Happy reading...
Tiba-tiba tanaya kedatangan tamu di jam orang-orang masih tertidur pulas, tidak terlalu pagi tapi ini terlalu pagi untuk bertamu kerumah orang.
"Kamu mau apa madelyn sayang, ini masih pagi kamu udah teriak-teriak didepan gerbang rumah orang." ucap Tanaya, gadis yang dipanggil madelyn itu pun cengengesan.
"Aku denger kak Jordan ada disini ya?" tanya madelyn, Tanaya mengangguk lalu mengajak madelyn ke dapur disana sudah ada haera.
"Madelyn tolong ambilin minyak di rak atas"ujar Tanaya, madelyn langsung menurut ia belum sadar akan kehadiran haera madelyn mengira itu adalah asisten.
"Oma bang malio belum bangun?" tanya madelyn, Tanaya menggeleng.
"Haera bangunin narven, narven aja malio biarin bangun sendiri." ucap Tanaya, haera langsung mengangguk dan mencuci tangan setelah itu dia langsung berjalan menuju kamar malio dan Jordan.
Setelah haera pergi madelyn mendekati Tanaya, ia penasaran dengan siapa gadis itu.
"Oma, itu siapa oma? temen Jordan ya?" tanya madelyn, Tanaya melihat kearah madelyn.
"Itu haera sahabat Jordan dari kecil, ia dulu hilang 2 tahun ngga ada yang tau dimana dia selama 2 tahun." jawab Tanaya, madelyn mengangguk lalu melanjutkan memotong sayuran yang tadi dipotong oleh haera.
Haera sekarang berada didalam kamar Jordan dan malio, malio sudah bangun dan sedang mandi sedangkan Jordan masih terlelap.
Haera mendekati kasur tempat Jordan tidur, haera berjongkok didepan Jordan dan menepuk-nepuk pelan pipi Jordan agar pria itu terbangun.
"Aven cintaku bangun, ayo bangun kita sarapan." haera mencoba mencoba membangunkan Jordan tapi pria itu masih Beta memejamkan matanya, dan ide jahil terlintas dipikiran haera tangan lentiknya ia bawa untuk menyumbat hidung Jordan pria itu merasa tidurnya tidak nyaman ia segera membuka mata dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Yaampun Ra, aku hampir mati kehilangan nafas." omel Jordan dengan suara parau, haera tersenyum kemudian tangannya merapikan rambut Jordan yang berantakan.
"Udah mandi sana habis itu sarapan." ucap haera lembut, Jordan mengangguk.
Haera keluar dari kamar itu, ia sempat berpapasan dengan malio tapi mereka hanya tersenyum tidak saling sapa, sangat canggung.
Haera kembali ke dapur untuk membantu Tanaya, madelyn melihat penampilan haera dari atas kebawah dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ra, Jordan udah bangun?" tanya Tanaya, haera mengangguk.
"Udah Oma, bang malio juga udah bangun udah mandi juga." jawab haera.
"Oma tadi Daddy bilang dia mau kesini siang ini, aku duluan karena Daddy lagi ada urusan." celetuk madelyn, Tanaya menatap kearah madelyn sekilas kemudian kearah haera.
"Kamu terlalu pagi madelyn." jawab Tanaya, madelyn cengengesan.
"Ra, tolong bantu ambil sup yang dimangkok bawa ke meja makan ya." ujar Tanaya, haera mengangguk kemudian mengambil mangkok yang dibilang oleh Tanaya.
"Oma kok muka haera mirip Daddy?"tanya madelyn.
"Mirip sekilas kali lyn"jawab Tanaya. 'miriplah orang bapaknya.' sambung Tanaya didalam hati.
"Mungkin ya Oma." monolog madelyn. Bertingkah layaknya orang bodoh tidak terlalu buruk..
"Pagi Oma, pagi Lyn." sapa malio saat sampai dimeja makan.
"Pagi bang."
"Adek kamu mana?" tanya Tanaya saat tidak melihat Jordan, malio menunjuk kearah Jordan yang baru keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Or Boyfriend?|| NohyuckGs[END]
Подростковая литератураIni menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang memiliki trauma pada kedua orangtuanya, karena tidak ingin dijodohkan ia memilih kabur bersama sahabatnya. Ia kabur ke Jakarta selama 2 tahun lamanya, dan selama itu juga tidak ada yang menemukan...