END

62 2 0
                                    

Assalamu'alaikum semuanya. Wahh gak kerasa udah end aja heheh. Terimakasih yang udah setia nunggu dan baca cerita gaje ini. Baiklah langsung saja. Maaf ya kalau lama, seperti biasa kalau penulis tidak sibuk ya lagu buntu belum ada ide. Oke sekian dulu jangan lupa vote komen yaaaa







                    Happy reading

                                .

                                .

                                .







"Naya.... "
______________________________________

♛┈⛧┈┈•༶

Apakah semua ini sudah selesai, aku merindukan duniaku, aku rindu ibu, keluargaku dan teman temanku, tapi aku juga sayang kepada ayu dan bondan, aku jadi bingung.

Tapi.....
Sekarang ada dimana aku, semuanya berwarna putih. Kepalaku rasanya sangat pusing.

 
                               ......

"Kenapa, kenapa semua ini terjadi? " Ucap bondan tak percaya. Ia segera berlari secepat mungkin.

"Naya" Ucapnya lirih.

"MENGAPA, MENGAPA SETIAP AKU BAHAGIA SELALU SAJA HANYA SEBENTAR, MEREKA SEMUA PERGI MENINGGALKANKU APA KESALAHANKU DI MASA LALU SEHINGGA MENJADI SEPRTI INI AARGGH" Ucap bondan sedikit terisak.

Tak lama setelahnya bondan berbalik dan berkata....

"Apakah kau tidak senang jika aku bahagia walau hanya sedikit,kali ini aku tak akan memaafkanmu pecundang" Tanpa aba aba bondan menyerang tanpa arah.

"Apa hebatnya wanita seperti dia bondan, kastanya juga rendah, apa penglihatan mu memburuk" Sarkas bandung bondowoso.

"Apa bedanya denganmu, bahkan seorang ayu roro jonggrang menolakmu mentah mentah" Balas bondan dengan senyum smirk nya.

"JAGA LISANMU, JIKA BUKAN KARENA AKU KAU TAK AKAN JADI SEPERTI INI, KAU BENAR BENAR INGIN CEPAT MATI BONDAN" Perkelahian itu berlangsung cukup lama.

SRRKKKK

Memori indah mulai terbayang di ingatan bonda. Sedikit demi sedikit memori itu memudar kemudian hilang. Semuanya terlihat buram dan terasa berat.

"Bondan jika nanti ibunda sudah tidak ada jaga rakamu ya, ibunda takut jika dia terlalu terobsesi pada kemenangan dan menjadi orang yang serakah" Pesan ibunda ratu.

"Ibunda ratu tenang saja bondan akan selalu menjaga raka" Ucap bondan kecil dipelukan ibunda ratu.

"Naya kamu percaya tidak kalau kita bisa bersama" Tanya bondan antusias

"Tidak sama sekali" Balas naya tanpa melihat bondan sedikitpun.

"Bagaimana kalau jika bintang dan langit bisa kita lihat dengan jelas dalam waktu yang sama" Tanya bondan

"Kalau itu mungkin iya" Jawab naya.

"Kalau begitu aku akan menjadi langit dan kamu bintangnya" -bondan.

"Kenapa? " Bingung naya.

"Karena kamu adalah cahayaku naya" Ucap bondan dengan tersenyum , tampak semburat merah tipis di kedua pipinya.

"Etttt stop jangan deket gak muhrim" Cegah naya.

"...... " -bondan

                               ......

[Time Travel] Siapakah Dirimu Yang Sebenarnya?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang