🪐e i g h t

1.3K 195 33
                                    

happy reading-!!

BRAKK

"kemaren lo pulang sama siapa?!" bentak kak jake setelah berhasil membanting kursi yang sudah tidak terpakai. kalo diingat ingat, disini pertama kali gue ngegepin kak jake yang bipolarnya kumat pas itu.

"s-sama jungwon, kak"

"kenapa ga pulang bareng gue?" tanya kak jake dengan natap gue dengan tatapan tajamnya.

"kan kak jake ga bilang mau nganter pulang," gue angkat bicara, mencoba membela diri.

"ck, oke. mulai hari ini lo harus pulang bareng gue dan jangan deket deket sama temen lo yang kemaren,"

"jungwon?" tanya gue.

"gue ga perduli namanya siapa, lo ga boleh deket sama orang itu. gue bakal terus ngawasin lo"

"kak, gue ga bilang apa tentang lo ke jungwon. gue jaga rahasia kakak kok,"

kak jake ketawa ngejek, "iya, lo bisa ngomong kaya gitu, tapi karena lo tau rahasia gue, lo gabisa lepas dari gue."

"ck, gausah berlebihan dong kak. lagian rahasia kakak cuma git-akhh" belum sempat melanjutkan, kak jake mencekik dan dorong gue ketembok bikin kepala gue tertatap tembok dengan keras, sakit banget.

"LO GATAU APA APA, AGILDA!!" teriaknya setelah itu mengendurkan cengkramannya dileher gue.

"lo harus nurutin gue, kalo gamau mati ditangan gue" kata kak jake setelah itu meninggalkan gue sendiri disana.

gue yang masih syok cuma menatap kosong dan nangis. gatau, takut aja. hampir gue tadi mati beneran sama kak jake. ga nyangka, karena ke tidak sengajaan gue tau kelemahan kak jake, dia bisa ngendaliin gue.

"gil, lo gapapa kan?" tanya delyn ketika gue sampe dikelas. gue udah cuci muka, tapi kayanya cuci muka doang gabisa nutupin.

"ha? emang gue keliatan kenapa?" tanya gue balik, mencoba terlihat baik baik aja.

"mata lo bengkak banget, gil" kata delyn. gue memegang mata gue.

"ah, tadi gue lewat pas ada debu trus gue kelilipan" jelas gue coba ngeles.

"yakin?? kalo ada apa apa cerita aja ya, gil" gue pun cuma ngangguk.

ga ada angin, ga ada hujan, tiba tiba audrey menghampiri meja gue dan delyn. hawa udah gaenak kalo audrey udah dideket gue.

dan bener aja, audrey berenti tepat didepan bangku gue dan delyn.

"heh, agilda! lo gausah sok cantik ya deket deket sama kak sunghoon sama kak jake,"

"lah, emang agilda cantik. walau agak lola sih," gatau ini delyn belain atau ngatain gue.

"lo gausah ikutan!" audrey natap delyn sekilas dengan tatapan sinis.

"awas lo, gue udah ingetin. mereka tuh cuma pantes buat gue!"

"dih, pede lo" jawab delyn lagi. gue daritadi cuma mangap mangap doang, mau jawab di serobot mulu sama delyn.

"gue ngomong sama agilda, anjing!" oke, sepertinya audrey sudah emosi.

"ya elo juga ga jelas, dateng dateng ngatain gue, lagian sok tau banget bilang gue deket sama kak sunghoon sama kak jake. sinting," wihh bisa nyolot juga ya gue.

CTAKK

"aww-" rintih audrey ketika bolpoin mendarat tepat kepalanya.

"JUNGWON, LO KOK LEMPAR BOLPOIN KE GUE SIH?!" teriak audrey melengking, hampir setiap hari kelas ini mendengar teriakan alaynya itu.

B I P O L A R ■ SHIM JAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang