Sejak hari itu Jaehyun benar-benar akan menjaga Taeyong dengan sangat baik dia tidak pernah lupa untuk melakukan scenting meskipun mereka berdua sama sekali bukan sepasang mate.
Taeyong sendiri sebenarnya entah mengapa merasa sangat resah saat alpha muda itu terus memberikannya banyak perhatiannya, jujur saja dia sangat takut jika pada akhirnya dia terjatuh pada pesona Jaehyun tapi Jaehyun sendiri akan memiliki mate yang telah ditakdirkan, lalu dia harus bagaimana menahan rasa cintanya jika bermekaran layaknya bunga sakura di musim semi.
Hari ini adalah gerhana bulan Blue Moon cahayanya tampak berpacaran biru terang, dan itu pertanda jika Jaehyun harus mating untuk memperkuat anaknya.
Taeyong dari pagi sudah dikurung, tidak diperbolehkan untuk keluar dan Jaehyun sepertinya sudah sangat siap untuk mating, dia bahkan sudah bertelanjang memperlihatkan otot perutnya yang sangat menggodanya dan Taeyong merona memerah.
"Apa benar kita harus melakukan hal ini alpha Jae?" tanya Taeyong yang takut serta malu.
"Tentu sayang semua untuk kebaikan si kembar." ucap Jaehyun dengan nada seraknya, dia mulai mengukung Taeyong dalam tubuh besarnya, lalu memberinya kecupan ringan di kening, mata, kedua pipi sampai bibirnya. "Apa kau siap? Aku janji akan melakukannya dengan sangat lembut dan tidak menyakitimu, lagipula kita sudah pernah melakukannya bukan."
Taeyong yang sudah memerah malu hanya menganggukkkan kepalanya pelan dan Jaehyun segera bergerak, dia mencumbu dari wajah, leher sampai area tulang selangkah.
Dengan perlahan Jaehyun membuka pakaian Taeyong dengan lembut, hingga dia melihat tubuh putih mulus itu tampak menggodanya, Jayden mengaum keras di bawah alam sadarnya dia terlihat senang lalu pandangan Jaehyun turun ke area perut Taeyong yang membulat, dia mengecup lembut. "Izinkan Daddy, untuk melihat kalian ya."
Jaehyun kembali mengecup lembut bibir Taeyong, lalu turun ke area dada dan bertemu dengan milik Taeyong, dia mengecupnya dengan lembut semua hal yang dia lakukan benar-benar lembut dan membuat Taeyong meremang serta melenguh mendesah.
Jayden sendiri sudah ingin memberontak, dia ingin mengambil alih dan menghambisi Taeyong dengan brutal tapi Jaehyun dengan mati-matian menahannya.
"Masukkan alpha Jae." punya Taeyong dengan peluh yang membasahi wajahnya.
"Dengan senang hati." Jaehyun tersenyum senang dan memasukkan miliknya pada bunga krisan yang menggodanya sedari tadi.
"Akh...." lenguh Taeyong dan membuat Jaehyun dengan semangat mengeluar masukkan miliknya, tubuh mereka menjadi satu dan Taeyong menikmati hal itu, mereka melakukannya dengan sangat lembut serta penuh cinta.
Tapi tak lama tempo permainan Jaehyun berubah lebih cepat begitu pun dengan matanya yang berubah hijau emerald. "Alpha Jae, pelan-pelan. Ingat aku sedang mengandung sekarang."
"Maafkan aku Tae, aku bukan Jaehyun. Aku Jayden, sebut namaku saat kau berada di puncak. Aku akan lebih hati-hati dan sangat tahu jika kau mengandung anakku." suara Jaehyun berubah jadi lebih berat, Taeyong meraba wajah Jayden dan Jayden semakin bersemangat memainkan temponya lebih cepat.
"Ahh... Alpha Jayden... Aku akan keluar." desahannya memenuhi seluruh ruangan.
Cahaya biru melingkupi bangunan mansion tepat di kamar Jaehyun dan tanpa Taeyong sadari warna bola matanya berubah semerah rubby sangat cantik. Taeyong merasa detak jantungnya berdetak begitu cepat, letupan rasa bahagia yang selama ini tidak pernah dia rasakan kali ini dia merasakan, yang dia sendiri tidak tahu dari mana asalnya.
Tapi melihat mata hijau emerland itu Taeyong tahu siapa yang membuatnya bisa merasakan sesuatu hal yang sangat membahagiakan, dia adalah alpha Jaehyun sudah dari kemarin dia terjatuh dalam pesonanya dan sepertinya kali ini dia benar-benar terjatuh dan tidak tahu bagaimana caranya menghilangkan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Luna Is Omega Resesif
FanfictionTaeyong hanyalah omega resesif yang sama sekali dalam hidupnya tidak pernah menginginkan untuk memiliki mate ataupun pasangan. Dia lemah, tidak memiliki perofome ataupun wolf, semuanya terasa sangat hambar. Tapi naas malam itu dirinya ditarik oleh...