[[SDYS]] 4

77 10 4
                                    


Assalamu'alaikum teman teman. Huhuyyy balik lagi di book saya. Sambil menunggu buka puasa bisa dongg baca ceritanya penulis sokab dan bertele tele ini. ASKSHSHENSJAKD. Semoga kalian suka dengan ceritanya.

Selamat menunaikan ibadah puasa
              
Marhaban ya ramadhan...
Marhaban ya ramadhan....

                       Happy reading

                                    .

                                    .

                                    .

"Emm kamu duluan ya tiba tiba aku lupa sesuatu aku minta tolong bawakan barang barangnya. Terimakasih hati hati dijalan" Ucap naya. ______________________________________

Naya mengikuti dua orang tersebut. Ia berhasil menguping pembicaraan mereka berdua.

"Oo jadi yang mau racunin putri itu ini toh orangnya, Hilih gak cantik cantik amat, aku harus cari sesuatu untuk kujadikan bukti" Ucap naya.

Disaat waktu yang tepat. Ketika mereka pergi naya segera mencari sesuatu untuk dijadikan bukti. Dan ia menemukan botol ramuan dan surat perjanjian transaksi jual beli. Begitu naya berhasil menemukan sesuatu ia segera pergi.

"Alhamdulillah terkuak juga, ga sia sia perjuangan ku, siapa tau kan dengan menyelesaikan sedikit masalah aku bisa balik" Ucap naya senang.

Sesampainya di istana naya bergegas menemui prabu baka dan menceritakan segala hal yang ia ketahui.

"Semoga barang bukti tersebut dapat membantu yang mulia menemukan siapa dalangnya

Oh ya maaf sebelumnya yang mulia bolehkah saya memberi sedikit masukan" Ucap naya.

"Apa itu" Tanya prabu baka.

"Sebaiknya yang mulia selidiki toko ramuan yang berada di sekitar wilayah kerajaan ini saya merasa toko itu tidak terlalu jauh dari sini, dengan cara begitu saya rasa akan lebih mempermudah dan mempercepat penyelesaian masalah" Terang naya.

"Ide yang bagus naya

Kamu boleh kembali" Ucap prabu.

"Nggih sendiko dawuh prabu" Setelah mengatakannya naya segera pergi menghilang dari hadapan Sang Prabu.

Naya pergi menemui daiva . Ia hendak meminta maaf karena ia meminta daiva pulang lebih dulu. Daiva memahaminya, daiva tidak merasa marah dan kecewa pada naya. Sisi inilah yang di sukai naya dalam daiva.

"Va beneran ga marah kan sama naya" Tanya naya.

"Ngga nay soalnya dulu aku juga sering gitu hehe" Jawab daiva santai.

Setelah naya berbicara dengan daiva. Ia berfikir apakah yang dilakukannya ini menguntungkan atau dapat merugikan dirinya sendiri. Naya pergi dari hadapan daiva untuk menenangkan dirinya yang sedang gundah gulana dan dia memilih untuk pergi berjalan keluar istana. Di jalan naya tidak sengaja tersandung batu dan hampir terjatuh. Saling kesalnya naya mengambil baru tersebut dan melemparnya ke sembarang arah untuk melampiaskan rasa kesalnya. Tanpa disadari batu yang dilempar nya tadi terkena kepala seseorang. Dan membuat orang tersebut marah.

"Hei siapa yang melempar batu ini sembarangan" Marah pria tersebut. Ya orang yang terkena lemparan batu naya adalah seorang pria gagah nan tampan.

Naya langsung menyembunyikan wajahnya. Alih alih berbalik pria tersebut sadar mungkin saja naya lah pelakunya.

"Hei nyisanak apakah kau yang melempar kan batu ini" Tanya pria tersebut dengan nada agak tinggi.

"Aduh duhh gawat nay habislah kamu kali ini" Jerit naya dalam hati sembari mengetuk ngetik kepalanya.

"Nyisanak? " Teriaknya lagi.

"E-ehh m-maafkan saya tuan saya tidak sengaja saya benar benar minta maaf" Maaf naya dengan membungkuk. Naya tak berani mendongakkan kepalanya sedikit pun. Naya takut itu pasti namun ada alasan lain yang lebih kuat mengapa naya tidak mengangkat kepalanya sedikitpun.

Pria berbadan tegap tersebut terdiam melihat penampilan aneh naya. Naya yang sadar terlalu diperhatikan ia pun hendak pergi. Namun belum sempat ia pergi tangannya ditarik oleh pria itu.

"Setelah kau melemparku dengan batu dan kau pergi begitu saja, tidak akan kubiarkan" Ucap pria itu

"Astaghfirullah BUKAN MUHRIM" Kaget naya ketika tangannya di pegang oleh pria lain.

"ga sopan ya anda, main pegang pegang yang bukan muhrim mana-"

Sringg

Belum sempat naya menyelesaikan kalimatnya. Pria tersebut mengeluarkan pedang dari sarungnya dan langsung menodong kan pedangnya ke arah naya.

"Sudah tidak mau meminta maaf kau malah berkata seperti itu, sungguh menyebalkan, rendahan sepertimu harus tunduk dan meminta maaf padaku" Jawab pria itu dengan menodong kan pedangnya.

Awalnya naya ketakutan. Namun tidak lagi setelah ia melihat sebuah pelepah pisang yang lumayan untuk memukul orang. Naya segera mengambil pelepah pisang itu dan langsung memukul pria tadi dengan cukup brutal.

"GA SOPAN ANDA, SUDAH BERANI MENYENTUH SAYA TANPA IJIN, MENGATAI SAYA DAN MENODONG KAN PEDANG KEPADA SAYA KAMULAH YANG LEMAH" Ucap naya sembari terus memukuli pria itu dengan brutal.

Perlakuan naya membuat pria tersebut kewalahan. Seketika pedang yang ada di tangan pria tadi terjatuh. Kesempatan emas bagi naya. Ia segera mengambil pedang tadi dan langsung menodong kan pedangnya ke arah pria tadi. Naya berhasil membalikkan keadaan.

"Sebelum anda menebas kepala saya, maka saya akan terlebih dahulu menebas kepala anda!!!". Ucap naya penuh penekanan dan sorot mata yang sangat tajam.


Haiii sampai segini dulu ya. Maaf jadi lama soalnya penulisnya ada kesibukan di dunia nyatanya. Maaf semua. Oh ya selamat berpuasa bagi yang berpuasa. Oke see you next time. Jangan lupa vote, komen juga gapapa sangat dipersilahkan disini.Wassalamualaikum

[Time Travel] Siapakah Dirimu Yang Sebenarnya?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang