01. Faceless Boy

181 22 6
                                    

"Disertai rintik hujan, aku mengingatmu sebagai pertemuan yang paling membuatku ketagihan."
~ Aprilia Ranjena.

Aprilia Ranjena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aprilia Ranjena. Nama itu kerap sekali menjadi perbincangan beberapa anak laki-laki yang ada di desa Banyumoto. Parasnya yang cantik, kulit yang putih bersih seperti salju membuatnya sering dijuluki kembang desa. Dia masih duduk di bangku SMA yang sebentar lagi akan lulus.


Sejak kecil, dia dibesarkan oleh kakek dan nenek nya di perdesaan. Orang tuanya merantau di Kota, yang kalo pulang cuman waktu lebaran dan hari besar saja. Neneknya punya beberapa perkebunan di desa, jadi dia sering sekali membantu beliau waktu panen sayur.

Oh iya, Desa Banyumoto itu adalah sebuah perdesaan pelosok yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Sangat berbeda dengan di Kota, jika di Kota hanya ada suara kendaraan yang berlalu lalang di pagi hari, maka di pelosok pegunungan yang ia tempati ini selalu terdengar suara kicauan burung yang merdu. Rasanya tenang dan damai. Udara segar yang selalu menjadi ciri khas daerah ini.

Sejuk, damai, aman, dam tentram. Jarang ada kendaraan disana. Mungkin ada, tapi hanya beberapa. Masyarakat memilih untuk berjalan kaki atau naik sepeda.

Bahkan nenek dan kakeknya pun lebih memilih jalan kaki walaupun jarak rumah dan kebun teh miliknya jauh. Padahal beliau sudah tua dan kakinya sering sakit-sakitan. Kalo dipikir-pikir lagi mereka sangat romantis saat berjalan berdua sambil membawa hasil panen di punggung mereka.

Minusnya cuman satu, udaranya sangat dingin untuk orang yang belum terbiasa.
Setiap hari pasti ada saja wisatawan yang datang jauh-jauh dari luar kota hanya untuk menikmati keindahan alam yang ada di perdesaannya ini.

Neneknya punya beberapa perkebunan disana. Antara lain adalah kebun teh, tomat, terasi dan masih banyak lagi. Jadi setiap pulang sekolah, dia selalu menemani neneknya berkebun, walaupun dirinya cuman bantu beberapa menit saja, setelah itu dia sibuk dengan dunia nya sendiri. Entah itu menyirami bunga-bunga yang sengaja ia tanami di selip selipan kebun, atau membaca buku di atas gubuk sambil memakan tomat hasil panen.

Seperti hari ini contohnya. Sehabis pulang sekolah, tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, gadis itu malah sibuk membaca suatu buku dongeng jadul antara puteri dan pangeran kerajaan. Sudah menjadi kebiasaan kalo dia baru saja melakukan sesuatu atau menginginkan sesuatu, pasti akan terbawa sampai ke mimpi.

Beberapa minggu lalu saat dia membaca buku tersebut, dia selalu mimpi bertemu dengan seseorang yang tidak ia kenal. Wajahnya tidak jelas, yang pasti dia sangat tampan bak seorang pangeran kerajaan. Hampir setiap hari, dia mendatangi mimpinya. Ketika dia sedang sedih, ataupun senang laki-laki itu selalu hadir menemaninya.

Namun beberapa hari ini, sosok laki-laki yang selalu ia tunggu-tunggu itu tidak pernah muncul lagi dalam mimpinya. Padahal dia selalu membaca buku tersebut, berulang-ulang kali sampai dia benar-benar bosan untuk membacanya lagi.

Varsha & AncalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang