RADEV: SEBELAS

5.2K 242 135
                                    

Halo semuanya, hampir sebulan ya gak update

Happy reading dan tandai typo kalau ada

___

Sudah dua hari berlalu, namun Aileen belum ada tanda-tanda untuk sadar. Radev selalu menemani adik tirinya, bahkan ia tidak mau pulang sama sekali. Membuat Artha—papi Radev tidak bisa membujuk putranya untuk pulang dan Radev juga terlihat semakin kurus, karena sangat mengkhawatirkan sang adik. Setidaknya Aileen akan aman kalau dijaga oleh Radev, itu yang ada dibenak Artha.

"Dev, kamu sudah makan?" Meira melihat putra sambungnya yang terus menatap putrinya.

Wanita itu merasa lega melihat interaksi antar kedua anaknya, dimana Radev yang terlihat begitu menyayangi Aileen. Meira ingat pertama kali pertemuannya dengan Radev yang menjadi teman akrab sang putri, Aileen tidak mengatakan kepada mamanya kalau Radev itu pacarnya. Karena saat itu Aileen takut orang tuanya marah, karena ia berpacaran. Sampai sekarang pun Meira tidak mengetahui tentang status Radev yang menjadi mantan kekasih dari sang putri.

"Radev gak lapar, Ma," jawab Radev tanpa mengalihkan pandangannya.

Meira merasa sedih mendengarnya, padahal ia adalah ibu dari Aileen. Tetapi ia merasa begitu jauh dengan putrinya, sekarang sang putri sedang terbaring lemah. Padahal Aileen sosok yang manis dan juga periang, namun nasib sang putri begitu malang di sekolah barunya. Meira tidak tahu siapa yang tega membuat Aileen hampir merenggang nyawa, wanita itu sangat takut kehilangan sang putri.

"Aileen pasti akan cepat bangun, kamu harus makan. Nanti kalau Aileen sadar, dia pasti sedih kalau lihat kamu sakit karena mengkhawatirkannya," Meira menghampiri kedua anaknya, wanita itu mengusap wajah cantik sang putri.

"Radev gak bisa, Ma. Bagaimana Radev bisa makan kalau adikku yang manis masih terus kesakitan," suara Radev begitu menyayat hati. Meira.

Meira begitu bangga kepada putra sambungnya, Radev benar-benar menerima Aileen dan begitu menyayangi adik tirinya. Wanita itu yakin kalau Radev yang bisa menjaga Aileen dengan baik, pasti putrinya akan aman bersama Radev.

"Radev, terima kasih sudah menerima kami. Mama semakin percaya kalau hanya kamu yang bisa jagain Aileen, Mama percayakan Aileen sama kamu!" Meira mengusap puncak kepala putranya, Radev menunduk dan bibirnya tertarik samar.

"Aku pasti jagain Aileen, aku gak mau adikku kembali kesakitan lagi," Radev menaikkan pandangannya, pemuda itu menatap Meira dengan tatapan yang membuat Meira semakin terharu.

Tiba-tiba ponsel wanita itu berbunyi, ternyata sang suami yang menghubungi. Memilih keluar dari kamar rawat Aileen, Meira akan menemui Artha yang sedang menunggunya di parkiran. Mereka akan pergi ke luar kota untuk menghadiri acara ulang tahun pernikahan salah satu rekan bisnis Artha.

Radev sudah mengetahuinya, sehingga pemuda itu terlihat lebih bahagia. Dimana ia bisa menghabiskan waktunya bersama Aileen, tanpa diganggu Artha ataupun Meira. Setelah sang ibu tiri keluar dari ruangan tersebut, pemuda itu menegakkan punggungnya dan tatapannya kini berubah.

"Akhirnya, mereka pergi juga." Radev terkekeh, pemuda itu berdiri dan mengitari brankar tempat sang adik tiri terbaring.

"Lo cuma berduaan sama gue, pasti lo seneng 'kan?" Tanya Radev kepada Aileen.

RADEV || Step DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang