Suspect #1
———
Telunjuknya mengetuk-ngetuk lembar buku catatan di atas meja, membaca ulang draft biodata yang baru saja ia tulis di sana. Matanya bergulir cepat, lalu dengan begitu saja, senyum puas tercetak di bibirnya.
Langkah pertama penyelidikan selesai. Setelah Hadrian mengutarakan kecurigaannya, Clara mantap memutuskan akan mencari tahu sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi pada Ezra di tanggal 16 September 2022?
"Lagi ngapain?"
Baru ia pikirkan, makhluk itu tahu-tahu menembus pintu. Saat dia berjalan ke arahnya, Clara cepat-cepat menutup buku catatan, bahkan menyembunyikannya di belakang punggung.
"Lo udah melanggar perjanjian!" serunya dengan panik.
"Perjanjian apa?"
"Perjanjian nomor 2. Dilarang keluar-masuk kamar gue sembarangan! Lo harus dapat izin gue, inget?"
Sesaat, pria itu terdiam, selang dua detik kemudian, kepalanya mengangguk-angguk paham. "Ohh, rules yang itu. Sorry, gue lupa."
"Lupa gak bisa dijadikan alasan! Itu tertulis di keterangan."
"Ya gue beneran lupa?!"
"Keluar!"
"Kok?"
"Keluar gak?! Gue mau tidur ish!"
"Lo tidurnya di atas sono, gue di bawah lo."
"HEH!"
"Emang bener kan?" Ezra mendecak, mulai kehabisan kesabaran. "Lo kenapa sih? Sensi banget gue lihat-lihat. PMS?"
Clara tak menjawab, tapi daun telinganya memerah. "Udah sana keluar!"
"Gue mau tidur. Di sana. Gue BIASA tidur di sana."
"Malam ini gue gak izinin lo nginep karena gue mau begadang ngerjain tugas."
"Tadi katanya mau tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cure | Mark Lee ✓
Fiksi UmumThe Cure | Mark Lee Local Universe --- "Gue bisa bantu lo nemuin jati diri lo lagi." "Gimana caranya?" "Ya kita telusuri pelan-pelan." "Gimana kalau... di tengah penelusuran itu gue tiba-tiba... hilang?" "Hilang?" "Lo tahu manusia yang baru meningga...