14 | CCTV Terakhir

84 16 5
                                    

CCTV Terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CCTV Terakhir

———

Diego sudah hilang begitu Clara tiba di area halaman. Padahal ia sudah sangat cepat berjalan, karena memang hendak menyusulnya.

"Diego jalan kaki, pergi ke sana tuh." Suara seseorang tiba-tiba menyapa dua telinganya. Asalnya dari belakang, gadis itu praktis menoleh dan mendapati Raka sedang mengeluarkan motor dari garasi.

"Ngapain lo di sini? Nggak sama Hadrian?"

"Aku mau pulang, Kak."

"Lo tinggal di kosannya Diego, kan?"

"Iya."

"Oh." Laki-laki itu kemudian pergi bersama motornya. Tanpa kata pamit yang lebih sopan, meninggalkan Clara yang tercengang.

"Oh? Oh doang?" katanya, masih speechless. "Nyebelin banget sih!"

"Siapa yang nyebelin?"

Tangannya yang sedang meremas udara membeku detik itu juga. Clara pikir dia baru saja ketahuan salah satu anak kost, akan tetapi begitu wajahnya menoleh, dia menemukan sosok transparan Ezra, yang praktis membuatnya menghela napas lega.

"Gue pikir siapa—eh, hah kok lo di sini? Sejak kapan lo—"

"Gue ikut Diego tadi, tapi dia kok udah pergi sendirian?"

"Gue berantem sama dia." Clara menarik napas panjang, ingatannya kembali memutar pada pertengkarannya di kamar Hadrian tadi.

Ezra sampai terdiam sesaat karena bingung harus menanggapi apa. Sampai akhirnya dia memperhatikan bangunan rumah di belakang Clara. "By the way, ini rumah siapa deh? Kenapa lo di sini?"

"Kosan Hadrian. Gue—"

"Lo ke kosan cowok? Literally masuk kamar cowok?!"

Clara menggeram kesal. "Bisa gak, nggak terus nyerobot kalimat gue?"

"Ya lo ngapain ke kosan cowok coba? Atau—HEH LO SELINGKUH? Makanya si Diego ampe nyusul."

"Gue punya urusan dan gue gak selingkuh," kecam si gadis, "awas! Gue mau pulang nih!"

"Tinggal nembus."

Dua matanya berotasi jengah, lalu dengan gerak impulsif dia melewati Ezra. Harusnya tidak terjadi apa-apa, karena sebelum ini pun laki-laki itu pernah menembus dirinya, tapi entah kenapa kali ini tubuhnya mendadak terasa lemas. Sungguh, seperti ia baru saja selesai berlari marathon saja. Dadanya pun sesak, Clara praktis menekannya.

"Hhhh..."

Rintihannya terdengar sampai telinga Ezra. Lelaki itu berbalik, hanya untuk melotot sebab menemukan Clara sedang berjongkok sambil berusaha mengatur napas.

"Heh lo kenapa?!" Namun gadis itu tak menjawab. "Clara?!"

"..., hukum arwah..."

"Hah?"

The Cure | Mark Lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang