"Selamat ulang tahun, Lili!" Gadis yang dipanggil ili itu menoleh. Dia tersenyum pada orang yang mengucapkannya sleamat ulang tahun.
"Makasih Vero."
Lili begitu bahagia hari ini dengan fakta bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dia sampai mengepang rambutnya dengan cantik hari ini.
"Wah, jadi hari ini ulang tahunnya Lili? Selamat ulang tahun ya." Seisi kelas jadi ikutan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Lili.
Lili menatap langit yang mendung. Dia sedang berada di luar kelas bersama Vero. Bagian teras kelas mereka tampak lenggang. Mereka berdua sedang tidak berbicara apa pun dan hanya melihat-lihat sekitar sambil bernyanyi pelan.
"Aku harap, hari ini tidak hujan."
Ucapa Lili yang tiba-tiba menarik perhatian Vero. Matanya menatap Lili yang sedang mendongak memandang langit mendung. "Semoga saja walau di berita pagi hari ini diperkirakan masih akan ada hujan disertai angin."
Lili menutup matanya. "Yah, hari ini adalah ulang tahunku. Aku berharap Tuhan ingin memberikan kado spesial untukku."
Sementara di tempat lain Ibu dari Lili merasa gelisah melihat prakiraan cuaca hari ini. Dia meremas dasternya dan mengusap rambutnya yang dia cepol barusan. "Apakah anak-anak akan baik-baik saja?"
Dia melirik kue ulang tahun yang baru saja datang.
Lili sendiri kali ini masih fokus mengerjakan Ulangan hariannya. Semakin lama dia meraa keadaan kelas menjadi semakin gelap. Guru yang sedang mengawai di depan langsung menyalakan lampu.
Beberapa lembar jawab siswa juga mulai terbang karena tertiup angin. Perlahan suara gemuruh mulai terdengar. Beberapa murid masih fokus mengerjakan ulangan. Karena merasa angin bertiup semakin kencang, guru pengajar mulai menutup pintu kelas.
Beberapa murid diperintahkan menutup jendela.
Lalu suara petir yang begitu menggelegar mengagetkan beberapa murid. Salah seorang murid perempuan mulai merengek. Beberapa ada yang mulai saling berpelukan.
Angin semakin lama semakin kencang. Bahkan terdengar suara keras lain selain petir. Ini membuat semua murid yang ada di kelas Lili mulai berteriak kaget.
Ternyata pohon kelapa yang jaraknya tak jauh dari sekolah ambruk. Semua orang jadi mendekat ke jendela untuk melihat.
"Anak-anak mohon untuk tetap tenang dan kembali ke tempat duduknya masih-masing ya?"
Namun, semua murid di kelas tak ingin mendengarkan. Sementara Lili hanya menutup telinganya dan bersembunyi di bali meja. Tak Lili sadari.
Di luar ruang kelasnya. Terbentuk angin puting beliung yang begitu dahsyat dan menumbangkan salah satu pohon yang ada di dekat kelas. Menimpa ruangan itu. Dan hanya Lili satu-satunya yang selamat.
*
*
*
*
*
#DWC #30DWCJilid41 #Day27