RADEV: EMPAT

6.5K 312 30
                                    

Ceritanya gak rame ya, tapi aku tetep update 🥲

Happy reading

Tandai typo kalau ada

________

"Kak Radev!" Aileen mendorong kuat tubuh kakak tirinya.

Radev berdecak kesal, tatapannya kian menusuk dan membuat gadis itu bergerak gelisah. "Arghhh," teriakan Aileen membuat pemuda itu tersenyum puas.

"Ka-kak sakit, lepasin!" Aileen mencoba melepaskan cengkeraman Radev pada rambutnya, kepalanya sangat sakit dan nyeri.

"Lo berani dorong gue? Tangan lo mau gue patahin?" Aileen menggeleng dengan mata berkaca-kaca, tarikan pada rambutnya semakin menguat dan rasanya rambutnya akan putus semua.

"Atau lo mau gue dorong ke bawah?" Aileen menangis, ia tidak mau mati.

"Ingat posisi lo sialan! Lo cuma babu gue, jadi lo harus terima apa aja perlakuan gue ke lo!" gadis itu mengangguk, cengkeraman Radev terlepas dan tubuh Aileen meluruh dilantai.

Radev menatap datar keadaan adik tirinya yang terlihat mengenaskan itu, tangannya ia tepuk seperti menghilangkan debu. Aileen menundukkan kepalanya, rasa pusing dan sakit dikepalanya tidak terlalu menyakitkan. Hatinya jauh lebih sakit dengan penghinaan dari Radev, apalagi sikap pemuda itu yang sudah melewati batasnya.

Mereka saudara tiri dan tidak pantas melakukan kontak fisik lebih dari saudara, tetapi Aileen tidak bisa marah. Sebab ia takut dengan ancaman Radev, gadis itu berusaha keras menghentikan air matanya yang terus keluar. Suara langkah mendekat, Aileen segera berdiri dengan sisa pusing yang melandanya.

"Radev sayang, aku dengar kamu punya babu baru ya?" suara seorang perempuan membuat Aileen mendongak, didepannya terdapat sosok yang cantik dengan seragam yang sedikit kekecilan di tubuhnya.

"Dia orangnya?" Aileen dapat melihat tatapan tak suka yang dilayangkan kakak kelasnya, mungkin kekasih Radev.

Entah kenapa dadanya semakin sesak, membayangkan Radev sudah memiliki orang lain yang dicintai pemuda itu. Apalagi perlakuan Radev kepadanya tadi, Aileen hanya mampu menundukkan kepalanya. Gadis itu tidak mau melihat interaksi keduanya.

"Lo balik ke kelas!" suruh Radev kepada Aileen, sang adik tiri mengangguk cepat.

Lebih baik dirinya pergi, daripada melihat Radev bersama perempuan lain. "Ay sadarlah, dia sudah menjadi milik orang lain," gumam Aileen dengan meremas rok seragamnya.

Seperginya Aileen, tatapan Radev mengarah pada perempuan yang menjadi kekasihnya beberapa hari lalu. Namanya Clara Atila dan mereka satu angkatan, tetapi beda kelas.

"Lo mau nonton bareng gue 'kan?" tanya Radev kepada Clara, perempuan itu mengangguk antusias.

"Iya mau, kemarin kamu selalu nolak waktu aku ajak nonton," ujar Clara dengan wajah cemberutnya.

"Kita bakalan nonton sepulang sekolah, tapi gue mau lo ngelakuin sesuatu buat gue!"  Clara kembali mengangguk, Radev menarik sudut bibirnya.

*****

Bel istirahat sudah berbunyi, Aileen memiliki dua teman baru. Mereka sangat baik kepadanya, keduanya juga saudara sepupu. Namanya Kamala Adrianti dan Evander Lucien. Aileen duduk sebangku dengan Mala dan Evan berada di belakang mereka, ketiganya berjalan berdampingan menuju kantin.

RADEV || Step DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang