Part 5

9 1 0
                                    

Langit Amerika terlihat menunjukkan cuaca buruk. Dari arah barat berhembus angis besar seperti akan turun hujan lebat. Tanda-tanda alam yang biasanya akan terjadi badai hujan terus bergejolak di luar sana. Greg tertidur pulas. Walau terjadi gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di bawah teluk Alaska tidah akan mengganggu tidurnya. Greg tipikal orang susah sekali bangun, sekali bangun tengah malam pasti menggigau. Paling tidak melakukan hal aneh yang membuat orang terheran. Greg sering melakukan kegiatan di luar nalar. Pernah terjadi ketika pukul 11.00 PM Greg terbangun, kala itu ia tidur jam sembilan. Estelle baru saja mengecek kandang sapi namun, tercengang ketika melihat Greg mengepel lantai dengan mata tertutup. Terlebih Greg melakukannya tanpa memperhatikan sekitar sehingga sekilas seperti orang tidak semangat.

Estelle memperhatikan penuh keheranan, Greg mengepel asal tanpa tehnik yang benar. Ia hanya mendorong-dorong pengepel dengan tangan satu ke depan. Kadang kala ke kanan dan ke kiri. Areanya pun tidak lebih dari dua langkah jangkauannya. Estelle berusaha bicara, dalam jarak tiga meter Estelle memanggil namanya. Beberapa kali berucap tetap saja hanya terdengar suara sahutan yang malas. Rasanya hendak menimpuk dengan sepatu saat melihat ekspresi Greg yang begitu menyebalkan. Dia masih dalam pengaruh tidur, Tidak akan sadar meski telinganya bisa mendengar tidak normal. Ribuan kalimat tidak akan bisa membantu, kecuali harus disentuh. Greg digoyang-goyang oleh Estelle gar tersadar dari tingkah aneh. Setelah beberapa kali, Greg membuka mata lebar. Pandangannya aneh, karena tiba-tiba berada di ruang tengah sambil membawa pengepel. Seperti orang yang baru sadar dari pingsan, bangun dengan kondisi tidak tahu apa-apa.

Tiga bulan sebelumnya juga Greg pernah melakukan hal aneh di saat Estelle tengah pulas. Kejadiannya terjadi pada pukul 02.00 AM, waktu di mana semua orang tengah terlelap. Greg tiba-tiba datang ke dapur mengambil semua piring di rak, semua benda kaca itu sudah bersih. Greg kumpulkan lalu di taruh di westafel, kemudian dicuci kembali. Paling aneh yang mungkin menyebabkan orang tepuk jidat adalah Greg mencuci dengan minyak goreng. Mungkin ada sekitar 12 piring yang dilumuri dengan minyak goreng. Hal itu diketahui setelah Estelle mendengar benda jatuh. Estelle siaga, lantas mengambil Remington 870 milik Sam sebagai alat pertahanan ketika ada penjahat, perampok atau pencuri di rumahnya.

Estelle berjalan mengendap sambil siap baku tembak. Estelle megira ada pencuri hendak mencuri televisi. Tapi ketika langkah seiring detak jantung tak normal, Estelle tidak menemukan hal aneh di ruang tengah. Kondisi televisi pun masih pada tempatnya. Kemudian ia memeriksa ke dapur karena mendengar suara mencurigaan. Keringat bercucuran disertai rasa kantuk yang tiba-tiba hilang. Di dalam hati Estelle sudah berdoa agar Yesus menyelamatkan dari segala ancaman kejahatan. Estelle nyaris menekan pelatuk, wajah samar-sama karena ruangan sedikit cahaya itu adalah Greg. Estelle menarik napas panjang sambil menurunkan senjata. Greg telah menakutinya, justru lebih takut pada dirinya karena telah melakukan sesuatu di luar kesadaran. Greg gemetar saat melihat pecahan piring di lantai setelah Estelle menyalakan lampu. Semakin kacau setelah tahu dirinya mengotori piring dengan minyak goreng.

Estelle tidak pernah menganggap itu sebuah penyakit, bahkan berpikir untuk membawa Greg ke psikolog pun tidak. Estelle hanya berpikir mungkin itu adalah kebiasaan karena memang masih anak-anak. Menurutnya itu akan hilang dengan sendirinya seiring waktu terus berjalan. Greg disuruh kembali tidur, langkah sesal setelah meminta maaf karena berulah. Malam itu Estelle harus bekerja lagi membereskan semua piring-piring kotor serta membersihkan lantai dari pecahan kaca. Karena sering terjadi hal-hal seperti itu sehingga dianggap hal biasa. Ketika terdengar suara aneh dari kandang hanya dianggap biasa. Selain itu diiringi angin ribut, seperti hendak turun hujan sehingga Estelle beranggapan bahwa itu hanya salah satu gejala alam. Kesalahan terbesar sesungguhnya bahwa manusia harus tetap waspada serta tetap memastikan semua aman tanpa harus mengira dan menduga yang belum tentu kebenarannya.

***

Seperti alam sudah memberi firasat buruk terhadap Estelle, sayangnya malah tak digubris. Setelah matahari terbit, Estelle duduk bersimpuh sambil sesalkan kejadian buruk menimpa dirinya. Kandangnya dirusak orang, jaringan listrik dan internet padam. Setidaknya sepanjang lima meter rusak, terdapat jejak mobil dan yang pasti mereka sudah kehilangan beberapa ekor sapi. Tak perduli seberapa lama, seberapa hangat pagi itu, Estelle hanya sesalkan untuk kedua kali harus kehilangan sapi-sapi miliknya. Greg hanya berdiri di belakang, wajahnya pun penuh kesedihan. Mata pencaharian keluarganya terkena musibah dua kali. Terakhir Greg memeriksa bahwa sapi mereka hilang 4 ekor. Semakin lama semakin berkurang sumber penghasilan mereka satu-satunya. Bahkan biaya tagihan tiap bulan tidak berhenti, Estelle mencemaskan itu. Jika semua habis kebangkrutan melanda.

Underground!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang