[SLOW UPDATE]
bi·po·lar
/bīˈpōlər/
adjective
having or relating to two poles or extremities.
"a sharply bipolar division of affluent and underclass"
(of psychiatric illness) characterized by both manic and depressive episodes, or manic ones only.
TR...
dipagi yang cerah ini, mata gue sangat tidak bekerja sama untuk membuka mata. mungkin juga ini hasil karena tadi malem gue begadang membuat fake scenario☻️
untungnya, pagi ini guru guru pada lagi rapat. gue bisa santai dulu turu dikelas, murid murid kelas gue sudah mulai mengeluarkan sisi autisnya. ada yang lagi dangdutan, ada yang mabar dan ada juga yang lagi semedi.
namun baru aja gue meletakkan kepala di meja, suara getar getar notifikasi mengganggu. emang babi, giliran hape di pantengin 24/7 kaga ada notif, giliran ditinggalin malah rame.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
diliat dari typingnya, bukan tipikal typing dari kak Jake nya sendiri. typing jaymet ini pasti adalah ulah kak Sunghoon. mau tidak mau, gue mengurungkan niat untuk bobo dikelas pagi ini.
di uks, sudah ada kak Jake dan kak Sunghoon. bukannya jagain kak jake, beliau malah push rank.
"ahhh bego lu maju bangkee" bahkan suara kak Sunghoon terdengar sampe depan uks.
"eh, udah dateng lu, ini nih, pacar lo ngerepotin banget buset dah, bisa bisanya main basket eh malah kepala nya ketimpuk," ujar kak Sunghoon yang matanya masih fokus pada handphone yang berputar 90 derajat itu. mata gue melirik kak Jake yang terbaring di ranjang uks dengan kepala yang sudah diperban, entah kenapa membuat wajah kak Jake menjauh jauh lebih lucu nan menggemaskan(?)
"gue selesaiin satu pertandingan, habis itu gue balik kelas ya. badan gue dah lengket banget ini." emang mereka berdua masih pakai kaos basket.
Sementara kak Sunghoon menyelesaikan permainannya, gue cuma plonga plongo sesekali melirik kak jake yang masih damai dalam tidurnya.
victory
"gue duluan, gil. entar kalo Jake udah bangun langsung kasih itu bubur di meja sebelah, belom makan tuh dia kayanya" setelah kak Sunghoon pergi, gue cuma terduduk diam dengan pandangan lurus pada wajah imut kak Jake.
ga lama kemudian, kak Jake merubah posisi lalu membuka matanya, matanya menyipit lucu ala bangun tidur. ia menatap gue cukup lama, gue udah gelagapan karena salting, bahkan tangan gue udah mendingin, AC uks rasanya tiba tiba jauh lebih dingin dari sebelumnya.
"Makan dulu ya, kak." gue teringat kalau ada bubur diatas meja sebelah ranjang. gue membuka bungkus dan berniat untuk menyodorkannya pada kak Jake.
"suapin," ujar kak Jake akhirnya setelah beberapa menit ruang uks begitu hening karena tidak ada yang mengucap sepatah katapun. gue memberhentikan aktivitas sejenak.
akhirnya gue duduk disebelah ranjang dan mulai menyuapkan bubur itu pada kak Jake dengan tangan gemetar dan keringat dingin. INI GUE KENAPA ANJIR?! biasanya gue ga segugup ini ada dideket kak Jake.
mana kak Jake mengunyah dengan muka bantal, AAAAA GILDA TAHAN GILDA GABOLEH REOG DISINI.
"kamu kenapa, sayang?" tanya kak Jake. seketika itu gue menjatuhkan sendok yang gue pegang, untung aja jatuhnya diatas bungkus buburnya.
