happy reading-!
seakan gue udah terlanjur masuk kedalam lingkaran setan, gue ga bisa meninggalkan kak Jake semudah itu. ia punya banyak akal buat menahan gue buat pergi. entah atas apa yang dia maksud ke gue.
apa benar dia cinta sama gue? atau emang gue cuma buat mainan dia?
tapi kenapa harus gue? yang bahkan belum setahun kami kenal, dalam waktu singkat, kak Jake sudah bisa mengambil alih dunia gue, jiakhh bohong deng. maksudnya, kalau dia mau pergi sekarang juga gapapa, sebelum gue beneran jatuh cinta sama kak Jake.
"lo beneran ga ke kantin,Gil? astaga, nih untung aja Jungwon beliin ini buat lo" kata Delyn, ia dan Jungwon baru saja balik dari kantin. Delyn memberikan gue susu kotak yang masih dingin, keliatan seger banget, cocoklah buat tenggorokan gue yang kering.
"hehe thanks," ujar gue sambil menerima susu kotak tersebut, lalu Delyn kembali duduk di bangkunya. Jungwon masih di depan gue sambil ngelihatin gue meminum susu kotak pemberiannya itu. sedangkan anak anak kelas sudah pada kembali kekelas, yang otomatis melihat momen Jungwon yang masih didepan gue, bahkan ia duduk dibangku yang bukan milikkinya itu dengan tatapan yang ga bisa gue deskripsikan.
"lo ngapain anjir masih disini? kasian itu Taekhyeon mau duduk," ujar gue pada Jungwon, sedangkan ia hanya tersenyum yang sulit di arti.
"kalo kurang, ntar pulang sekolah gue beliin lagi buat lo," ujar Jungwon lalu bangkit dan duduk ke bangkunya sendiri. sedangkan Taekhyeon yang sedari tadi menunggu tempat duduknya kembali, mengkaget dengan perlakuan sang ketua kelas yang tiba tiba aneh itu.
"lo kasih jampi jampi apaan anjir mas ketu? sampe kaya gitu?" tanya Taekhyeon ke gue.
yo ndak tau, kok nanya saya.
...
"halo sayang," ujar kak Jake yang tiba tiba aja udah ada didepan kelas, gue menghela nafas berat saat melihat lelaki itu.
"ayo pulang" ajaknya lagi sambil menggandeng tangan gue didepan teman teman sekelas gue. mereka semua berbisik bisik tentang apa yang sedang mereka lihat sekarang.
"eh, kok masih mesra sih sama kak Jake? bukannya udah putus?" ujar salah satu teman sekelas gue, yang sepertinya ia kubu nya Audrey.
"iya, gatau, padahal tadi mesra mesraan sama Jungwon."
"iya, bukannya kak Jake juga kemarin malam mingguan sama kak Lily?" ah, kesel banget dengernya.
"siang, kak Jake." ujar Audrey yang juga baru keluar kelas.
"siang." balas kak Jake ramah, siapa yang tadi bilang 'belum jatuh cinta sama kak Jake'? tapi gue sekarang malah kesel ngelihat kak Jake membalas ramah Audrey, cewe manipulatif kont
"ayo, kak Jake kita pulang" ajak gue sambil merangkul kak Jake didepan Audrey, membuat gadis itu menatap gue dengan tatapan jengkel.
"iya, sayang, gue duluan ya," pamit kak Jake lalu kami berdua berjalan berlalu melalui orang orang, entah kenapa gue malah jadi bangga bisa jalan bareng kak Jake. padahal sebelumnya gue ogah ogahan, emang manusia tuh aneh ya?
"ehm, kayanya ada yang cemburu nih?" tanya kak Jake pas kami sudah ada didalam mobil kak Jake. gue menoleh kearahnya dengan tatapan bertanya.
"lucu banget, si cantik kalo lagi cemburu hehehe, aku bikin cemburu kamu setiap hari deh kalo kaya gitu"
"dih, pede. aku cuma kesel aja sama Audrey" balas gue. enak aja bilang gue cemburu?
"kalau cemburu juga gapapa, sayang. aku seneng malah"
"ogah"
"oh yaudah, nanti aku godain cewe lagi ah,"
"yaudah sih bodoh amat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
B I P O L A R ■ SHIM JAKE
Fanfiction[SLOW UPDATE] bi·po·lar /bīˈpōlər/ adjective having or relating to two poles or extremities. "a sharply bipolar division of affluent and underclass" (of psychiatric illness) characterized by both manic and depressive episodes, or manic ones only. TR...
