Mawar menatap kacanya. Dia sudah berada di penghujung akhir kuliahnya. Akhir-akhir ini semuanya terasa berat. Mawar mulai merasa tak sanggup lagi menatap masa depannya. Semuanya seakan gelap.
Walaupun bernama mawar, dia tidak secantik itu. Tidak jelek juga untuk dikasihani. Dia benar-benar biasa. Mawar tak pernah tahu bahwa menjadi dewasa akan semenyesakan ini.
Melihat teman-temannya yang terlihat keren, terlihat bahagia, perasaannya menjadi iri. Mawar merasa mereka adalah orang yang hebat karena bisa menghadapi kesedihan mereka sehingga bisa tersenyum selebar itu. Mawar sangat menghormati orang yang masih bisa tersenyum dikala sedih.
Dunia ini menyebalkan sekali ketika dewasa. Semuanya menjadi mudah suram bagi mawar. Semuanya terasa lebih mudah membuatnya lelah. Sebab itu Mawar heran dengan orang yang bisa memiliki waktu istirahat yang sedikit dan masih bisa tertawa. Ada berapa ya, energi yang mereka simpan.
Mawar terbaring menatap sosial media temannya. Dia termenung. Pada akhirnya Mawar memilih menutup sosial medianya. Melihat orang lain hanya akan membuatnya iri. Mawar lalu pergi ke dapur dan makan.
Dia adalah orang yang memiliki waktu banyak karena menganggur. Kalau tak ada hal yang bisa dia lakukan sekarang, kenapa Mawar tidak mati saja ya?
Perlahan lamunannya beralih. Dia teringat orang tuanya yang kesulitan bekerja untuk dirinya. Pada akhirnya dia hanya akan menjadi beban jika tidak mati. Apakah orang yang tak berguna sepertinya juga akan berdosa jika bunuh diri?
Mawar tiba-tiba melihat pisau. Orang tuanya sedang bekerja dan ini masih pagi. Dia memotong nadinya sendiri dan merasakan nyeri yang ada di pergelangannya. Mawar yang sempoyongan entah kenapa pergi ke kamar mandi. Dadanya terasa sesak, tetapi dia tidak bisa menangis. Segera dia menyeburkan diri di bak.
Tak ada yang menyadari dengan apa yang dilakukan Mawar. Sementara Mawar sendiri tidak mengerti dengan tindakannya, dia hanya ingin mati saat itu. Hati dan pikirannya lebih kosong dari seisi rumahnya. Detik berlalu, dan perlahan Mawar menutup mata, menunggu dirinya ditemukan.
*
*
*
*
*
*
*
*
Entahlah aku juga nggak ngerti apa yang aku tulis
#Day7 #30DWC #30DWCJilid43