Assalamu'alaikum guysss. Gimana kabar kaliannnn. Balik lagi di blok ini. Bosenin ga sih ceritanya??? Boleh kasih jawaban??. Yaudahlah ya intinya thanks semua yang sudah baca. Jangan lupa pencet starrr. Yuhuuuuu
Happy Reading
.
.
.
'Ibunda saya merindukan ibunda' ucap bondan dalam hati.
______________________________________♛┈⛧┈┈•༶
Hari itu semua anggota kerajaan sangat sibuk mondar mandir kesana kemari. Tak aneh pula jika suasana waktu itu sangat ramai, dikarenakan Selir raja yang hendak melahirkan. Ya raja itu memiliki 2 istri, sebenarnya hanya satu namun dirinya terpaksa karena pernikahan politik.Tak lama setelahnya terdengar tangisan bayi. Tak terasa air mata seluruh anggota kerajaan menetes, mendengar tangisan bayi tersebut. Namun sayang Sang ibu tidak dapat bertahan lebih lama karena terjadi pendarahan yang cukup parah. Bagai petir yang menyambar, seluruh orang disana langsung menangis bahkan ada yang histeris. Meskipun dia hanyalah selir, namun dia sangat lah baik, tak pernah membeda bedakan orang lain. selain itu ia sangat dihormati dan selalu akrab dengan Ratu.
Sebenarnya sebelum kelahiran putra keduanya itu. Raja mendapat ramalan jika kemungkinan anak yang ada di kandungan selir akan membuat seluruh orang di negeri itu penuh dengan tangisan. Singkatnya dapat dikatakan anak itu pembawa sial. Tapi tak mungkinkan seorang anak itu pembawa sial, bahkan dia tidak pernah memilih dilahirkan dimana dan bagaimana.
Tahun demi tahun berlalu. Dua pangeran sedang bermain main dengan gembiranya. Kemudian mereka dipanggil ratu.
...
"Aden Ratu memanggil ayo simbok antar" Ucap salah satu pengasuh dua pangeran tersebut.
Mendengar dipanggil akhirnya mereka segara pergi menemui Ratu.
"Anak anakku tersayang lihatlah ibunda membuatkan sesuatu khusus untuk dua putraku tersayang" Ucap Ratu bahagia.
"Wahh ibunda aku mau
Aku juga ibunda " Ucap mereka berdua."Bondan setelah ini bisa ikut ibunda sebentar? " Tanya Ratu.
"Tentu ibunda bondan selalu siap menemani ibunda" Jawab bondan tersenyum.
"Saya bagaimana kok ibunda tidak mengajak saya" Balas kakak bondan, yang merupakan anak kandung Ratu.
"Sayang ku setelah ini kamu ada latihan bersama ayahanda bukan, jadi ibunda tidak bisa meminta bantuanmu, lebih baik bondan saja" Ucap Ratu lembut.
Dan direspon anggukan oleh putranya.
Kini Ratu dan bondan sedang pergi berjalan sekaligus menghabiskan waktu bersama. Mengingat Sang Prabu yang sangat sibuk, sehingga bondan kurang mendapat perhatian dari Raja. jadi Ratu lah yang akan memberikan perhatian kepada nya.
"Ibunda boleh saya bertanya sesuatu maafkan saya yang lancang dan bertindak seenaknya" Ucap bondan.
"Apa yang ingin kamu katakan, katakan saja pada ibunda" Jawab Ratu.
"Sebenarnya siapa ibunda kandung saya, karena saya mendengar dari emban lain saya bukanlah anak kandung ibunda Ratu jadi saya ini siapa" Tanya bondan sedikit berkaca kaca.
Hal yang wajar jika bondan ingin mengetahui siapa ibu kandungnya. Lagipula dia juga sudah mulai paham. Mulut beberapa emban itu memang susah di rem. Harusnya mereka tidak sembarangan membahas tentang selir Raja yang merupakan ibu kandung dari bondan.
"Kalau bukan, bondan akan benci ibunda, bondan akan pergi dari ibunda , raka dan ayahanda? " Tanya Ratu
"Tidak saya hanya-"
Ucapan bondan terpotong karena tiba tiba Ratu memeluk nya. Disusul jeritan tangis darinya. Bajunya telah beelumuran darah. Ternyata tak jauh dari sana ada yang sengaja memanah Sang Ratu entah perintah dari siapa. Tatapan pangeran kecil itu menjadi kosong. Wajahnya sudah basah dengan linangan air mata
"Meskipun bondan bukan anak kandung bunda, ibunda akan tetap menyayangi bondan, jika ibumu masih hidup dia pasti bangga memilikimu" Setelah mengucapkannya Ratu semakin melemah dan terus mendekap bondan. Lagi dan lagi cairan bening itu lolos keluar dari kedua matanya. Kenapa takdir kejam?? apakah bondan tidak berhak bahagia??? Apa dia sedang dipermainkan oleh takdir?? . Bondan diam mematung dengan cairan bening di pelupuk matanya yang terus mengalir.
Dari tempat yang tak jauh dari sana, datang pengawal yang memang tadi ikut namun hanya 4 orang saja. 1 emban pribadi Ratu, 1 emban pribadi bondan dan dua prajurit. Jeritan dan tangisan dari dua emban itu mengagetkan semua yang ada disana.
Ratu segera dibawa pergi ke istana untuk segera diobati. Bondan masih terus menangis. Ia tak sanggup membayangkan hidup tanpa ibunda Ratu. Karena yang selama ini baik padanya hanyalah emban pribadinya, Ratu dan emban pribadi Ratu, bahkan ia tak tahu apakah setelah ini kakaknya akan membencinya.
Raja sangat panik mengingat apa yang menimpa Sang Ratu. Hingga akhirnya Ratu meraih tangan Raja
"Kakanda Prabu saya mohon jagalah bondan, bagaimana pun juga dia adalah putramu, aku percayakan dua pangeran hebat kepada mu kakanda" Setiap kata itu membuat air mata Raja menetes seketika. Dan Ratu menghembuskan nafas terakhir nya bertepatan dengan bertambahnya usia bondan yang berarti dua istri Raja meninggal di tanggal yang sama.
Semenjak peninggalan Ratu. Raja menjadi semakin membenci Bondan. Bahkan seluruh orang orang di negeri itu ikut membencinya. Mereka menganggap bondan hanyalah pembawa sial.
....
Selama bertahun-tahun bondan selalu berlatih dibantu dua prajurit dan pengasuh nya. Emban mendiang Ratu memutuskan berhenti karena sakit nya yang mulai parah. Jadi ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya.
Alasan bondan terus mengasah kemampuannya karena pasti ada suatu saat ia akan menyelesaikan berbagai masalah sendiri. Pengasuh dan pelatihnya tidak bisa selamanya di sampingnya. Misalnya raja yang ingin membunuhnya. Bisa saja hal itu terjadi kapan saja. Maka dari itu bondan memutuskan selalu berlatih.
Sebenarnya sudah lama Raja ingin memusnahkan bondan, namun keberadaan Ratu yang selalu saja mencegahnya. Dan sekarang Raja tidak bisa apa apa karena wasiat terakhir istrinya ada nama bondan. Itu artinya ia harus menjaga bondan juga. Sungguh menyebalkan. Batinnya.
Bondan selalu mendapat perlakuan buruk dari orang orang di negeri itu. Ia selalu dipandang sebagai anak pembawa sial.
Karena mendapat berbagai tekanan sejak kecil, bondan tumbuh menjadi orang yang bisa dikatakan kejam. Tak ada rasa cinta di hatinya. Padahal dulunya ia adalah seorang laki laki yang sangat baik, ramah, dan lembut. Namun kini semua itu hilang. Tak ada lagi bondan yang ceria dan penuh senyuman itu.
"Karena kebaikan hatiku, kau ku angkat sebagai senopati di Kerajaan ini, dengan ini ku nyatakan, senopati baru di kerajaan ini tunduklah pada senopati bondan" Ucap Sang Putra Mahkota. Sontak seluruh orang disana menunduk tanda hormat.
Jika kalian bertanya dimana raja. Dia telah meninggal beberapa tahun lalu. Dan posisinya digantikan oleh Sang Putra Mahkota. Segala keputusan sudah berada di tangannya sekarang.
***
"Bondan kamu baik baik saja" Ucap naya membuyarkan lamunan bondan.
Udah dulu ya. Bingung mau nulis apa lagi yaudah sekian terima starr. Becanda terimakasih kok buat yang udah baca. Jangan lupa komen komen, and vote vote. Okeyyy. See you next time. Akhir kata dari penulis yang sokab ini wassalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Time Travel] Siapakah Dirimu Yang Sebenarnya??
AcakMengisahkan seorang gadis bernama kanaya. yang tak sengaja terlempar ke zaman kerajaan baka yang dipimpin oleh prabu baka. Dengan berbagai hal naya mengubah sedikit sejarah. Bagaimanakah petualangan dan perjuangan naya agar dapat kembali ke tempat...