan sepotong besar udang padanya.

Rita memalingkan mukanya, tetapi dengan ramah menjawab, "tidak Nyonya, aku sudah makan tadi. Nyonya saja yang makan udang itu. Lagian tidak sopan makan makanan majikan. Akan sangat bahaya jika Tuan Antoni melihatnya."

Aku menatapnya heran, "kenapa bisa bahaya? Aku hanya berbagi makananku denganmu. Apa itu salah?"

Rita membalas, "Iya Nyonya. Salah satu aturan tata krama asisten rumah tangga di mansion ini adalah jangan mengambil milik Tuan dan Nyonya. Jika melanggar akan di kurung dalam ruang bawah tanah. Dan makan makanan Tuan dan Nyonya termasuk dalam aturan itu."

________

Tbc,

Sampai jumpa di chapter selanjutnya...

AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang