Happy reading...
Mereka akhirnya sampai dirumah tanaya disitu sudah rame, Jordan keluar lebih dulu lalu membuka pintu belakang untuk mengambil Talita dan haera keluar sambil menggendong Marsya.
Mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah sedari turun dari mobil Talita terus menggenggam tangan jordan anak itu sedang gugup sekarang, saat masuk keruang tamu disana sudah ada keluarga Jordan.
"Hallo papi, kakek Oma mana?" tanya Jordan kepada toni–kakek Jordan.
"Ada di dalem." jawab Toni, Jordan mengangguk lalu pergi keruang tengah meninggalkan Reno yang masih shock karena terkejut apa yang ia lihat barusan.
"Om kok muka papi om Jordan seram tapi lucu." celetuk Talita, Jordan terkekeh mendengar itu.
"Kalian keruang tengah ya om mau nyusul Oma dulu di dapur." ucap Jordan, haera dan anak-anak mengangguk.
Jordan berjalan kearah dapur untuk menjenguk mami dan oma-nya, ia melihat dua wanita itu sedang sibuk memasak ada madelyn juga.
"Hai Oma, Oma ada apa kok Oma nyuruh aku dadakan banget." ucap Jordan, Tanaya melihat kebelakang.
"Kamu sendiri?" tanya Tanaya, Jordan menggeleng.
"Aku bareng haera sama anak-anak." jawab Jordan, Tanaya mengerutkan dahinya bingung.
"Anak-anak?"
"Iya Oma anak mbak karin tetangga aku, mbak karin nitip anaknya sama kita tapi tiba-tiba Oma nelpon suruh kesini jadi kita ajak aja."
"Haera siapa?" celetuk tyara–mami Jordan.
"Coba kamu periksa sendiri." jawab Tanaya, tyara mengangguk lalu mencuci tangan kemudian pergi dari dapur kearah ruang tengah.
Saat dia sudah diruang tengah dia hanya melihat punggung sempit seorang wanita yang sedang bermain dengan dua anak perempuan, ia menepuk pundak wanita itu untuk melihat siapa itu tapi saat wanita itu berbalik dia mematung tidak bisa berbicara.
"Ha-haera b-beneran ka-kamu?" ucap tyara terbata-bata Karena ia masih kaget, haera mengangguk lemah.
Tanpa tunggu lama tyara langsung memeluk haera erat dan mengelilingi tubub haera memeriksa jika tidak ada luka, tyara menangis di pundak haera tidak tau kenapa semua orang akan menangis jika bertemu dengan dirinya.
"Haera mami kangen banget sama kamu, semua orang nyari kamu haera selama 2 tahun." ucap tyara disela isakanya, haera mengelus punggung tyara pelan.
"Haera tetap disini mami haera ngga kemana-mana."
"Kamu ngga boleh pergi lagi, citra sama Johnny harus tau kalo kamu udah ketemu." ucap tyara, ia mencari ponselnya.
"Bentar lagi mommy dateng Tante." celetuk madelyn, ia disuruh menyusul tyara madelyn tidak mendengar apapun selain 'kamu ngga boleh pergi'
"Mami haera mohon sama mami jangan kabarin mommy." mohon haera lirih, dia hampir menangis.
"Citra harus tau kalo kamu udah ditemuin sayang." ucap tyara, haera menggeleng ribut dan detik itu juga air mata yang selalu ia tahan akhirnya pecah, melihat haera menangis Marsya juga ikut menangis anak itu menangis sambil mengulurkan tangannya kepada haera untuk digendong.
Haera langsung menghapus air matanya lalu menggendong Marsya, anak itu memeluk leher haera dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher haera.
"Janga nangis nanti kamu pilek." ucap haera, Marsya masih menangis.
"Te ela ngga oleh nis." ucap Marsya sambil tersedu-sedu, haera mengangguk tangannya menghapus air mata Marsya.
"Ra ini siapa?" tanya tyara tangannya menunjuk kearah marsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Or Boyfriend?|| NohyuckGs[END]
Teen FictionIni menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang memiliki trauma pada kedua orangtuanya, karena tidak ingin dijodohkan ia memilih kabur bersama sahabatnya. Ia kabur ke Jakarta selama 2 tahun lamanya, dan selama itu juga tidak ada yang menemukan...