His Private Life
———
Dari sekian banyak fakta yang melekat pada Ezra, hanya satu yang paling membekas dalam ingatan Clara. Lelaki itu penggila semangka. Mereka pernah beberapa kali pergi ke supermarket bersama dan ketika Ezra menemukan kumpulan semangka di hadapannya, dua matanya hampir selalu berbinar-binar. Persis seperti seorang pria bertemu wanita yang dicintainya.
Namun dia tak pernah menyangka Ezra bisa sesetia itu pada semangka. Saat mengelilingi sudut kamarnya kemarin, dia menemukan banyak gantungan kunci dengan berbagai bentuk semangka di meja belajar lelaki itu. Sungguh, bahkan dirinya telah banyak berganti kesukaan dalam 7 tahun ini, tapi lelaki itu setia pada buah penuh air itu.
"Lo kenapa lihatin gue mulu sih?!"
Bentakan itu membuyarkan lamunannya. Clara mengerjap sejenak, lalu mengulas senyum jumawa. Berakhir tertawa pelan saat lelaki yang duduk di kursi belakang hanya mampu mencebik kesal.
"Ada yang lucu?"
Sial, ia lupa ada Rey yang sedang menyetir di sampingnya. Lelaki itu tampak menoleh sesaat, mungkin heran karena ia tiba-tiba tertawa.
Sementara Clara, gadis itu langsung berdeham. Diam-diam merutuki Ezra yang kini mengejeknya. "Tadi aku lihat-lihat kamar Ezra, terus gak sengaja nemu banyak keychain semangka di meja belajarnya. Tiba-tiba kepikiran, ternyata lucu juga, dia masih suka semangka sampai sekarang."
"Oh, itu. Itu barang-barang masa kecilnya. Katanya dikasih seseorang, tapi saya nggak tau siapa."
"Dikasih… seseorang?"
"Ada seseorang yang aku suka, dia selalu bilang begitu. Tapi dia juga gak pernah mau cerita kalau saya tanya," ucapnya, tepat ketika ia membelokkan mobil ke jalan kecil menuju kosan. "Ini terdengar aneh, tapi semangka punya kenangan bagus tersendiri buat Ezra. Saya kurang paham sih, dia nggak pernah cerita spesifiknya."
***
"Itu lo, kan."
"Apa?"
"Kata Rey tadi."
"Yang mana? Tadi dia banyak omong soalnya."
Dari gelagatnya yang tidak menatap langsung, Ezra sudah bisa menyimpulkan jika gadis itu sedang berusaha menghindar. Bahkan kini Clara sengaja tiba-tiba berbelok ke kamar mandi. Dan untuk menghadang, laki-laki itu lekas menembus tubuh si gadis hingga kini berdiri tepat di depannya yang langsung mengelus dada.
"Ezraa! Ngagetin mulu, sih!"
"Mau ngapain ke kamar mandi?" tanya pria itu sembari memasukkan tangan ke saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cure | Mark Lee ✓
General FictionThe Cure | Mark Lee Local Universe --- "Gue bisa bantu lo nemuin jati diri lo lagi." "Gimana caranya?" "Ya kita telusuri pelan-pelan." "Gimana kalau... di tengah penelusuran itu gue tiba-tiba... hilang?" "Hilang?" "Lo tahu manusia yang baru meningga...