RADEV: ENAM

5.4K 239 9
                                    

Karena ini masih SMA, aku panggil Aileen itu gadis ya. Biar enak dan gampang bedain

Terus waktu bulan puasa, aku update habis maghrib

Happy reading

Tandai typo kalau ada

________

"Terima kasih," Aileen meminta diturunkan di depan gerbang, gadis itu takut orang yang mengantarnya tahu kalau dirinya bukan anak dari pelayan.

"Yakin berhenti disini?" tanyanya.

"Iya," setelah menjawab, Aileen bergegas keluar dan meminta penjaga gerbang untuk membukakan gerbangnya.

Melihat Aileen yang sudah masuk, mobil berwarna hitam itu berlalu dari sana. Sedangkan Aileen, gadis itu menghela nafas lega. Karena tidak ditanyakan banyak hal. Penjaga yang tadi membuka gerbang untuk majikannya, menatap Aileen dengan raut bingungnya, apalagi sekarang bukan waktunya pulang sekolah.

"Nona kenapa pulang sekarang? Dimana tuan Radev?" tanya penjaga tersebut.

"Aku gak enak badan, Om. Kak Radev masih di sekolah, tadi aku diantar pakai mobil temannya," bohong Aileen yang dibalas anggukan oleh pria berseragam hitam itu.

"Apa Nona mau saya antar kedalam?" tawarnya yang dibalas gelengan oleh gadis itu.

Aileen berjalan pelan menuju rumah besar didepannya, sekuat tenaga ia menahan ringisan dan ekspersi wajahnya. Aileen tidak mau ada yang mengetahui keadaannya, beruntung tidak banyak pelayan yang berlalu-lalang. Sehingga Aileen sampai didalam kamarnya dengan aman, gadis itu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

"Hiks hiks Pa, maafin Ay yang udah kotor. Ay gak bisa jaga mahkota Ay, Papa pasti kecewa sama Ay," tangis Aileen di bawah guyuran air dingin, gadis itu masih memakai seragamnya.

"Aku kotor hiks," Aileen menggosok kasar seluruh tubuhnya.

Sudah dua jam lamanya Aileen menggosok tubuhnya, kulit putihnya kini terlihat sangat memerah. Mulutnya terus bergumam kalau dirinya sudah kotor, air matanya tersamarkan oleh air dari shower. Bibirnya sudah memutih, namun gadis itu tidak ada pergerakan untuk menyudahinya.

Brak!

Mata Aileen membesar, ia melihat sosok Radev yang menendang pintu kamar mandi. Aileen meraih kain basah yang tergeletak dilantai, ia mencoba menutupi tubuhnya. Namun usahanya sia-sia, Radev mencengkeram lengannya. Tatapan pemuda itu terlihat berkilat marah, entah apa yang membuat amarahnya kembali memuncak.

"Lo masih gatel jadi cewek! Apa hukuman gue masih kurang?" tanya Radev yang terus mendekatkan tubuh mereka, Aileen menggeleng dengan kaki yang terus bergerak mundur.

Punggung Aileen sudah menyentuh tembok kamar mandi, gadis itu tidak bisa bergerak lagi. Tubuh basah Radev mengurungnya, pemuda itu tidak memedulikan seragamnya yang basah oleh air dingin dari shower. Tatapannya semakin menusuk, membuat Aileen bergerak gelisah.

"Jawab gue jalang!" bentaknya.

"A-aku bukan jalang!" Aileen menatap Radev dengan berani.

"Aku bukan cewek murahan, aku bukan seperti itu hiks," isak Aileen dengan mata memerahnya.

Radev tidak menunjukkan ekspresi apapun, tatapannya masih sama. Bahkan cengkeramannya semakin menguat, Aileen tidak merasakan sakit di lengannya. Karena hatinya jauh lebih sakit, apalagi kata-kata Radev membuat dirinya terlihat seperti orang paling hina.

RADEV || Step DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang