[[SDYS]] 11

41 6 2
                                    

Assalamu'alaikum guyss, balik lagi udah berapa lama ya haha. Maaf banget baru bisa up karena kesibukan real life😞. Yaudah ya langsung aja ke ceritanya. Jangan lupa vote, komen yakkk. Makasih yang sudah baca book ini. Udahlah ya bingung juga mau ngomong apa lagi.

                  Happy reading

                              .
                              .
                              .




"Bondan kamu baik baik saja" Ucap naya membuyarkan lamunan bondan.
______________________________________

♛┈⛧┈┈•༶
"Hei kamu menangis?? Ada apa bondan cerita lah apa yang terjadi" Tanya naya.

"B-bukan ini karena anginnya sangat kuat, membuat mataku perih" Jawab bondan sedikit gugup.

"Iyakah?? Bagaimana jadinya jika seorang prajurit hebat seperti mu menangis hahaha" Ledek naya.

Bondan tertawa merespon ledekan naya itu.

                               ....

Sementara itu

"Kita akan segera menguasai tempat itu. Tidak salah aku memintanya menjadi mata mata disana, meskipun dia mati aku tak peduli"

Setelah mengatakan hal itu orang itu pun menyunggingkan senyum.

Semua rencananya berhasil tersusun. Tinggal menunggu saatnya mereka akan menyerbu kerajaan baka.

"Putri di Kerajaan itu sangatlah cantik. Setelah peperangan selesai aku akan mempersunting nya, dia sangat cocok dengan ku bukan

Orang di sampingnya hanya mengangguk pasrah. Pasalnya orang itu mengatakannya sembari mencekik nya.

Tak lama setelah tawa jahat terdengar menggema di ruangan itu.

                                ....

Kembali ke naya dan bondan

Mereka sedang asik bersenda gurau. Banyak hal mereka lewati bersama. Keadaan di Kerajaan itu sangatlah damai. Tak ada pemaksaan, kekerasan atau hal gila lainnya. Naya memang jarang bersama tuan putri belakangan ini. Karena tuan putri memiliki kepentingan pribadi yang dirinya tidak boleh tahu. Naya sebagai emban hanya bisa menuruti permintaan tuan putrinya.

"Naya" Panggil bondan dengan nada serius.

Sontak pemilik nama tersebut langsung menoleh dengan wajah penuh tanda tanya.

"Jika aku sebenarnya orang jahat apa kamu akan membenciku" Lanjut bondan.

"Tergantung" Jawab naya.

"Tergantung?? " Tanya bondan dengan penasaran.

"Tergantung seberapa jahatnya dirimu, kalau masih bisa dimaafkan bisa dibicarakan kok

Bondan menghela napas lega. Namun ia kembali tegang ketika naya mengatakan hal lainnya lagi.

" Tapi, jika itu berhubungan dengan keselamatan ayu aku ga bisa maafin, mau sampai bilang rela mati demi kata maaf pun aku akan menolak, karena aku masih bisa bertahan disini karena ayu" Sambung naya.

Wajah yang mulanya tersenyum menjadi menunduk penuh arti. Sekarang malah membuatnya merasa bersalah sedalam dalamnya.

Ingin rasanya bondan pergi dari sana sekarang juga. Meninggalkan Kerajaan itu, ia merasa tak pantas diperlakukan baik oleh orang orang disini, dia hanyalah penipu, semua ini hanyalah misi dari Prabu nya. Tapi rasanya dia ingin terus disini dan bersama naya. Tunggu apa ini, naya???? Apakah bondan benar benar memiliki rasa kepada naya??? Padahal tak ada lagi cinta dihidupnya. Apakah pesona seorang naya mampu memikat hatinya. Gokil sihhh.

[Time Travel] Siapakah Dirimu Yang Sebenarnya?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang