Di pagi harinya Taeyong sudah bersiap bekerja dan berencana untuk mencari Jaehyun juga.
Di depan pintu lobby beruntung dia melihat jika Jaehyun sudah hadir di kantor, meskipun pandangannya sedikit memburam entah mengapa hanya Jaehyun saja yang terlihat jelas di matanya, lalu tatapan mata mereka bertemu saling terkunci satu sama lain.
Taeyong tidak tahu mengapa matanya justru begitu memperhatikan Jaehyun dalam artian yang berbeda, rindu dan mendamba itulah yang dia rasakan. Tapi Taeyong dengan cepat memutuskan kontak mata mereka dan menyadarkan dirinya jika dia dan Jaehyun tidak akan mungkin bersatu, terlalu jauh dan dia bukanlah mate pria itu, dia hanya omega resesif yang tidak akan berguna jika menjadi pendamping seorang alpha kuat seperti Jaehyun.
Lalu Taeyong segera pergi agar dia tidak memperhatikan Jaehyun lagi dan mungkin siang nanti dia akan menemuinya dan memberitahu semuanya.
Sedangkan di posisi Jaehyun dia berhenti untuk sesaat hingga membuat langkah Johnny juga terhenti, Jayden sudah memindliknya. "Di arah jam dua, Taeyong di sana menatap kita."
"Bagaimana kau bisa tahu?"tanya Jaehyun dengan menatap Taeyong juga entah mengapa dia juga merasakan perasaan merindu yang membumbung tinggi namun akalnya selalu menyangkal bayangan ilusi yang selama ini selalu dia anggap sebagai wujud tak nyata dan penderitaan saja.
"Aromanya Jaehyun, kau masih belum bisa merasakannya? Bahkan kali ini rasanya begitu lebih begitu kuat.
Dia juga terlihat sangat cantik, aku menyukainya." ucap Jayden dengan aura bahagianya.Sedangkan Jaehyun sendiri terlihat terdiam mencerna semua ucapan Jayden.
"Ada apa Jaehyun, kenapa kau berhenti dan menatap Taeyong?" tanya Johnny penasaran karena tidak biasanya adiknya begitu memperhatikan Taeyong seperti itu.
"Tidak ada hanya saja coba kakak tanyakan pada Jacob, apa dia bisa mencium aroma Taeyong?" ucap Jaehyun tiba-tiba dan Johnny terlihat bingung akan maksud ucapannya tapi Jacob mendengar ucapan Jaehyun.
"Katakan pada Jaehyun aku sama sekali tidak mencium bau apapun, apalagi aroma Taeyong." ucap Jacob pada Johnny.
"Jacob tidak mencium apapun, memangnya kau mencium sesuatu darinya Jaehyun?" tanya Johnny penasaran.
"Tidak, Jayden yang menciumnya. Sangat aneh." jawab Jaehyun jujur dan Johnny semakin penasaran.
"Apa yang Jayden cium?" tanya Johnny lagi.
"Aku tidak akan memberitahukannya padamu." ucap Jaehyun dengan memasang wajah datarnya.
"Kau semakin membuatku sangat penasaran Jaehyun." Johnny sebal tapi Jaehyun mana peduli.
Di siang harinya, Taeyong benar-benar menemui Jaehyun dengan langkah yang gugup bahkan sampai membuat seketaris Jaehyun, Winwin menatapnya kebingungan.
"Baiklah tunggu sebentar, Taeyong si aku akan memberitahu tuan Jaehyun." ucap Winwin dengan senyum ramahnya dan Taeyong menganggukkan kepalanya mengerti.
Lalu tak lama Winwin kembali dan menyuruh Taeyong untuk masuk ke dalam. "Terima kasih banyak.'
Taeyong masuk ke dalam dan menemukan Jaehyun yang menatapnya begitu penasaran, mengapa Taeyong tiba-tiba saja ingin bertemu dengannya.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Jaehyun tanpa basa-basi.
"Aku hamil." jawab Taeyong cepat dan Jaehyun menatapnya tidak percaya. "Aku tahu kau mungkin tidak percaya tapi aku sudah memeriksa ke dokter, ini buktinya."
Taeyong memberikan surat dokter itu dan Jaehyun terlihat terkejut bukan main tapi tak lama dia langsung menatap Taeyong. "Lalu kau ingin apa?"
"Kau menginginkan anak ini hidup atau tidak?" tanya balik Taeyong dengan wajah seriusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Luna Is Omega Resesif
FanfictionTaeyong hanyalah omega resesif yang sama sekali dalam hidupnya tidak pernah menginginkan untuk memiliki mate ataupun pasangan. Dia lemah, tidak memiliki perofome ataupun wolf, semuanya terasa sangat hambar. Tapi naas malam itu dirinya ditarik oleh...