Musim dingin tahun lalu aku menghabiskan waktu tetap di rumah meskipun banyak orang merayakan di luar ruangan dengan suka cita. Tahun ini pun sama, sapi-sapi milikku akan terlihat kenyang ketika aku setiap pagi memberinya makan. Hidupku tidak lebih cukup serta beruntung mempunyai orang tua yang peduli terhadapku. Aku hidup bersama adik laki-laki bernama Greg Luill. Dia masih SMA dan aku akan terus membiayai sampai jenjang kuliah. Asal kalian tahu namaku adalah Estelle Luill anak pertama dari pasangan Sam Luill dan Kyle ken. Tapi sayang, mereka meninggal karena kecelakaan selepas pulang dari kota. Kini aku harus meneruskan peternakan demi menjamin hidup yang lebih baik serta bisa terus mendapatkan masa depan Greg.
Setiap pagi aku harus bangun pagi untuk membersihkan kandang setelah itu dilanjutkan memberi makan sapi-sapi yang gemuk. Menjadi peternak tidaklah mudah apalagi seorang perempuan. Sebenarnya aku masih proses pendidikan kuliah namun, karena orang tuaku meninggalkan ditambah lingkungan yang tidak sehat, aku tak berminat lagi melanjutkan. Aku justru ingin fokus mengembangkan peternakan peninggalkan Sam yang sudah dibangun sejak 25 tahun yang lalu. Tidak perduli apa kata orang termasuk tetangga yang selalu merendahkan karena Estelle seorang perempuan. Atas dasar apa sehingga mereka tidak tahu-menahu lantas dengan mudah berkata-kata. Setidaknya kami bisa hidup mandiri, meminta makan pada mereka pun tidak.
Pada era baru, zaman pemerintahan gubernur baru yang dilantik tiga minggu lalu. Saat kampanye pernah mendengarkan visi dan misi dalam empat tahun masa jabatannya nanti. Dalam cuplikan di layar televisi itu hanya menangkap bahwa dirinya akan memajukan Alaska. Sebagai bentuk upaya mengoptimalkan kepemimpinan yang konkret ia berusaha memajukan ekonomi serta menaikkan rasio pajak. Dirinya pernah berkata, "Saya turut prihatin tingkat ekonomi kita yang rendah. Saya akan menstabilkan serta bisa bersaing di pasar Amerika, terutama pada segi pertanian dan peternakan." Meski begitu, tidak bisa berharap secara penuh pada pemerintahaan yang baru karena yang penting terus bekerja, terus bangun pagi, terus berjuang tanpa mengharap belas kasih dari siapa pun.
"Sepertinya aku akan pulang larut malam karena ada tugas kelompok di rumah Edward," kata Greg menghampiri ragu-ragu.
"Aku tidak pernah melarangmu melakukan apa pun. Kita tinggal berdua, aku tidak bisa terus-terus memandumu mencari jalan hidup. Aku juga tidak memaksamu sekolah, itu pilihanmu, hanya saja aku akan mendukungmu selagi aku bisa."
"Aku pergi dulu. Sarapanmu aku makan karena aku lapar sekali," katanya.
"Tak masalah. Aku bisa buat lagi."
Greg hanya remaja yang ingin melanjutkan amanah ayah. Ayah mau anak-anaknya sekolah tinggi serta bisa menggapai cita-citanya. Namun, aku justru menyimpang karena tidak punya pilihan, sebab hanya aku tulang punggung bagi keluarga ini. Aku juga tidak pernah memaksa Greg untuk sekolah, tetapi itu pilihannya, oleh karena itu aku hanya butuh mendukung yang terbaik. Mengurus sapi yang berjumlah 73 ekor sendirian tidaklah mudah. Membagi bekerja dan kuliah tidak mudah, aku harus bisa memilih salah satunya. Terkadang Greg sesuka hatinya membantu tanpa diminta.
Sepanjang hari dari terbitnya matahari sampai berganti malam hanya melihat gerombolan sapi-sapi belang yang bisa menghasilan ribuan liter susu segar. Ada pembeli yang datang setiap hari untuk mengambil susu-susu yang sudah aku kemas. Terkadang hanya bisa menatap sepi melihat mereka melahap rumput nan subur tampak seperti lapangan golf. Meski lahan milik sendiri, tidak akan pernah tenang untuk meninggalkan mereka. Makanya aku juga memelihara dua ekor anjing untuk menjaga mereka. Terlelap di kandang sapi sudah menjadi pilihan terbaik daripada harus menahan kantuk sepanjang hari. Sejak pagi sudah menunggu orang untuk mengambil susu. Hari ini sudah aku hitung betul, susu yang diperas sebanyak 10 ember penuh, jumlah lebih sedikit dari biasanya.
"Aku hampir pergi karena kau terlampat datang." Estelle menyambut seorang kakek tua membawa truk dengan banyak susu.
"Apa kau mulai malas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Underground!
Science FictionAku Estelle Luill, seorang perempuan yang mengurus sapi-sapi milik mendiang Sam Luill, ayahku. Jatuh cinta adalah hal rumit meski secara biologis semua orang membutuhkan. Hanya tak menyangka jika bisa bertemu anak laki-laki usia 10 tahun. Hal konyol...