Happy reading...
Haera bangun pagi-pagi dan masuk ke dalam kamar mandi, sesuai yang dia katakan kemarin ia hari ini akan memberikan suprise kepada Jordan.
Setelah 10 menit ia akhirnya Keluar dari kamar mandi dengan alat tes ditanganya, ia duduk di tepi kasur disamping Jordan, merasa pergerakan disampingnya lelaki itu memeluk pinggang haera. Haera menepuk-nepuk pipi Jordan guna membangunkan pria itu, pria itu menggeliat karena tidak nyaman dalam tidurnya.
"Bangun dulu aku ada sesuatu." bisik haera ditelinga Jordan, pria itu semakin mengeratkan pelukannya.
"Hmm, masih pagi haera kamu mau ngapain pagi-pagi gini, jangan lupa hari ini hari Minggu." protes Jordan, pria itu membuka matanya perlahan dan mengerjap-ngerjap matanya untuk menormalkan cahaya.
"Bangun dulu aku mau nunjukin sesuatu." ulang haera, mau tak mau Jordan bangun dan bersender di Headboard.
Haera memberikan kotak yang dilengkapi pita kepada Jordan pria itu membuka kotak itu Jordan membulatkan matanya ketika melihat isi didalamnya. Pria itu menatap kearah haera wanita itu mengangguk sambil tersenyum tipis."Ini beneran?" tanya Jordan tidak percaya. Haera mengangguk sekali lagi.
Jordan langsung memeluk haera erat dan bergumam kata terimakasih, haera mengelus rambut lebat Jordan. Pria itu melepas pelukannya lalu berpindah memeluk perut haera, haera tersenyum lembut ketika melihat Jordan yang menangis didepan perutnya.
"Kenapa nangis?" tanya haera, Jordan langsung menyembunyikan wajahnya.
"Yaudah kalo gitu sekarang kamu mandi terus temenin aku didapur masak sarapan." ujar haera, Jordan mengangguk lalu mencium pipi chubby haera kemudian pergi kekamar mandi.
~🐰✨~
Sudah duaminggu haera mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung, dirinya dan Jordan sepakat untuk tidak memberi tahu orang tua mereka dulu sebelum kandungan haera memasuki 5 atau 6 bulan.
Hari ini haera pergi check-up sendiri, awalnya dia meminta untuk ditemani oleh Jordan namun pria itu ada meeting penting siang ini jadi tidak bisa menemani.
Haera mengernyit bingung saat beberapa ibu-ibu memandangnya sedari tadi.
Kini wanita itu sedang berada diruang tunggu untuk kembali mengecek kehamilannya, dia sendiri karena Jordan ada meeting jadilah dia sekarang sendiri disini.
Haera hanya tersenyum saat jelas menangkap basah pergerakan ibu ibu tersebut, namun mereka masih setia memandang haera.
"Maaf, namanya siapa?" tanya salah satu diantaranya.
"Saya haera Bu." ibu tersebut mengangguk, haera tersenyum kikuk.
"Kamu...nikah muda?"
Haera mengangguk dengan senyum, ibu tersebut memandang ibu lain mengangguk.
"kecelakaan? Kamu umur berapa?"
Haera menaikkan alisnya, kecelakaan?
"Maksudnya gimana yah bu?" tanya haera sedikit terkekeh.
Ibu itu tersenyum tidak enak, "hamil diluar nikah?"
"Ha? Eh.. enggak saya nikah udah lama, umur saya dua puluh satu tahun."
Ibu-ibu itu memandang haera selidik, terlihat tidak percaya.
"Masasih? Kamu kaya masih SMA."
Haera tersenyum terpaksa lalu mengelus perutnya. Amit amit sama yang julid kek gini, batin haera.
"tapi umur saya dua puluh satu tahun Bu, oh iya ini kalo gak percaya."
Haera mengeluarkan kertas dari dalam tas nya, dimana tertulis data dirinya yang diberikan oleh pihak rumah sakit tempatnya check up kandungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Or Boyfriend?|| NohyuckGs[END]
Teen FictionIni menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang memiliki trauma pada kedua orangtuanya, karena tidak ingin dijodohkan ia memilih kabur bersama sahabatnya. Ia kabur ke Jakarta selama 2 tahun lamanya, dan selama itu juga tidak ada yang menemukan...