Saat berada di dalam kamar Jaehyun, bisa Taeyong lihat jika kamar alpha tampan dan kuat itu benar-benar di dominasi oleh warna hitam terlihat sangat gelap serta misterius.
"Istirahatlah di sini, sebentar lagi mungkin Jaehyun akan datang ke sini. Buat dirimu nyaman." ucap Ten dengan tersenyum.
"Kamar ini terasa gelap dan misterius seperti pemiliknya." komentar Taeyong dengan mata yang menjelajahi setiap inci sudut ruangan kamar pribadi Jaehyun.
Mendengar ucapan Taeyong membuat Tengah tertawa kecil. "Ya kau benar, jika kau bisa mencium pheromone mungkin kau bisa mencium aroma pheromone Jaehyun yang mendominasi ruangan ini
"Em, apakah kamar ini penuh aroma pheromone alpha Jae?" tanya Taeyong penasaran.
"Tentu saja, baiklah istirahatlah aku akan keluar. Aku tidak tahan mencium aroma pheromone Jaehyun yang sangat kuat." ucap Ten dengan tertawa kecil.
Taeyong menganggukkan kepalanya lalu berbaring di ranjang empuk itu yang sedari tadi sudah menggodanya untuk dia tiduri, hingga akhirnya Taeyong terlelap dengan nyaman.
Ten pergi menuju ruang kerja Jaehyun dan saat itu juga semuanya keluar termasuk alphanya, Ten langsung menghampiri Johnny dan memeluknya dengan hangat.
"Taeyong sudah beristirahat di kamarmu, cepat susul dia." Ten memberitahu Jaehyun dan pria itu segera pergi ke arah kamarnya, para tetua menatap Ten dan Johnny.
"Bagaimana jika mereka sebenarnya sepasang mate yang terhalang?" tanya Heacull dengan mata bahagianya.
"Aku juga berpikir seperti itu paman tapi apakah itu mungkin?" tanya Johnny dengan raut bingungnya.
Di posisi Jaehyun dia segera masuk ke dalam kamarnya dan melihat Taeyong yang sudah terlelap dengan nyaman.
Dia mengusap lembut pipinya, lalu menyentuh perut Taeyong yang sedikit membuncit itu dengan lembut, baru setelah itu dia membenarkan letak selimutnya.
Sebenarnya Jaehyun ingin keluar tapi tiba-tiba saja Taeyong terlihat tidak nyaman dalam tidurnya, dahinya berkerut dan dia terlihat ketakutan.
Jaehyun segera naik ke ranjang dan menyelipkan tangannya di bawah kepala Taeyong dan memeluknya dengan hangat. Dia mengusap kepala Taeyong serta memijat lembut dahi Taeyong hingga pria manis itu kembali terlelap nyaman dalam pelukannya, dia tidak tahu apa yang menganggu tidur Taeyong tapi sungguh hal itu membuatnya juga tidak nyaman.
"Tidurlah, jangan pikirkan hal apapun. Aku akan menjagamu di sini." ucapnya dengan lembut, lalu mengecup kening Taeyong hingga akhirnya Jaehyun pun ikut tertidur.
Di dalam mimpi Taeyong dia melihat Jaehyun yang terluka parah, lalu perutnya yang besar karena usia kandungannya dan seorang pria jahat berwajah menakutkan lalu merubah dirinya menjadi wolf dan ingin mendekatinya yang ingin menggigit dan mengoyak, 'kan isi perutnya untuk mengambil janinnya karena itu dia ketakutan tapi entah mengapa mimpi buruk itu dengan cepat menghilang saat dia merasakan seseorang mendekapnya dengan hangat.
Di siang harinya Taeyong mulai terbangun dan saat matanya terbuka dia melihat wajah Jaehyun yang terlelap nyaman di hadapannya dengan posisi memeluk tubuhnya, seketika itu juga membuat Taeyong memerah malu dia sama sekali tidak pernah berpikir jika Jaehyun bosnya yang selama ini dikagumi oleh semua orang, bahkan memiliki banyak kekasih satu malam harus berakhir dengannya di ranjang yang sama dengan takdir yang baru.
Lalu tak lama Jaehyun juga bangun saat Taeyong ingin melepaskan pelukannya dengan pelan. "Selamat siang, tidurmu nyenyak?"
"Iya tidurku nyenyak, hanya saja sekarang aku lapar." ucap Taeyong dengan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Luna Is Omega Resesif
FanfictionTaeyong hanyalah omega resesif yang sama sekali dalam hidupnya tidak pernah menginginkan untuk memiliki mate ataupun pasangan. Dia lemah, tidak memiliki perofome ataupun wolf, semuanya terasa sangat hambar. Tapi naas malam itu dirinya ditarik oleh...