Di dalam mobil sudah terlihat jelas Ten, yang menyetir dengan sangat serius dan fokus meskipun wajahnya terlihat khawatir dengan Taeyong.
"Sebentar lagi kita akan sampai, tunggu ya." ucap Ten dengan lembut dan Taeyong hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil memegangi kepalanya yang sedikit terasa sakit.
Mobil Ten akhirnya berhenti di depan sebuah gedung apartemen, memang bukan salah satu jenis apartemen mewah tapi gedung apartemen itu sangat nyaman dan aman, apalagi kebanyakan yang menghuni gedung itu seorang omega.
Ten memapah tubuh Taeyong dengan sangat hati-hati dan telaten, hingga mereka sampai di unit milik Taeyong. Saat berada di dalam, mereka segera masuk ke dalam kamar dan duduk di ranjang.
"Bagaimana perasaanmu sekarang, masih merasa sakit? Jika masih sakit kita ke rumah sakit saja ya." Ten masih terlihat cemas.
"Tidak Ten, aku sekarang sudah baik-baik saja. Kepalaku sudah tidak terasa begitu sakit seperti tadi." Taeyong menolak lembut dengan wajahnya yang sedikit pucat.
"Kau harus benar-benar menjaga kesehatanmu kali ini, tidak ada lupa makan lagi!" Ten sudah mengomeli Taeyong lagi dan membuat Taeyong memutar bola matanya malas. "Taeyongie, aku berbicara serius."
"Iya mommy Ten." ucap Taeyong dengan tertawa pelan lalu dia menidurkan dirinya dan menyembunyikannya di dalam selimut. "Ten aku sangat mengantuk, boleh aku tidur?"
"Tentu kau harus tidur, aku akan menemanimu di sini." ucap Ten dengan senyum lembutnya. Tapi tak lama ponsel Ten, berbunyi dengan nyaring lalu pria itu segera mengangkatnya. "Aku sedang menemani Taeyong yang sakit Mom, bisa diundur untuk besok saja? Iya baiklah, terima kasih Mom."
"Em, jika kau sibuk kau bisa pulang dan meninggalkan aku Ten, aku sungguh tidak apa-apa. Mungkin aku hanya perlu istirahat sebentar saja." ucap Taeyong dengan senyum yakinnya.
"Sungguh kau tidak apa-apa jika aku tinggal? Tidak, aku akan menemanimu lagipula aku sudah meminta mommy ku untuk mengundur jadwal untuk membeli baju. Jadi jangan terlalu dipikirkan Taeyongie." ucap Ten dengan lembut.
"Iya Ten, aku baik-baik saja. Lebih baik kau segera pulang dan menemui mommy jangan buat beliau harus mengulang jadwal yang seharusnya kalian lakukan. Aku tidak apa-apa, percayalah." pria manis itu tersenyum yakin agar sahabat baiknya itu tidak khawatir.
"Baiklah aku akan segera pulang tapi sebelum itu, aku akan menjagamu sampai terlelap ya." ucap Ten dengan nada yakinnya, pasrah dan mengikuti perintah Taeyong dan Taeyong menganggukkan kepalanya senang.
Tak lama Taeyong benar-benar terlelap dalam tidurnya karena dia sudah tidak bisa menahan kantuk dan kepalanya yang masih sedikit terasa pusing. Ten sangat setia menemani Taeyong hingga terlelap baru dia keluar dari apartemen Taeyong dan menemui ibunya.
Esok harinya, pagi-pagi buta Taeyong sudah berangkat kerja dengan menjadi tukang antar koran, tugasnya hanya melemparkan saja koran-koran itu ke rumah yang dia tujuan. Dia memang seseorang yang pekerja keras, selesai mengantarkan koran, dia akan segera berangkat ke kantor perusahaan tempat dirinya bekerja.
Saat tiba di sana dia melihat kantor yang sudah disulap dengan banyak dekorasi, banyak orang berlalu lalang dan membuat Taeyong bingung tapi dengan cepat dia langsung ikut bekerja.
"Sebenarnya ini ada acara apa?" gumannya pelan, tanpa mau bertanya pada siapapun. Dia hanya mengikuti perintah atasannya untuk bekerja dengan baik memastikan kebersihan gedung perusahaan.
Tapi telinga Taeyong akhirnya juga mendengar jika hari ini akan diadakan pesta perayaan untuk ulang tahun perusahaan. Taeyong menghembuskan napas kasar, sungguh dia tidak suka hari ini dengan segala acara pesta perayaan karena itu pasti akan sangat lama dan dia terpaksa untuk lembur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Luna Is Omega Resesif
FanfictionTaeyong hanyalah omega resesif yang sama sekali dalam hidupnya tidak pernah menginginkan untuk memiliki mate ataupun pasangan. Dia lemah, tidak memiliki perofome ataupun wolf, semuanya terasa sangat hambar. Tapi naas malam itu dirinya ditarik oleh...